Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

De-eskalasi, Covid-19 Varian Alfa Dikeluarkan dari Daftar VoC di Eropa

Reporter

image-gnews
ilustrasi - Dokter memegang botol ampul kaca mengandung sel molekul virus corona Covid-19 asal Inggris yang telah mengalami mutasi RNA menjadi varian baru. (ANTARA/Shutterstock/pri.)
ilustrasi - Dokter memegang botol ampul kaca mengandung sel molekul virus corona Covid-19 asal Inggris yang telah mengalami mutasi RNA menjadi varian baru. (ANTARA/Shutterstock/pri.)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (E-CDC) mengeluarkan Covid-19 varian Alfa (B.1.1.7) dari daftar Variant of Concern (VoC). Daftar itu memuat varian mutasi virus corona Covid-19 yang mampu menular lebih cepat atau menyebabkan gejala lebih parah atau mampu meliuk lebih cerdik melewati sistem imun tubuh dibandingkan varian virus yang orisinal. 

Dilansir dari laporan mingguan di laman ecdc.europa.eu di Jakarta pada Selasa pagi, E-CDC membuat klasifikasi baru dan melakukan de-eskalasi varian Alfa per 17 Februari 2022. Dalam keterangan resminya E-CDC menyampaikan varian Alfa telah diturunkan eskalasinya berdasarkan sejumlah pertimbangan.

Pertama, varian Alfa yang sempat menimbulkan peningkatan gelombang kasus pada akhir 2020 dan awal 2021 itu dianggap sudah tidak lagi beredar di masyarakat. Kedua, varian yang dilaporkan pertama menyebar di Inggris itu telah lama beredar tanpa berdampak pada situasi epidemiologi secara keseluruhan. Ketiga, bukti ilmiah menunjukkan bahwa varian tersebut tidak terkait dengan aspek klinik tertentu di Eropa.

Direktur Pasca-Sarjana Universitas YARSI, guru besar di Fakultas Kedokteran UI, Tjandra Yoga Aditama, menegaskan sampai saat ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masih menetapkan Varian Alfa sebagai VoC bersama varian Beta, Gamma, Delta dan Omicron. Tjandra yang juga Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara periode 2018-2020 itu mengatakan perbedaan klasifikasi varian Covid-19 antara WHO dengan negara Uni Eropa memungkinkan terjadi.

Alasannya, Uni Eropa dan juga beberapa negara seperti Amerika Serikat, Inggris dan lainnya membuat daftar sendiri yang disesuaikan dengan keadaan di negara maupun kawasan mereka. Menurut Tjandra Indonesia juga dapat melakukan hal serupa, khususnya memelopori sejumlah negara di kawasan ASEAN untuk membuat klasifikasi mutasi virus berdasarkan dampaknya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Indonesia disarankannya melakukan hal yang sama, setidaknya memelopori untuk membahas dan menetapkan Variant of Concern, Variant of Interest dan Variants under Monitoring khusus untuk kawasan ASEAN. Hal tersebut, kata Tjandra, akan menunjukkan kepemimpinan diplomasi kesehatan Indonesia di kawasan regional dan internasional.

"Tentu bukan hanya tentang klasifikasi, tetapi akan baik kalau ASEAN juga ada program bersama yang antara lain ditandai dengan semacam 'ASEAN weekly epidemiological report on Covid-19' misalnya, yang dapat dipelopori oleh Indonesia," kata Tjandra dalam keterangan tertulisnya, Selasa.

Baca juga:
Covid-19 DIY Bertambah 2450 Kasus Hari Ini, 3 Pasien Isoman Meninggal

 

 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Setelah 6 Bulan Perang di Gaza, Bagaimana Dukungan Eropa terhadap Palestina?

4 hari lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez dan Taoiseach (Perdana Menteri) Irlandia Simon Harris menghadiri konferensi pers pada hari pertemuan mereka untuk membahas pengakuan negara Palestina, di Dublin, Irlandia, 12 April 2024. REUTERS/Clodagh Kilcoyne
Setelah 6 Bulan Perang di Gaza, Bagaimana Dukungan Eropa terhadap Palestina?

Spanyol dan Irlandia sedang mendiskusikan rencana kolektif untuk mengakui Negara Palestina di tengah-tengah perang Israel di Gaza.


Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

4 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

Dengan langkah ini, WhatsApp telah membuat marah banyak orang.


Syarat Pengguna WhatsApp di Eropa Diturunkan Kembali ke Usia 13 Tahun

4 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Syarat Pengguna WhatsApp di Eropa Diturunkan Kembali ke Usia 13 Tahun

WhatsApp menyatakan perubahan untuk menyeragamkan syarat usia pengguna di kawasan lain. Bagaimana dengan kepentingan perlindungan anak-anak?


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

6 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


PM Spanyol Gelar Tur Eropa, Galang Dukungan Pengakuan Negara Palestina

7 hari lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
PM Spanyol Gelar Tur Eropa, Galang Dukungan Pengakuan Negara Palestina

PM Spanyol Pedro Sanchez akan melaksanakan kunjungan ke sejumlah negara Eropa untuk menggalang dukungan terhadap pengakuan negara Palestina


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

9 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

10 hari lalu

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terpampang di pintu masuk kantor pusatnya di Jenewa, 25 Januari 2015. [REUTERS / Pierre Albouy / File Foto]
Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

Kilas balik Hari Kesehatan Dunia dan terbentuknya WHO


Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

11 hari lalu

Pekerja bantuan Australian World Central Kitchen (WCK), Lalzawmi
Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza


Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

11 hari lalu

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?


Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

13 hari lalu

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pergi setelah konferensi persnya, menjelang KTT NATO, di Vilnius, Lithuania, 10 Juli 2023. REUTERS/Yves Herman
Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih