TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Hari Ini dimulai dari topik tentang Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Reini Wirahadikusumah diminta mengingat kembali pernyataannya yang menyetujui otonomi bagi Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM ITB). Bahkan, Reini juga sempat mengatakan setuju otonomi sejenis juga diterapkan di sekolah atau fakultas lain di ITB. Pernyataan itu dikatakan Reini saat acara debat calon rektor pada akhir 2019.
Berita terpopuler selanjutnya tentang Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mendorong pendirian tempat ibadah multiagama di kampus. Hal itu dia sampaikan ketika memberikan sambutan pada webinar yang digelar Ikatan Alumni Universitas Indonesia pada, 5 Maret 2022.
Selain itu, salah satu pendiri Sekolah Bisnis dan Manajemen Insititut Teknologi Bandung (SBM ITB) Kuntoro Mangkusubroto mengatakan pencabutan swakelola dan otonomi SBM ITB dilakukan minim dialog. “Repotnya, itu dilakukan tanpa menjelaskan kenapa mau sentralisasi, apa untungnya, apa ruginya SBM selama ini,” ujar Kuntoro kepada Tempo pada Sabtu, 12 Maret 2022.
Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno.
1. Rektor ITB Diminta Mengingat Janji Dukung Otonomi SBM
Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Reini Wirahadikusumah diminta mengingat kembali pernyataannya yang menyetujui otonomi bagi Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM ITB). Bahkan, Reini juga sempat mengatakan setuju otonomi sejenis juga diterapkan di sekolah atau fakultas lain di ITB. Pernyataan itu dikatakan Reini saat acara debat calon rektor pada akhir 2019.
Salah satu pendiri SBM ITB Sudarso Kaderi Wiryono mengatakan janji rektor tak sesuai pada pernyataannya. Reini mencabut swakelola dan otonomi SBM dengan alasan tidak sesuai dengan statuta ITB dalam Peraturan Presiden nomor 65 tahun 2013 yang merujuk hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan pada 31 Desember 2018.
Sudarso mengatakan saat debat calon rektor, Reini menilai apa yang didapatkan pendidik dan tenaga kependidikan SBM ITB setimpal dengan upaya besar yang berikan untuk mahasiswa. Oleh karena itu, Sudarso menilai tepat jika rektor memberikan otonomi kepada SBM ITB.
"Otonomi memberi keleluasaan untuk masing-masing fakultas dan sekolah bisa lebih inovatif, dan lincah dalam mengembangkan diri. Oleh karenanya di lingkungan intelektual yang dinamis dan heterogen seperti di ITB, sentralisasi sudah tidak relevan," ujar Sudarso, Sabtu, 12 Maret 2022.
2. Menteri Agama Dorong Kampus Sediakan Tempat Ibadah Multiagama
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mendorong pendirian tempat ibadah multiagama di kampus. Hal itu dia sampaikan ketika memberikan sambutan pada webinar yang digelar Ikatan Alumni Universitas Indonesia pada, 5 Maret 2022.
Webinar tersebut mengangkat tema “Pembangunan Rumah Ibadah di Perguruan Tinggi sebagai Sarana Komunikasi antar Agama dan Pendidikan Karakter Mahasiswa”. Dalam acara itu hadir Ketua Umum Alumni Universitas Indonesia, Andre Rahadian, Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Makarim serta sejumlah rektor dari berbagai kampus seperti Universitas Indonesia dan Pancasila.
Menurut Pelaksana tugas Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Setjen Kementerian Agama Thobib Al Asyhar mengatakan istilah tempat ibadah multiagama itu merupakan upaya untuk menyiapkan fasilitas ibadah untuk masing-masing agama di kampus.
“Istilah tempat ibadah multiagama itu bukan berarti satu tempat untuk ibadah bagi semua agama. Ide tempat ibadah multiagama itu adalah upaya untuk menyiapkan fasilitas tempat ibadah untuk masing-masing agama di kampus,” kata Thobib dikutip dari laman resmi Kementerian Agama pada Senin, 14 Maret 2022.
3. Pendiri SBM ITB Sebut Komunikasi Rektorat Hanya Satu Arah
Salah satu pendiri Sekolah Bisnis dan Manajemen Insititut Teknologi Bandung (SBM ITB) Kuntoro Mangkusubroto mengatakan pencabutan swakelola dan otonomi SBM ITB dilakukan minim dialog. “Repotnya, itu dilakukan tanpa menjelaskan kenapa mau sentralisasi, apa untungnya, apa ruginya SBM selama ini,” ujar Kuntoro kepada Tempo pada Sabtu, 12 Maret 2022.
Rektor ITB Reini Djuhraeni Wirahadikusumah mencabut swakelola dan otonomi SBM ITB. Kuntoro menyayangkan terbatasnya kemampuan dialog pimpinan yang tak bisa menjelaskan dasar pencabutan swakelola dan otonomi SBM ITB. Padahal, menurut Kuntoro, sejak berdiri hingga kini, SBM ITB telah menorehkan sejumlah prestasi.
SBM ITB, kata Kuntoro Mangkusubroto, berhasil mendapatkan akreditasi internasional dari lembaga akreditasi sekolah bisnis tertua di dunia berbasis di Amerika Serikat, Association to Advance Collegiate Schools of Business (AACSB).
Dia mengatakan hanya sedikit sekolah yang mendapat akreditasi tersebut. Jumlahnya hanya 5 persen sekolah bisnis di dunia yang memperoleh akreditasi ini. Jumlah mahasiswa SBM ITB juga berkembang pesat. Dari yang semula hanya ratusan mahasiswa, kini kata Kuntoro jumlahnya sudah mencapai sekitar 4 ribu. Simak Top 3 Tekno Berita Hari Ini lainnya di Tempo.co.
Baca:
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: WHO Minta Ukraina Hancurkan Patogen di Laboratorium
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.