Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Frekuensi El Nino Diperkirakan Meningkat pada 2040

image-gnews
Warga membantu seorang pria melintasi banjir akibat hujan deras yang menyebabkan meluapnya sungai di Piura, Peru, 27 Maret 2017. Sebanyak 11 wilayah Peru, terutama di bagian barat-laut, telah diguyur hujan lebat akibat fenomena El Nino. REUTERS/Miguel Arreategui
Warga membantu seorang pria melintasi banjir akibat hujan deras yang menyebabkan meluapnya sungai di Piura, Peru, 27 Maret 2017. Sebanyak 11 wilayah Peru, terutama di bagian barat-laut, telah diguyur hujan lebat akibat fenomena El Nino. REUTERS/Miguel Arreategui
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi baru menunjukkan fluktuasi cuaca global yang disebut peristiwa El Nino kemungkinan akan menjadi lebih sering pada tahun 2040.

El Nino—pemanasan air permukaan yang tidak biasa di bagian timur Samudra Pasifik tropis—mempengaruhi iklim, ekosistem, dan masyarakat di seluruh dunia.

Penelitian ini dilakukan oleh Dr Jun Ying dari Institut Kedua Oseanografi, Kementerian Sumber Daya Alam di Cina dan Universitas Exeter. Ia memeriksa empat kemungkinan skenario untuk emisi karbon di masa depan, dan menemukan peningkatan risiko kejadian El Nino di keempat skenario tersebut.

Jung mengatakan bahwa dari penelitian sebelumnya, ketika mengukur El Nino, perubahan dalam hal pergeseran curah hujan di khatulistiwa timur Pasifik, model memprediksi peningkatan frekuensi peristiwa itu. "Studi ini menunjukkan bahwa perubahan itu bisa terjadi setelah dua dekade berikutnya," kata Jung.

Studi yang dipublikasikan di Nature Climate Change itu meneliti waktu munculnya perubahan di Pasifik tropis menggunakan model iklim mutakhir. Waktu munculnya didefinisikan sebagai ketika sinyal perubahan iklim muncul dari kebisingan latar belakang biasa dari variabilitas iklim alami.

Saat melihat perubahan pola curah hujan El Nino, perkiraan terbaik waktu munculnya perubahan adalah pada tahun 2040 di keempat skenario emisi yang dipertimbangkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rekannya, Profesor Mat Collins dari University of Exeter dan bagian dari Global Systems Institute, menambahkan, "yang mengejutkan kami adalah bahwa perubahan muncul terlepas dari skenario yang kami lihat."

Karena curah hujan di daerah tropis dikaitkan dengan suhu permukaan laut (SST) terpanas, maka perubahan relatif SSTlah yang lebih penting daripada perubahan absolut. Hal ini membawa pada kesimpulan yang agak tegas bahwa perubahan ini pada dasarnya tidak dapat dihindari.

Studi ini dilakukan oleh Dr Ying sebagai bagian dari kunjungan yang disponsori Dewan Beasiswa Tiongkok selama setahun ke Universitas Exeter. Makalah tersebut berjudul: “Emergence of Climate Change in the Tropical Pacific”.

Baca:
Saling Mempengaruhi antara Perubahan Iklim dan Hidrometeorologi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

1 hari lalu

Seremoni program Kemitraan Australia-Indonesia untuk Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur, yang akan menggabungkan modal pemerintah dan swasta untuk mempercepat investasi, 19 April 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK


Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

3 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers ihwal antisipasi dampak konflik Iran-Israel di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat pada Kamis, 17 April 2024. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.


BMKG: Satu Pusat Tekanan Rendah dan 2 Sirkulasi Siklonik Pengaruhi Cuaca Hari Ini

4 hari lalu

Ilustrasi cuaca mendung berpotensi turun hujan. Kredit: ANTARA
BMKG: Satu Pusat Tekanan Rendah dan 2 Sirkulasi Siklonik Pengaruhi Cuaca Hari Ini

Potensi cuaca hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang masih melingkupi banyak wilayah provinsi di Indonesia pada hari ini.


Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

5 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

Jurnal terindeks Scopus menjadi salah satu tujuan para peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan artikel ilmiah atau penelitiannya, bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang terindeks scopus?


5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

5 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab


Di Balik Kecelakaan Pesawat Termahal Sepanjang Sejarah: Bomber Siluman B-2 Spirit of Kansas

7 hari lalu

Kecelakaan pesawat bomber B-2 Spirit of Kansas di Guam. Screenshot via Google Maps
Di Balik Kecelakaan Pesawat Termahal Sepanjang Sejarah: Bomber Siluman B-2 Spirit of Kansas

Insiden kecelakaan pesawat itu berlangsung hanya hitungan detik tapi meninggalkan kerugian senilai US$2 miliar atau setara lebih dari Rp 32 triliun.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Guru Besar Unas Dituding Gunakan Jurnal Predator, Prakiraan Cuaca BMKG, WhatsApp Dikecam

8 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Guru Besar Unas Dituding Gunakan Jurnal Predator, Prakiraan Cuaca BMKG, WhatsApp Dikecam

Topik tentang Guru Besar Unas dituding menggunakan jurnal predator dan mengenal jurnal Scopus menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Prediksi Cuaca pada Jalur Lintas Arus Balik Lebaran dan Selama Sepekan di Jawa Barat

8 hari lalu

Ilustrasi hujan disertai angin kencang. Shutterstock
Prediksi Cuaca pada Jalur Lintas Arus Balik Lebaran dan Selama Sepekan di Jawa Barat

Cuaca di sejumlah daerah berpotensi hujan sedang hingga sangat lebat yang bisa disertai petir dan angin kencang pada skala lokal secara singkat.


Siklon Tropis Olga dan Paul Meluruh, Dua Gangguan Cuaca Menghadang Pemudik Saat Arus Balik

9 hari lalu

Penumpang Kapal Motor (KM) Dobonsolo menggunakan sepeda motor saat tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu, 14 April 2024. Kementerian Perhubungan memberangkatkan peserta mudik gratis pada arus balik Lebaran 2024 dengan rincian sebanyak 1.705 orang penumpang dan 663 unit sepeda motor melalui jalur transportasi kapal laut dari Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang tujuan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dengan menggunakan Kapal Pelni KM Dobonsolo. TEMPO/M Taufan Rengganis
Siklon Tropis Olga dan Paul Meluruh, Dua Gangguan Cuaca Menghadang Pemudik Saat Arus Balik

Cuaca di Indonesia selama periode arus balik mudik hingga sepekan mendatang masih dipengaruhi oleh dua gangguan cuaca skala sinoptik.


Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

9 hari lalu

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

Faisal Basri mengkritik statment Airlangga Hartarto dalam sidang sengketa Mahkamah Konstitusi yang menyebut produksi beras di Indonesia turun karena El Nino.