TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Dr. Rochelle Walensky mengatakan dia mengantisipasi Covid-19 akan menjadi virus musiman. "Saya mengantisipasi bahwa ini mungkin akan menjadi virus musiman," katanya kepada NBC News, Senin, 7 Maret 2022.
Walensky juga mengatakan kepada jaringan itu bahwa orang Amerika harus mengantisipasi bahwa mereka perlu memakai masker wajah lagi dan berharap itu tidak selalu diperlukan. CDC bergerak untuk melonggarkan pembatasan masker untuk sebagian besar AS pada akhir bulan lalu.
"Kami mungkin ingin lebih waspada selama beberapa musim," katanya. "Mungkin selama musim penyakit pernapasan, jika keadaan meningkat, kami ingin memakai masker kami lagi untuk melindungi dari flu dan dari Covid dan dari semua penyakit pernapasan lainnya."
Walensky mengatakan masih belum jelas apakah orang akan membutuhkan suntikan penguat Covid-19 tambahan selama tahun depan. Dalam kebalikan dari sikap badan PBB sebelumnya, sebuah kelompok ahli yang dibentuk oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan Selasa bahwa mereka sangat mendukung akses mendesak dan luas ke dosis booster.
Dalam sebuah pernyataan, WHO mengatakan kelompoknya menyimpulkan bahwa imunisasi dengan vaksin Covid-19 resmi memberikan perlindungan tingkat tinggi terhadap penyakit parah dan kematian, dengan penguat sangat penting bagi mereka yang berisiko penyakit parah.
Tahun lalu, direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyerukan moratorium dosis booster, dengan alasan ketidakadilan vaksin. CDC melaporkan 95,3 juta orang Amerika telah menerima dosis booster.
WHO mengatakan terus memantau penyebaran omicron dan munculnya varian baru, dengan vaksin yang kemungkinan perlu diperbarui di masa depan.
Sementara itu pejabat Mayo Clinic mengatakan Covid-19 sedang dalam perjalanan untuk menjadi endemik. “Akan ada kebutuhan untuk semacam vaksinasi berkala. Ini adalah sesuatu di mana kita cenderung melihat varian baru,” kata Dr. Jack O'Horo, ahli penyakit menular di Mayo Clinic, kepada KAAL-TV.
Para ahli mengatakan kemungkinan akan ada beberapa variasi dalam strategi mitigasi, yang juga dapat berfluktuasi berdasarkan lonjakan yang berbeda. Mayo Clinic memberi tahu KAAL bahwa Covid-19 dapat mencapai fase endemik dan kemudian kembali menjadi pandemi lagi.
Menurut data dari Universitas Johns Hopkins, AS melaporkan 67.516 kasus virus corona baru dan 1.686 kematian baru. Angka-angka itu sangat turun dari lonjakan varian omicron di bulan Januari – meskipun data CDC menunjukkan varian tersebut masih merupakan 99,9 persen dari kasus baru.
FOXNEWS | KTSP.COM
Baca:
CDC Sebut Masker Kain Tak Efektif Tangkal Omicron, Rekomendasikan N95
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.