TEMPO.CO, Jakarta - Penerima vaksin Covid-19 dosis lengkap tak hanya mendapat manfaat proteksi yang lebih utuh dibandingkan mereka yang drop out atau hanya menerima satu kali suntikan (setengah dosis) vaksin. Tapi, juga menghindarkan separuh peluang untuk mengalami gejala long Covid.
Itu seperti yang disimpulkan dari penelitian UK Health Security Agency (UKHSA) terhadap hasil 15 studi sebelumnya. Penelitinya menemukan kalau orang-orang yang telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis lengkap separuh lebih rendah kemungkinannya untuk mengembangkan gejala long Covid dibandingkan mereka yang tidak divaksin atau hanya menerima setengah dosis saja.
Kementerian Kesehatan RI menyebut mereka yang hanya sekali dari seharusnya mendapatkan dua kali suntikan sebagai drop out program vaksinasi. Belum lama ini Kementerian mengeluarkan surat edaran mendorong kepada mereka yang drop out tersebut untuk segera mengulang vaksinasi menggunakan stok vaksin yang ada di daerah masing-masing.
Sedangkan studi oleh UKHSA melibatkan para penerima vaksin Covid-19 dari Pfizer/BioNTech, Oxford/AstraZeneca, Moderna ataupun Janssen. Mereka yang menerima dosis lengkap didapati memiliki kecenderungan hanya 50 persen dalam hal mengembangkan gejala long Covid yang bertahan lebih dari 28 hari. Datanya dibandingkan dengan mereka yang menerima dosis tak lengkap atau belum vaksin sama sekali.
UKHSA juga menemukan data bahwa vaksin dosis lengkap paling efektif mencegah gejala jangka panjang tersebut pada orang-orang yang berusia lebih dari 60 tahun. Hasil lainnya menyebutkan kalau lebih banyak laporan sembuh dari orang-orang yang belum divaksin dan menderita long Covid lalu menjalani vaksinasi daripada orang-orang dengan long Covid dan tetap tak divaksin.
"Studi ini menambahkan bukti manfaat potensial dari menerima dosis lengkap vaksinasi Covid-19," kata Mary Ramsay dari UKHSA. Dia menambahkan, "Vaksinasi adalah cara terbaik untuk melindungi diri Anda dari gejala-gejala serius ketika terinfeksi dan bisa menolong mengurangi dampak jangka panjangnya."
Data awal Desember lalu menduga sekitar dua persen dari warga Inggris mengalami gejala long Covid. Gejala yang umum adalah napas yang mudah tersengal, cepat lelah dan nyeri otot atau sendi.
NEW SCIENTIST
Baca juga:
Tracing Ungkap 300-an Mahasiswa Unsyiah Aceh Positif Covid-19