TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri dan CEO SpaceX Elon Musk pada hari Jumat, 4 Maret 2022, mengatakan bahwa perusahaannya kini berfokus pada pertahanan dunia maya dan mengatasi gangguan sinyal satelit internet Starlink di tengah invasi berkelanjutan Rusia ke Ukraina.
Musk dan SpaceX mengirim terminal Starlink ke Ukraina atas permintaan pejabat pemerintah setelah layanan internet di seluruh negeri terganggu oleh invasi Rusia.
Pengiriman terminal darat Starlink, yang menggunakan antena dan terminal untuk mengakses layanan broadband satelit, tiba di Ukraina pada Senin, 28 Februari 2022. Dengan terminal yang digunakan, SpaceX bekerja untuk membuatnya tetap online, kata Musk.
"Beberapa terminal Starlink di dekat daerah konflik macet selama beberapa jam pada suatu waktu," tulis Musk dalam sebuah pernyataan Twitter, Jumat, 1 Maret 2022. "Pembaruan perangkat lunak terbaru kami mengatasi kemacetan itu."
Musk kemudian mengatakan SpaceX mengalihkan fokusnya untuk menjaga agar layanan Starlink tidak terganggu di Ukraina dan kemungkinan di tempat lain.
"SpaceX memprioritaskan pertahanan siber dan mengatasi gangguan sinyal," tulisnya Jumat. Musk menyebut bahwa tindakan tersebut adalah pekerjaan jaminan kualitas yang tidak terduga untuk sistem Starlink.
Musk juga mengatakan pekerjaan Starlink akan menyebabkan sedikit penundaan di Starship dan Starlink V2.
SpaceX Starship adalah pesawat ruang angkasa raksasa yang dapat digunakan kembali yang dirancang untuk menggunakan booster besar yang dapat digunakan kembali yang disebut Super Heavy untuk meluncurkan misi ke luar angkasa.
NASA telah memanfaatkan kendaraan Starship untuk mendaratkan astronot di bulan untuk program Artemis-nya. SpaceX berharap peluncuran penerbangan orbital pertama dari Starship tanpa awak dalam beberapa bulan ke depan.
Starlink V2 adalah sistem Starlink generasi berikutnya dari SpaceX yang mencakup tautan laser antara satelit dan perangkat tambahan lainnya.
Setelah mengirimkan terminal Starlink ke Ukraina, Musk memperingatkan bahwa sistem tersebut dapat membuat penggunanya rentan terhadap serangan militer Rusia.
"Peringatan penting: Starlink adalah satu-satunya sistem komunikasi non-Rusia yang masih berfungsi di beberapa bagian Ukraina, jadi kemungkinan untuk menjadi sasaran tinggi. Harap gunakan dengan hati-hati," tulis Musk di Twitter, Kamis, 3 Maret 2022.
"Nyalakan Starlink hanya saat dibutuhkan dan letakkan antena sejauh mungkin dari orang-orang," lanjut Musk. "Tempatkan kamuflase cahaya di atas antena untuk menghindari deteksi visual," tambahnya.
Pada hari Kamis, SpaceX mengirim kumpulan satelit Starlink terbaru ke orbit dengan roket Falcon 9. Misi itu meluncurkan 47 satelit Starlink baru di orbit dari Pad 39A di Kennedy Space Center NASA.
Hingga saat ini, SpaceX telah meluncurkan lebih dari 2.000 satelit ke orbit, dengan rencana megakonstelasi awal 12.000 untuk menyediakan cakupan broadband global.
SPACE | TWITTER
Baca:
Layanan Internet Satelit Starlink SpaceX Aktif di Ukraina, Apa Itu Starlink?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.