TEMPO.CO, Jakarta - Horizon Forbidden West membuktikan game merupakan media baru bagi karya epos. Tempo memainkan game yang baru akan dirilis Jumat, 18 Februari 2022, ini dua pekan lebih awal lewat review code yang dikirimkan Playstation Asia. Setelah menghabiskan 40-an jam bermain di Horizon Zero Dawn pada 2017, kita kembali diajak mengarungi cerita kepahlawanan Aloy, sang karakter utama, sepanjang 40-an jam lagi di sekuelnya ini.
Saga Horizon berlatar Amerika Serikat di awal abad XXXI. Peradaban musnah disapu robot--mirip dengan gambaran film Terminator. Awalnya, robot-robot itu dibuat untuk keperluan sipil, seperti menggarap sawah, oleh ilmuwan Elisabet Sobeck sekitar 2040. Namun, belakangan dibelokkan menjadi kepentingan perang oleh rekannya, Ted Faro.
Kesalahan sistem membuat robot-robot perang itu tidak lagi mau menerima perintah, bertindak otonomi, serta mampu hidup dari alam seperti memakan tumbuhan, daging, maupun rongsokan robot lain. Mereka juga berkembang biak secara otomatis lewat pabrik-pabrik yang tersebar di berbagai penjuru dunia. Perang manusia versus robot pun pecah pada 2064 dan berakhir dengan musnahnya sebagian besar penduduk Bumi. Planet kita dikuasai robot dengan berbagai bentuk binatang. Ada yang seperti rusa, buaya, harimau, dan lainnya. Ada juga yang menyerupai dinosaurus.
Sebelum peradaban musnah, Sobeck dan Faro membuat proyek Zero Dawn. Ini merupakan upaya menyelamatkan ilmu pengetahuan lewat kecerdasan artifisial tercanggih yang dinamakan Gaia. Sebagian kecil manusia yang tersisa bertahan hidup dalam suku-suku kecil dan membangun kembali peradaban dari nol, berburu dan meramu.
Hampir seribu tahun pascaperang, manusia dan robot-robot itu hidup berdampingan. Namun, pada 3020, terjadi gangguan yang membuat sistem perusak di Gaia, disebut Hades, aktif. Akibatnya, seluruh robot menjadi ganas. Setiap melihat manusia, otomatis menyerang. Horizon Zero Dawn diakhiri dengan kemenangan Aloy, kloning dari Elisabet Sobeck, atas kelompok yang menunggangi Hades pada 2040.
Baca juga:
Horizon Forbidden West dimulai sekitar enam bulan setelah akhir Zero Dawn. Aloy yang sekarang bukanlah yang dulu. Perempuan 20 tahun itu bukn lagi sekadar orang buangan, kini, dia menjadi legenda hidup. Orang di berbagai kota dan kampung memanggilnya dengan panggilan pujaan.
Tangkapan layar tampilan awal Horizon Forbidden West. Game ini dirilis resmi di PlayStation 5 dan 4 pada Jumat 18 Februari 2022. (TEMPO/M. REZA MAULANA)
Seperti digambarkan di post-credit Horizon Zero Dawn, Hades tidak benar-benar mati. Program perusak itu menyeberang ke Far West--Amerika Serikat bagian barat saat ini. Akibatnya, tanaman mati dan mengeluarkan racun serta cuaca menjadi tak menentu. Saat mengejar Hades, Aloy mau tak mau berurusan dengan Tenakh, suku yang menguasai wilayah barat. Seperti di seri pertama, dia kembali terjebak dalam urusan politik suku yang menghadapi pemberontakan tersebut.
Namun, oleh sutradara Mathijs de Jonge dan penulis naskah Benjamin McCaw, urusan politik di Horizon dibuat menarik. Kita, misalnya, diajak memainkan Aloy sebagai diplomat untuk meyakinkan sekutu yang mbalelo agar urun kekuatan menghadapi pemberontak.
Fitur Photo Mode membuat Aloy bisa berpose dalam berbagai bergaya. Game Horizon Forbidden West diluncurkan resmi di PlayStation 5 dan 4 pada Jumat, 18 Februari 2022. (TEMPO/M. REZA MAULANA)
Kejelian De Jonge cs membuat misi demi misi menjadi kekuatan Horizon Forbidden West. Selama 40 jam saya memainkan game buatan rumah produksi asal Belanda, Guerilla, ini, tak sedikit pun saya merasa jenuh. Kita dibuat ketagihan menjelajahi setiap sudut peta; memburu robot-robot raksasa dengan panah, tombak, dan ranjau; serta meningkatkan kemampuan Aloy, baik dari skill tree maupun peralatan berburunya.