TEMPO.CO, Jakarta - Mimpi telah menjadi misteri bagi manusia sejak lama. Sebuah penelitian di Jerman menyatakan bahwa mimpi berhubungan dengan memori atau ingatan manusia. Mimpi setara dengan data dump antara hipokampus (browser di otak) dan neokorteks (memori).
“Mimpi adalah hipokampus, membersihkan browser untuk hari itu dan mempersiapkan otak untuk keesokan harinya," kata Christina Jeffrey, konselor kesehatan mental, seperti dilansir laman Women's Health.
Menurut laman elifesciences.org, mimpi memang tidak menggambarkan memori manusia secara keseluruhan, tetapi mimpi dapat membantu manusia memproses pengalaman masa lalu atau ingatan saat sedang tidur.
Kerusakan hipokampus sebagai bagian dari otak yang berperan penting dalam menyimpan memori dapat membuat orang sulit membentuk ingatan baru dan mengingat pengalaman masa lalu. Karena itu, orang yang mengalami amnesia biasanya akan mengalami mimpi yang sama berulang kali.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Goffredina Spano dkk yang dipublikasikan eLife menemukan bahwa orang-orang dengan kerusakan hipokampus mengatakan bermimpi dengan intensitas yang lebih sedikit. Temuan ini menunjukkan bahwa hipokampus yang sehat diperlukan untuk bermimpi karena mimpi dan memori saling berhubungan.
Laman Scientific American menyatakan bahwa sebagian besar mimpi manusia hanya menggabungkan kembali bagian-bagian dari kehidupannya ketika sedang terjaga. Fragmen-fragmen ini mencerminkan minat dan perhatian si pemimpi. Karena itu, biasanya pesepeda bermimpi tentang bersepeda, guru bermimpi tentang mengajar, dan bankir bermimpi tentang uang.
Mimpi juga dapat menjadi proses pembentukan memori baru selama tidur. Dilansir dari laman ncbi.nlm.nih.gov, mimpi manusia dipengaruhi oleh konsolidasi memori yang terjadi selama sedang tertidur. Setelah pengkodean, memori yang baru terbentuk secara bertahap diatur ulang menjadi memori atau ingatan yang sifatnya jangka panjang yang lebih permanen.
Proses reaktivasi memori selama tidur ini juga ikut mempengaruhi pengalaman bermimpi ketika sedang tidur dan mempengaruhi ingatan ketika orang bangun dan sadar kembali.
NAUFAL RIDHWAN ALY