Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Harimau Sumatera Turun ke Jalan di Bengkulu, Cakar Petani di Aceh Selatan

Reporter

image-gnews
Tim gabungan TNKS, BKSDA, Lingkar Institute dan KPHL Bukit Daun memeriksa lokasi penampakan seekor Harimau Sumatera yang dilaporkan warga. ANTARA/HO-BKSDA Bengkulu-Lampung
Tim gabungan TNKS, BKSDA, Lingkar Institute dan KPHL Bukit Daun memeriksa lokasi penampakan seekor Harimau Sumatera yang dilaporkan warga. ANTARA/HO-BKSDA Bengkulu-Lampung
Iklan

TEMPO.CO, Rejang Lebong - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung tengah menyelidiki penampakan Harimau Sumatera di jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Lebong dengan Bengkulu Utara. Mereka bergerak berdasarkan bukti penampakan yang berupa sebuah foto di kamera ponsel.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bengkulu-Lampung, Said Jauhari, mengatakan penampakan harimau tersebut berada di kawasan Hutan Lindung Bukit Daun wilayah Bukit Resam, antara Kecamatan Padang Bano, Kabupaten Bengkulu Utara, dengan Kecamatan Tubei, Kabupaten Lebong. "Tim sudah turun ke lapangan guna identifikasi," kata dia saat dihubungi di kantornya yang berada di Rejang Lebong, Rabu 23 Februari 2022.

Said menjelaskan, tim terdiri dari personel dari BKSDA, Taman Nasional Kerinci Seblat, KPHL Bukit Daun, serta dari LSM yang peduli harimau Lingkar Institute. Mereka berusaha identifikasi jejak harimau apakah individu dewasa atau remaja. Sejauh ini, Said mengungkapkan, tim kesulitan karena kondisi tanah kering bukan becek sehingga tak meninggalkan jejak.

"Hanya di tempat binatang itu lewat dari identifikasi memang ada bekas rumput yang terinjak, tetapi tidak terlihat jejaknya maupun bulu yang ditinggalkan," kata dia.

Berdasarkan keterangan saksi warga yang melihat dan membuat fotonya pada Senin lalu, binatang yang dilindungi tersebut memang terlihat di bahu jalanan beraspal. Karena tak mendapati jejak ataupun bulu, tim menduga harimau sudah kembali ke habitat dan menyebut kawasan penampakan merupakan perlintasan.

Menurut Said, Padang Bano dikenal dengan harimau serta pernah terjadi konflik dengan manusia di desa di wilayah itu beberapa tahun yang lalu. Dia mengimbau masyarakat setempat untuk tidak melakukan perburuan liar serta menyakiti satwa dilindungi itu.

"Harimau ini berada di jalanan diduga akibat maraknya pembukaan perkebunan di dalam hutan lindung sehingga merusak habitatnya," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terpisah, BKSDA Aceh juga berusaha menyelamatkan harimau di wilayah Kecamatan Bakongan Timur, Aceh Selatan. Bedanya, harimau dilaporkan telah menyerang seorang pekerja di kebun kelapa sawit. Tim BKSDA, pada Selasa, menyiapkan senjata bius setelah upaya memerangkap di tiga titik lokasi belum membuahkan hasil sejak akhir pekan lalu.

Agus mengatakan bahwa harimau tersebut terus berpindah-pindah dan terakhir terpantau berada di Pulau Raya, Bakongan Timur. "Sampai hari ini tim masih di lapangan untuk mencoba melakukan penyelamatan dengan cara tembak bius," katanya.

Sebelumnya, seorang petani berusia 67 tahun di Desa Seulekat, Bakongan Timur, diserang harimau pada Senin, dua pekan lalu, saat memanen kelapa sawit di kebun. Lengan kanan petani bernama Amrimus itu terluka karena cakaran hingga harus menjalani perawatan di fasilitas kesehatan.

Baca juga:
Penyelamat Buaya Berkalung Ban: Tiga Kali Sebelumnya Selalu Lolos

 

 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Diduga Sebarkan Video Asusila, Mantan Caleg Ditangkap di Depok

10 jam lalu

Tersangka MD alias ML di Polda Aceh. ANTARA/HO-Bidhumas Polda Aceh
Diduga Sebarkan Video Asusila, Mantan Caleg Ditangkap di Depok

Dugaan penyebaran video asusila itu dilaporkan pada 14 November 2024. Polisi menunda penyelidikan karena menunggu tahapan pemilu rampung.


Uniknya Cita Rasa Kopi Boh Manok Weng dari Aceh

11 jam lalu

Kopi boh manok weng pineung nyen di Kota Banda Aceh. (ANTARA/Layla Laode)
Uniknya Cita Rasa Kopi Boh Manok Weng dari Aceh

Minuman ini terbuat dari campuran kopi, telur ayam kampung, dan pinang muda yang menciptakan cita rasa unik.


