Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Cancel Culture dari Pakar UNAIR

Reporter

Editor

Devy Ernis

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Istilah cancel culture baru-baru ini ramai diperbincangkan di media sosial. Bentuk ketidaksukaan ini umumnya diutarakan demi menghilangkan perilaku yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku. Namun semakin kesini, cancel culture tidak hanya digunakan untuk menghilangkan perilaku yang melawan norma, namun juga sebagai pelampiasan netizen dalam bermedia sosial. Pakar komunikasi asal Universitas Airlangga (UNAIR) Nisa Kurnia Illahiati berpendapat bahwa perilaku ini dapat menjadi pola perilaku pada pengguna media sosial di Indonesia.

“Netizen memiliki kecenderungan untuk terburu-buru mengakses kekuasaan untuk memutuskan seseorang bersalah atau tidak, tanpa terlebih dahulu mengecek kebenarannya seperti apa. Saya lihat makin kesini menjadi salah satu behavioral pattern dari netizen Indonesia,” katanya seperti dikutip di laman resmi UNAIR pada Kamis, 17 Februari 2022.

Dari sudut pandang komunikasi, Nisa mengatakan hal ini dapat disebabkan oleh rendahnya literasi disertai oleh nafsu ingin menghakimi oleh warganet. Minimnya budaya literasi, kata dia, akhirnya menyebabkan seseorang menutup diri dari realitas yang sebenarnya bisa dicari dan langsung menghakimi seseorang.

Standar ganda terhadap diri sendiri, juga disebutkan Nisa sebagai salah satu faktor yang dapat memengaruhi budaya ini. Perilaku yang ditunjukan public figure, kata dia, bila dilakukan oleh netizen akan menimbulkan perlakuan yang berbeda. "Misalnya dia tidak boleh, dan saya boleh,” jelas dia.

Ia melanjutkan, media sosial kerap digunakan sebagai media escapism yaitu pelarian dari dunia nyata yang tidak sesuai dengan apa yang diinginkan. Sehingga, dapat dipahami bila banyak orang menuangkan komentar kebencian di media sosial.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Meski dapat dipahami, namun hate comment merupakan hal yang tidak dapat dibenarkan. Karena saat kita melakukan cancel pada seseorang, ada perspektif dimana kita tidak memikirkan dampak yang mungkin terjadi pada orang tersebut,” katanya

Mengingat dampak yang ditimbulkan, Nisa menyarankan warganet untuk tetap bijak dalam menggunakan media sosial. “Sebelum kita melakukan cancel pada seseorang, kita harus mengonfirmasi dan memberikan hak jawab pada orang tersebut. Sebagai netizen, kita mungkin tidak memiliki hak untuk cancel dia, karena tidak benar-benar tahu apa yang terjadi,” kata dosen bidang keahlian Studi Media UNAIR tersebut.

Baca juga: Deretan Tips untuk Bodo Amat alias Anti Overthingking

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Mahasiswa UNAIR Bikin Sabun Herbal dari Kayu Secang: Berkhasiat untuk Kesehatan Kulit

8 hari lalu

Sabun Herbal Kayu Secang dan Daun Mimba, Dok: UNAIR
Mahasiswa UNAIR Bikin Sabun Herbal dari Kayu Secang: Berkhasiat untuk Kesehatan Kulit

Sabun herbal dari kayu secang ini disebutkan memiliki ragam khasiat untuk kesehatan kulit.


Terkini: Chat Negosiasi LockBit dan BSI Diduga Bocor, KPK Beberkan 2 Modus Korupsi Terbanyak di Proyek Infrastruktur PUPR

8 hari lalu

Teller PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menghitung uang dolar AS di Kantor Cabang BSI Jakarta Thamrin, Jakarta, Kamis 11 Mei 2023. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyatakan bahwa layanan ATM antarbank telah kembali berangsur pulih dan dapat dilakukan nasabah melalui jaringan ATM Bersama, Jalin, PRIMA, Mandiri H2H hingga Visa. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Terkini: Chat Negosiasi LockBit dan BSI Diduga Bocor, KPK Beberkan 2 Modus Korupsi Terbanyak di Proyek Infrastruktur PUPR

Pakar keamanan siber melakukan analisa chat antara peretas ransomware LockBit dengan pihak yang diduga perwakilan dari BSI.


