TEMPO.CO, Jakarta - Startup Kasual membuat pengukuran tubuh secara digital menggunakan sensor sinar inframerah. Hasil pengukuran tubuh akan muncul dalam bentuk data dan sosok avatar tiga dimensi. “Kami tidak menggunakan kamera foto,” ujar Alam Akbar, pendiri Kasual.
Pengukuran tubuh itu dilakukan di sebuah ruang berbentuk kotak tertutup. Panjang dan lebar kotaknya masing-masing sama yaitu 1,5 meter, adapun tinggi 2,1 meter.
Kotak pengukuran itu dihadirkan startup asal Jakarta tersebut dalam sebuah pameran clothing bertema Custom Week di sebuah mal di Bandung, 1-6 Maret 2022. Peminat yang ingin mengukur tubuhnya diwajibkan memakai celana pendek dan kaos ketat.
“Kalau cowok bisa telanjang dada,” ujarnya. Sementara yang perempuan bisa memakai pakaian dalam olahraga atau tank top.
Setelah itu, kata Alam, sebanyak 15 sensor sinar inframerah akan mengukur seperti panjang bahu, lengan, lebar dada, perut, pinggang, bokong, lutut, sampai pergelangan kaki. Waktu pengukuran tubuh itu berlangsung selama satu menit.
“Sensor menangkap sebanyak 170 titik, akurasinya 90 persen,” kata dia saat ditemui di lokasi acara, Selasa 1 Maret 2022.
Alam menuturkan, pengukuran itu terkait dengan pembuatan celana sesuai pesanan konsumen (custom) yang dikelola Kasual. Menurut Alam, pihaknya memesan aplikasi itu dari pembuatnya di luar negeri.
Hasil pengukuran tubuh dengan sensor inframerah oleh startup Kasual. (Dok.Kasual)
Biasanya, kata Alam, pengukuran tubuh untuk pembuatan celana itu dilakukan secara daring lewat video call. Staf Kasual akan memandu apa saja yang harus diukur oleh calon pemesan celana. Alat ukurnya memakai penggaris atau tali meteran jahit. Setelah itu pesanan dibuat hingga selesai dalam lima hari.
Penggunaan metode baru melalui sensor-sensor sinar inframerah tersebut mereka pamerkan berkeliling di mal-mal di Jakarta, sekarang di Bandung, dan selanjutnya ke Surabaya.
Baca juga:
Cerita Mahasiswa Indonesia: Negaranya Serang Ukraina, Warga Rusia Borong Dolar dari Bank