Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perang Rusia Ukraina, Mahasiswa Indonesia di Moskow Rasakan Dampak Akademik

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Amalia Raras Putri Cahyadi, mahasiswa Indonesia di Rusia. Dok. Pribadi
Amalia Raras Putri Cahyadi, mahasiswa Indonesia di Rusia. Dok. Pribadi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rentetan sanksi ke Rusia oleh negara-negara Barat mulai dirasakan dampaknya oleh Amalia Raras Putri Cahyadi, mahasiswa Indonesia yang tinggal di Moskow. Perempuan berusia 22 tahun itu mengatakan salah satu dampak sanksi yang dia rasakan adalah di bidang akademik. "Ada sejumlah rencana yang terhenti karena dampak sanksi juga terasa di bidang akademik," ujar Amalia kepada Tempo, Jumat, 4 Maret 2022.

Mahasiswa jurusan Biologi di Russian State Agrarian University named after Timiryazev, Moskow ini mengatakan dirinya sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti Summer School di Prancis pada Juni mendatang. Namun, rencana itu terancam gagal. Sebabnya, Amalia mengatakan dirinya berencana membuat visa Schengen, tapi gagal karena aturan dari Uni Eropa.

Setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menginvasi Ukraina, Uni Eropa mengumumkan sejumlah sanksi untuk Rusia. Salah satunya adalah pembatasan visa. Uni Eropa menyebut pembatasan visa akan membuat diplomat dan pebisnis tidak lagi memiliki akses istimewa ke Uni Eropa. Selain pembatasan visa, Uni Eropa juga melarang Rusia melintas di kawasan udaranya. Setidaknya ada 33 negara yang melarang Rusia masuk ke wilayah udaranya termasuk Prancis. Pun sebaliknya, Rusia juga melarang penerbangan dari puluhan negara termasuk Uni Eropa.

Padahal, sejumlah persiapan sudah Amalia lakukan dan persiapkan dengan matang. Rencana sekolah singkat di Prancis itu, kata dia, termasuk program dari kampusnya bagi mahasiswa yang mengikuti kelas Bahasa Prancis. Amalia sudah memenuhi persyaratan seperti menulis esai dan juga mengambil sertifikat tes DELF tingkat A2.

Amalia juga berencana terbang ke Amerika untuk mengikuti konferensi internasional di Universitas Harvard, Harvard Project for Asian and International Relations. Namun, rencana itu pun terancam pupus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sanksi lain Rusia atas Ukraina adalah dikeluarkannya delegasi Rusia dari sejumlah kompetisi internasional. Pada Senin, 28 Februari lalu misalnya, klub sepak bola dan tim nasional Rusia diskors dari semua kompetisi oleh FIFA dan UEFA. Dalam bidang akademik, Massachusetts Institute of Technology (MIT) memutuskan hubungan kerja sama dengan universitas riset di Rusia, Institut Sains dan Teknologi Skolkovo (Skoltech).

Amalia berharap agar konflik ini cepat berakhir dan keadaan kembali normal. “Semoga semua lekas damai agar kami sebagai pelajar juga bisa melanjutkan kuliah dengan lancar,” ujarnya. Adapun Amalia sudah tinggal di Rusia sejak 2017. Kala itu, dia mengikuti AFS, program pertukaran pelajar SMA di kota Alexandrov. Setelah lulus di sana, Amalia mengikuti program persiapan bahasa di kota Voronez dan akhirnya menetap di Moskow sejak 2020.

Baca juga: Rusia Serang Ukraina: Sumy Blackout Parah, 700 Mahasiswa India Terjebak

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

1 hari lalu

Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari berbicara kepada media saat militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April. 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 17 April 2024 diawali oleh kabar kecanggihan drone dan rudal Iran yang mampu lewati dua negara sebelum tiba di Israel


Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

2 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

3 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

4 hari lalu

Maria Zakharova, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia. Sumber: en.wikipedia.org
Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

Kementerian Luar Negeri Rusia merasa punya kewajiban mengutuk serangan rudal dan drone oleh Iran ke Israel pada Sabtu, 13 April 2024.


Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

4 hari lalu

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

Iran telah melancarkan serangan udara terhadap Israel yang menuai berbagai respon dari negara-negara di dunia, termasuk China, Rusia, dan AS.


Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

4 hari lalu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bertemu dengan Ketua Eksekutif dan Chief Executive Officer Fox Corporation Lachlan Murdoch, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina, dalam gambar selebaran yang dirilis 20 November 2023. Layanan Pers/Handout Kepresidenan Ukraina via REUTERS
Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

Zelensky mengecam serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran terhadap Israel.


Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

9 hari lalu

Logo Google. REUTERS
Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

Pengadilan Rusia menolak banding Google Alphabet terhadap denda 4,6 miliar rubel atau sekitar US$49,4 juta terkait konten perang di Ukraina


Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

10 hari lalu

PLTN Zaporizhzhia selama konflik Ukraina-Rusia di luar kota Enerhodar yang dikuasai Rusia di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina 4 Agustus 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko
Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.


AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

11 hari lalu

Rudal Tomahawk mulai diproduksi pada 1970 dan telah mengalami peningkatan, hingga Tomahawk Blok IV, yang dapat menghancurkan target di laut dan di darat. Tomahawk dapat diluncurkan dari kapal perang dan kapal selam. Amerika Serikat telah mengubah kapal selam kelas Ohio, USS Michigan, shingga dapat membawa 154 rudal Tomahawk. raytheon.com
AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

Amerika Serikat akan mengerahkan peluncur rudal darat yang mampu menembakkan rudal SM-6 dan Tomahawk di kawasan Indo-Pasifik


3.000 Eks Pejuang Wagner Bergabung dengan Pasukan Chechnya

12 hari lalu

Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov. REUTERS/Christopher Pike
3.000 Eks Pejuang Wagner Bergabung dengan Pasukan Chechnya

Ramzan Kadyrov menyatakan bahwa 3.000 eks tentara Wagner akan bergabung dengan pasukan Chechnya.