J.CO Diduga Upselling ke Konsumen Viral di Media Sosial, Jaringan Bisnisnya Sampai ke Arab Saudi

10 hari lalu

Gedung J.CO Blora Jakarta, gerai J.CO Donuts & Coffee yang ke 280 di Indonesia.
J.CO Diduga Upselling ke Konsumen Viral di Media Sosial, Jaringan Bisnisnya Sampai ke Arab Saudi

J.CO mendadak viral di media sosial. Warganet menduga J.CO telah melakukan upselling. Ini jaringan bisnis J.CO yang merambah sampai ke Arab Saudi.


Mutasi Gen di Balik Bibir Sumbing, Studi di Surabaya Temukan Satu yang Dominan

10 hari lalu

Seorang anak penderita Bibir Sumbing menuju ruang operasi di RS. Setia Mitra, Kamis (11/8). Sebanyak 15 anak yang berasal dari Sukabumi Jawa Barat menjalani operasi bibir sumbing gratis yang diadakan atas kerjasam Yayasan Citra Baru dan Kick Andy Foundation. TEMPO/Arnold Simanjuntak
Mutasi Gen di Balik Bibir Sumbing, Studi di Surabaya Temukan Satu yang Dominan

Studi untuk disertasi di Unair ini dipandang mendukung deteksi dan pencegahan dini kasus bibir sumbing ke depannya.


Apa itu Unpopular Opinion yang Viral di Twitter?

11 hari lalu

Ilustrasi Twitter. REUTERS
Apa itu Unpopular Opinion yang Viral di Twitter?

Twitter sedang diramaikan dengan orang yang menulis unpopular opinion. Lalu, apa arti istilah tersebut dan bagaimana penggunaannya?


Gibran Viral di Media Sosial, Warganet Soroti Pertemuannya dengan Prabowo

11 hari lalu

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming berkunjung ke kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Hambalang. Dok. Istimewa
Gibran Viral di Media Sosial, Warganet Soroti Pertemuannya dengan Prabowo

Nama Gibran mendadak viral di media sosial. Ia diipanggil PDIP hari ini lantaran diduga bertemu Prabowo dan relawan Jokowi di Solo.


25 Tahun Reformasi, Kisah Bimo Petrus Muncul di Surabaya Sebelum Hilang

12 hari lalu

Petrus Bima Anugerah alias Bimo Petrus ( memakai topi) saat mengunjungi kos-kosan aktivis SMID di Jalan Jojoran Surabaya pertengahan 1997.  Foto: dok Ikohi
25 Tahun Reformasi, Kisah Bimo Petrus Muncul di Surabaya Sebelum Hilang

Pada momen 25 tahun reformasi ini, Dandik Katjasungkana masih mengingat dengan baik perjumpaanya dengan Petrus Bima Anugerah untuk terakhir kali.


Netizen Duga Calo Jadi Biang Kerok Tiket Konser Coldplay Habis Terjual

14 hari lalu

Tangkapan layar dari situs coldplayinjakarta.com sesaat setelah waktu penjualan tiket konser resmi dibuka pada hari ini, Jumat, 19 Mei 2023. Tampak terlihat bahwa ruang tunggu pemesanan telah penuh dan ada lebih dari 500 ribu pengguna yang mengantre sebelumnya. (Sumber: coldplayinjakarta.com)
Netizen Duga Calo Jadi Biang Kerok Tiket Konser Coldplay Habis Terjual

Antusiasme mendapatkan tiket konser Coldplay cukup ramai di media sosial, sayangnya banyak yang memanfaatkan hal tersebut dengan menjual tiket lebih mahal atau calo


BSI Kena Serangan Siber, Ini Kata Dosen Unair

15 hari lalu

Chat diduga negosiasi LockBit dan BSI. (Twitter/DarkTracer)
BSI Kena Serangan Siber, Ini Kata Dosen Unair

Pada kasus BSI, peretasan data merupakan data nasabah bank yang berisi informasi rekening, akun mobile banking hingga informasi lain yang berisi uang.


Kisah Amira, Alumnus Unair yang Jadi Satu-satunya Dokter Obgyn di Fakfak Papua

16 hari lalu

dr Amira Abdat SpOG alumnus FK UNAIR 2020. Foto: Istimewa/unair.ac.id
Kisah Amira, Alumnus Unair yang Jadi Satu-satunya Dokter Obgyn di Fakfak Papua

Amira Abdat, alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) 2020 mengabdikan diri menjadi dokter spesialis obgyn di Fakfak, Papua Barat.