Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Varian Gabungan Mutasi Omicron dan Delta Diidentifikasi, Kasus di Eropa dan AS

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Kata
Kata "COVID-19" tercermin dalam setetes jarum suntik dalam ilustrasi yang diambil pada 9 November 2020. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para ilmuwan telah mengkonfirmasi keberadaan varian Covid-19 baru yang menggabungkan mutasi dari varian omicron dan delta untuk pertama kalinya, dan ada kasus yang dilaporkan di Eropa dan AS.

Varian hibrida baru, yang secara tidak resmi dinamakan deltacron, dikonfirmasi melalui pengurutan genom yang dilakukan oleh para ilmuwan di IHU Méditerranée Infection di Marseille, Prancis, dan telah terdeteksi di beberapa wilayah Prancis, menurut sebuah makalah yang diunggah ke database pracetak medRxiv pada hari Selasa, 8 Maret 2022, sebagaimana dikutip Live Science.

Kasus itu juga ditemukan di Denmark dan Belanda, menurut database internasional GISAID. Secara terpisah, dua kasus telah diidentifikasi di AS oleh perusahaan riset genetika yang berbasis di California, Helix, menurut Reuters. Selain itu, sekitar 30 kasus telah diidentifikasi di Inggris, menurut The Guardian.

Varian hibrida itu muncul melalui proses yang disebut rekombinasi — ketika dua varian virus menginfeksi pasien secara bersamaan, bertukar materi genetik untuk menciptakan keturunan baru.

Para ilmuwan mengatakan bahwa tulang punggung varian deltacron berasal dari varian delta, sedangkan protein lonjakannya - yang memungkinkan virus memasuki sel inang - berasal dari omicron, menurut makalah medRxiv.

"Kami telah mengetahui bahwa peristiwa rekombinan dapat terjadi, pada manusia atau hewan, dengan berbagai varian SARS-CoV-2 yang beredar," tulis Dr. Soumya Swaminathan, kepala ilmuwan di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam tweet pada Selasa. Swaminathan menyoroti perlunya menunggu eksperimen untuk menentukan sifat virus ini.

Varian baru tersebut diyakini sudah beredar sejak Januari lalu, menurut GISAID.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Maria Von Kerkhove, pemimpin teknis Covid-19 untuk WHO, mengatakan dalam konferensi pers bahwa sejauh ini para ilmuwan belum melihat adanya perubahan dalam tingkat keparahan varian baru itu dibandingkan dengan varian sebelumnya, tetapi banyak penelitian ilmiah sedang berlangsung.

"Sayangnya, kami telah memprediksi akan melihat berbagai rekombinan karena inilah yang dilakukan virus. Mereka berubah seiring waktu," tambah Von Kerkhove. "Kami melihat tingkat sirkulasi yang sangat intens [SARS-Cov-2]," katanya. "Kami melihat virus ini menginfeksi hewan dengan kemungkinan menginfeksi manusia lagi."

LIVE SCIENCE

Baca:
Tim Ilmuwan di Siprus Laporkan Temuan 25 Kasus Deltacron

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Insiden Penumpang Diare, Ini Pertimbangan Pilot Mengubah Rute Pesawat

10 September 2023

Pesawat Delta Airlines.[Time Magazine]
Insiden Penumpang Diare, Ini Pertimbangan Pilot Mengubah Rute Pesawat

Penumpang yang diare membuat pilot mengalihkan rute pesawat sementara


Waspada Varian Pirola, Varian Covid-19 dengan Mutasi Lebih Besar Daripada Omicron

3 September 2023

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Waspada Varian Pirola, Varian Covid-19 dengan Mutasi Lebih Besar Daripada Omicron

Pada beberapa minggu terakhir, varian Covid-19 baru yang disebut varian Pirola muncul. Berikut beberapa hal yang perlu diwaspadai.