Mantan Caleg di Aceh Ditahan karena Diduga Sebarkan Video Asusila

12 jam lalu

Tersangka MD alias ML di Polda Aceh. ANTARA/HO-Bidhumas Polda Aceh
Mantan Caleg di Aceh Ditahan karena Diduga Sebarkan Video Asusila

Polda Aceh menahan seorang mantan caleg pada Pemilu 2024 yang dilaporkan telah menyebarkan video asusila.


Greenpeace: Hutan Indonesia Jadi Perkebunan Sawit Meningkat Drastis 5 Tahun Terakhir

3 hari lalu

Lahan bukaan baru perkebunan sawit PT Sinar Kencana Inti Perkasa (SKIP) Senakin Estate di Desa Sembilang, Kecamatan Kelumpang Tengah, Kabupaten Kotabaru pada 13 November 2023. BanjarHits/Diananta P. Sumedi
Greenpeace: Hutan Indonesia Jadi Perkebunan Sawit Meningkat Drastis 5 Tahun Terakhir

Greenpeace mencatat 183.687 hektare habitat orang utan di Sumatera dan Kalimantan telah diganggu oleh perkebunan sawit. Belum harimau dan gajah.


Kenangan Pertemuan Megawati-Prabowo Santap Nasi Goreng, Kenali Ragam Varian Menunya dari Berbagai Daerah

4 hari lalu

Nasi Goreng Kambing. Shutterstock
Kenangan Pertemuan Megawati-Prabowo Santap Nasi Goreng, Kenali Ragam Varian Menunya dari Berbagai Daerah

Pada pertemuan Megawati-Prabowo 14 Juli 2019 dengan suguhan nasi goreng. Ketahui juga 5 varian nasi goreng dari berbagai daerah.


Sejumlah buaya lepas di Cianjur, Begini Tips Menghindari Serangannya

6 hari lalu

Karyawan penangkaran buaya di Kampung Gunung Calung, Kelurahan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangkap dua ekor buaya yang kabur di area galian pasir, Kamis (3/10/2024). ANTARA/Ahmad Fikri
Sejumlah buaya lepas di Cianjur, Begini Tips Menghindari Serangannya

5 Tips menghindari serangan buaya ini bisa berguna jika tak sengaja bertemu mereka


Puluhan Harimau dan Satwa Dilindungi di Kebun Binatang Vietnam Mati karena Flu Burung

7 hari lalu

Ilustrasi Harimau Bengal. Tigers World Com
Puluhan Harimau dan Satwa Dilindungi di Kebun Binatang Vietnam Mati karena Flu Burung

Hewan-hewan di kebun binatang Vietnam menunjukkan tanda-tanda kelelahan dan penyakit sebelum akhirnya mati. Ada wabah flu burung.


Baru Ditangkap 5 Ekor, Jumlah Buaya Lepas dari Penangkaran di Cianjur Belum Dipastikan

7 hari lalu

Seekor buaya yang dilepasliarkan oleh BKSDA Sumsel di kawasan SM Padang Sugihan. Dok BKSDA
Baru Ditangkap 5 Ekor, Jumlah Buaya Lepas dari Penangkaran di Cianjur Belum Dipastikan

Sejumlah buaya lepas dari penangkaran di Cianjur. Disinyalir kabur ke sungai dan sawah warga.


KPAI Kritik Istri Pimpinan Ponpes di Aceh yang Siram Santri Pakai Air Cabai sebagai Hukuman

8 hari lalu

Ilustrasi kekerasan terhadap anak. Shutterstock
KPAI Kritik Istri Pimpinan Ponpes di Aceh yang Siram Santri Pakai Air Cabai sebagai Hukuman

KPAI mengkritik keras tindakan istri pimpinan salah satu pesantren di Aceh Barat, NN (40), yang menyiram seorang santri karena dianggap salah.


Cerita 80 Ekor Buaya Titipan BKSDA, Lepas dan Masuk Kampung di Cianjur

9 hari lalu

Karyawan penangkaran buaya di Kampung Gunung Calung, Kelurahan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangkap dua ekor buaya yang kabur di area galian pasir, Kamis (3/10/2024). ANTARA/Ahmad Fikri
Cerita 80 Ekor Buaya Titipan BKSDA, Lepas dan Masuk Kampung di Cianjur

Lima ekor buaya lepas dari sebuah penangkaran di Kelurahan Sayang, Kabupaten Cianjur karena dinding jebol setelah hujan deras disertai angin kencang