TEMPO.CO, Yogyakarta - Luncuran awan panas Gunung Merapi sebanyak total 16 kali dengan jangkauan maksimal lima kilometer pada Rabu-Kamis, 9-10 Maret 2022, membuat material di kubah lava diperkirakan lepas cukup besar.
"Kalau jangkauan awan panasnya sampai lima kilometer, kami perkirakan setidaknya 1 juta meter kubik material kubah lava sisi barat daya lepas," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida, Kamis.
Awan panas sebagian meluncur ke sisi tenggara puncak gunung itu, sehingga sebagian besar material itu kini mengendap di alur Kali Gendol.
"Karena saat ini musim hujan masih intens, kami minta warga mewaspadai potensi banjir lahar dingin dengan adanya peningkatan material di sungai itu, khususnya pemukiman di kiri kanan sungai," kata Hanik.
Hanik merekomendasikan dalam waktu sementara tak ada aktivitas apapun khususnya di sekitar sungai yang dipenuhi material itu.
"Kondisi kubah tengah Merapi memang masih relatif stabil, namun untuk yang di sisi barat khususnya, yang bukaannya ke kali ini ada kecenderungan ketidakstabilan," ujarnya.
Dari awan panas yang terjadi pada Rabu petang, material terpantau sudah sampai ke bunker Kaliadem. "Aktivitas Merapi saat ini masih belum membahayakan penduduk sepanjang potensi bahaya yang sudah ditetapkan untuk dijauhi ditaati," kata dia.
Baca:
Ini Penyebab Gunung Merapi Tiba-tiba Muntahkan Awan Panas 5 Kilometer
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.