Varian Baru Covid Tersebar sampai Afrika Selatan, Tak Akan Sebabkan Pandemi

25 Agustus 2023

Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 ke lengan lansia di Balai Kota Yogyakarta, Kamis 15 Desember 2022. Menurut data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 DIY capaian vaksinasi COVID-19 dosis ketiga di Daerah Iistimewa Yogyakarta per (14/12/2022) mencapai 45,08 persen dari total sasaran 3.181.285 orang. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Varian Baru Covid Tersebar sampai Afrika Selatan, Tak Akan Sebabkan Pandemi

Varian COVID BA.2.86, yang sangat mudah bermutasi, kini terdeteksi di Swiss dan Afrika Selatan selain Israel, Denmark, AS, dan Inggris


Kasus Covid Sub Varian Baru di Inggris Melonjak, Masuk ke Indonesia Sejak Maret

8 Agustus 2023

Ilustrasi Covid-19.
Kasus Covid Sub Varian Baru di Inggris Melonjak, Masuk ke Indonesia Sejak Maret

Lonjakan sub varian baru covid (Eris) yang kini menggemparkan Inggris dipastikan tidak akan berakibat fatal terhadap masyarakat Indonesia.


Temuan COVID-19 Paling Bermutasi, Bukti Eksistensi Virus Corona saat Endemi.

1 Agustus 2023

Ilustrasi virus Corona (Covid-19) varian MU. Shutterstock
Temuan COVID-19 Paling Bermutasi, Bukti Eksistensi Virus Corona saat Endemi.

Laporan ilmuwan tentang temuan COVID-19 paling bermutasi di Indonesia merupakan bukti eksistensi virus corona di tengah endemi.


Waspada Subvarian Omicron EU.1.1, Penyebab Kasus Covid-19 Melonjak di Amerika Serikat dan Eropa

4 Juli 2023

Petugas menyuntikan vaksin COVID-19 di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu, 13 Juli 2022. Data Satgas COVID-19 menyatakan hingga Rabu 13 Juli pukul 12.00 WIB penduduk Indonesia yang sudah menjalani vaksinasi dosis ketiga bertambah 166.302 sehingga total menjadi 52.214.963 orang. ANTARA/Sigid Kurniawan
Waspada Subvarian Omicron EU.1.1, Penyebab Kasus Covid-19 Melonjak di Amerika Serikat dan Eropa

CDC mengumumkan adanya Covid-19 subvarian Omicron baru, EU.1.1 yang menjangkit di Amerika Serikat dan Eropa. Ini penjelasannya.


Covid-19 Tak Lagi Darurat Kesehatan Global, Ini Arti dan Konsekuensinya?

7 Mei 2023

Sejumlah alat kesehatan yang sudah tidak digunakan di Rumah Sakit Darurat COVID (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat 31 Maret 2023. RSDC Wisma Atlet Kemayoran resmi ditutup pada Jumat (31/3/2023), setelah pertama kali merawat pasien Covid-19 pada 23 Maret 2020. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Covid-19 Tak Lagi Darurat Kesehatan Global, Ini Arti dan Konsekuensinya?

Penduduk dunia telah berkurang sebanyak lebih dari 7 juta orang sejak 2020 karena Covid-19.


Misi Tujuh Bulan Tim Mahfud Md

6 Mei 2023

Misi Tujuh Bulan Tim Mahfud Md

Tim TPPU bentukan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md. ini ditargetkan bisa melimpahkan kasus ke pengadilan dalam tujuh bulan.


Usai Lebaran Kasus Covid-19 di Kabupaten Tangerang Melonjak, 191 Kasus Varian Omicron

5 Mei 2023

Pengunjung memadati kawasan wisata Pantai Pasir Putih di PIK 2, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu 2 Juli 2022. Objek wisata alternatif tersebut kembali dibuka setelah sempat tutup sementara akibat COVID-19. ANTARA FOTO/Fauzan
Usai Lebaran Kasus Covid-19 di Kabupaten Tangerang Melonjak, 191 Kasus Varian Omicron

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, penambahan kasus Covid-19 tersebut tersebar di 10 kecamatan.


Kasus Covid 19 Mulai Naik, Jokowi: Tak Perlu Sikapi Berlebihan

19 April 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan pers terkait kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Istana Negara, Jakarta, Jumat 30 Desember 2022. Pemerintah memutuskan untuk mencabut kebijakan PPKM per 30 Januari 2022 berdasarkan kajian-kajian terkait pandemi COVID-19 di Indonesia yang semakin terkendali. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Kasus Covid 19 Mulai Naik, Jokowi: Tak Perlu Sikapi Berlebihan

Presiden Jokowi menyatakan kenaikan kasus Covid-19 saat ini tak perlu disikapi secara berlebihan.