Sukhoi menempuh pendidikan di Gomel gymnasium sejak 1905 hingga 1914. Setelah menyelesaikan sekolahnya di Gomel Gymnasium, ia pindah ke Moskow dan melanjutkan studinya di Imperial Moscow Technical School.
Sukhoi dikenal sebagai seorang yang memilki bakat dan cerdas. Bakat dan kecerdasan Sukhoi dapat diketahui oleh Andrey Tupolev, pionir industri penerbangan Rusia. Bahkan, tugas akhir Sukhoi berada langsung di bawah supervisi Tupolev.
Rusia mengerahkan dua jet tempur Sukhoi Su-30 untuk mengawal sepasang pesawat pembom strategis AS, B-1B di atas Laut Hitam, pada hari Rabu, 20 Oktober 2021. Su-30 adalah pesawat tempur multifungsi yang dikembangkan oleh Sukhoi Rusia pada tahun 1996. Wikipedia/Sergey Krivchikov -airliners.net
Setelah menyelesaikan studinya di Imperial Moscow Technical School, Sukhoi bergabung ke dalam The Central Aero Hydrodynamic Intitute (TsAGI) dan tugasnya pertamanya adalah mengembangkan pesawat pembom TB-1 dan Tb-3.
Di tahun 1930-an, ia terus bekerja bersama Tupolev untuk mengembangkan pesawat yang memiliki daya jelajah tinggi, seperti ANT-25 dan pesawat pembom, seperit BB-1 dan ANT-37.
Selanjutnya, pada 29 Juli 1939, Sukhoi diberi kepercayaan untuk membuat biro desai dan konstruksi pesawat secara mandiri. Dan, tugas pertama yang diberikan kepadanya adalah mengembangkan pesawat BB-1 dan biro desain tersebut diberi nama Sukhoi.
Dalam kerjanya, Sukhoi berhasil menghasilkan lebih dari 50 konstruksi dan desain pesawat, termasuk jet tempur kenamaan miliki Sukhoi, seperi Su-24 dan Su-27 Flanker hingga Su-30, Su-35. Karena jasanya dalam pengembangan industri dirgantara militer, Sukhoi dianugerahi pemerintah Rusia gelar pahlawan dan namanya diabadikan pada pesawat-pesawat keluaran Sukhoi. Ia meninggal dunia pada 15 September 1975 di Moskow.
EIBEN HEIZIER
Baca : Perang Rusia Ukraina, TNI AU Pastikan Suku Cadang Sukhoi Milik Indonesia Aman