Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bunuh Diri dalam Kajian Sosiolog Emile Durkheim Berkaitan dengan Fakta Sosial

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
Ilustrasi stop bunuh diri. Shutterstock
Ilustrasi stop bunuh diri. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, JakartaBunuh diri merupakan fenomena yang terjadi di berbagai negara di dunia. Kasus bunuh diri merupakan tragedi yang mempengaruhi keluarga, karena memiliki efek jangka panjang untuk orang-orang yang ditinggalkan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, setidaknya tiap tahun ada 703 ribu kasus percobaan bunuh diri.  Santi Marliana dalam laporan ilmiahnya di Universitas Indonesia berjudul Bunuh Diri sebagai Pilihan Sadar Individu: Analisa Kritis Filosofis Terhadap Konsep Bunuh Diri Emile Durkheim menjelaskan pandangan lain tentang bunuh diri selain masalah psikopatologi. Pandangan itu memang menunjukkan gejala kelemahan yang mendorong kekacauan individu.

Tapi, menurut Durkheim, bunuh diri juga terjadi karena faktor di luar diri yang dipengaruhi lingkungan masyarakat. Durkheim menggunakan metode empiris mengamati alasan bunuh diri.

Alfan Biroli dalam artikelnya berjudul Bunuh Diri dalam Perspektif Sosiologi yang dimuat jurnal Simulacra menjelaskan, pengamatan Durkheim merujuk faktor naik dan turun kasus bunuh diri. Angka kasus bunuh diri dilihat sebagai fakta sosial, bukan individu.

Menurut Durkheim, setiap individu memang memiliki alasan sendiri untuk bunuh diri atau fakta psikologi. Tapi alasan itu bukan murni bersumber dari dirinya sendiri. Faktor terpenting yang menyebabkan banyak sedikitnya angka bunuh diri adalah fakta sosial.

Durkheim berpandangan, bunuh diri dipengaruhi tingkat atau tipe integrasi sosial. Bunuh diri dalam konteks itu merupakan frekuensi fakta sosial yang ada di masyarakat.

Tindakan bunuh diri dipengaruhi kesadaran di luar diri individu. Gejala sosial ikut membentuk faktor bunuh diri. Ketika ada integrasi nilai dan norma, maka individu akan dipaksa mengikuti yang ada dalam lingkungan. Itu juga yang mempengaruhi tingkat bunuh diri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pandangan Durkheim bisa diamati ketika memperhatikan hubungan jenis bunuh diri dengan dua fakta sosial, seperti integrasi dan regulasi. Integrasi dalam arti ini adalah kuat atau tidaknya keterikatan antara individu dengan masyarakat.

Sedangkan yang dimaksud regulasi adalah tingkat paksaan dari luar diri yang dirasakan individu. Dengan kata lain, bahwa regulasi adalah peraturan dari luar diri individu. Menurut Durkheim, integrasi dan regulasi merupakan arus sosial di masyarakat. Kedua hal itu adalah variabel yang sangat penting karena saling berkaitan.

NAUFAL RIDHWAN ALY 

Baca: Bunuh Diri Tak Hanya Tersebab Masalah Tunggal

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Usai Ungkap KDRT Mantan Suami, Areum Eks T-ARA Lakukan Percobaan Bunuh Diri

2 hari lalu

Areum T-ARA. Foto: Instagram.
Usai Ungkap KDRT Mantan Suami, Areum Eks T-ARA Lakukan Percobaan Bunuh Diri

Percobaan bunuh diri Areum eks T-ARA ini hanya berselisih 25 hari sejak ia membagikan foto anak-anaknya yang menjadi korban KDRT bekas suaminya.


Wanita Tewas Usai Lompat dari Apartemen di Pluit, Tinggalkan Surat dan Kerap Mengurung Diri

2 hari lalu

Lokasi kejadian bunuh diri di Apartemen Laguna Tower A Pluit Jakarta Utara pada Senin, 25 Maret 2024. Foto: ANTARA/HO-Polres Metro Jakarta Utara
Wanita Tewas Usai Lompat dari Apartemen di Pluit, Tinggalkan Surat dan Kerap Mengurung Diri

Seorang wanita berinisial PT, 22 tahun, tewas usai melompat dari apartemen di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara pada Senin sore kemarin.


Penelitian Menyebut Melajang dan Tak Bersosialisasi Berisiko Kematian Dini

5 hari lalu

ilustrasi pria sendiri (pixabay.com)
Penelitian Menyebut Melajang dan Tak Bersosialisasi Berisiko Kematian Dini

Penelitian menemukan orang yang melajang atau tak punya pasangan lebih tua secara biologis dan kemungkinan kematian karena berbagai penyebab.


Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

9 hari lalu

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

Laporan IQAir memaparkan hanya tujuh negara yang kualitas udaranya memenuhi standar WHO.


Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

9 hari lalu

Presidium Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) Faried Thalib dan Sarbini Abdul Murad saat konferensi pers di kantor MER-C Indonesia, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

Tim medis yang dikirim oleh MER-C berhasil mencapai Gaza dengan bantuan WHO.


11 Tenaga Medis MER-C Tiba di Gaza, Masuk dengan Bantuan WHO

9 hari lalu

Presidium Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) Faried Thalib dan Sarbini Abdul Murad saat konferensi pers di kantor MER-C Indonesia, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
11 Tenaga Medis MER-C Tiba di Gaza, Masuk dengan Bantuan WHO

MER-C bekerja sama dengan WHO untuk mengirim tim medis yang beranggotakan 11 orang ke Gaza.


Organisasi Bantuan Global Bicara Bencana Kesehatan di Gaza: Belum Pernah Ada Horor Seperti Ini

10 hari lalu

Ekspresi seorang anak Palestina saat antre untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Organisasi Bantuan Global Bicara Bencana Kesehatan di Gaza: Belum Pernah Ada Horor Seperti Ini

Bahkan jika perang di Gaza berakhir besok sekalipun, mereka yang bertahan akan menghadapi konsekuensi kesehatan satu dekade, bahkan sepanjang hidup.


Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

11 hari lalu

Ilustrasi kesepian. Shutterstock
Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.


Pesan Terakhir Saksi Kunci Boeing: Jika Saya Mati, Itu Bukan Bunuh Diri!

12 hari lalu

John Barnett. hindustantimes.com
Pesan Terakhir Saksi Kunci Boeing: Jika Saya Mati, Itu Bukan Bunuh Diri!

John Barnett sedang dalam proses memberikan kesaksian melawan Perusahaan Boeing saat ditemukan tewas di South Carolina dengan luka tembak


Anggota Basarnas Papua Meninggal Akibat Jatuh dari Tower Telekomunikasi saat Selamatkan Warga

14 hari lalu

Petugas BPBD, Basarnas dan Dinas Pemadam Kebakaran mengevakuasi pohon tumbang pascaputing beliung di Jalan Nasional Bandung Garut di Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu, 21 Februari 2024. BPBD Provinsi Jawa Barat tengah mendata kerusakan bangunan dan korban akibat bencana puting beliung yang terjadi di Rancaekek pada Rabu petang tersebut. ANTARA/Raisan Al Farisi
Anggota Basarnas Papua Meninggal Akibat Jatuh dari Tower Telekomunikasi saat Selamatkan Warga

Seorang anggota Basarnas meninggal dunia saat selamatkan warga di Tower Telekomunikasi Gunung Sabron Yaru, Papua.