TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan Rusia mengunggah sebuah video di twitter dari apa yang disebutnya serangan rudal hipersonik atas gudang senjata bawah tanah di Deliatyn, sebuah desa di Ukraina sebelah barat daya. Lokasinya sekitar 100 kilometer dari perbatasan dengan Rumania.
Video berdurasi 27 detik yang dipos pada Sabtu, 19 Maret 2022, itu menunjukkan serangan dari udara tersebut menghasilkan ledakan besar. "Kita bisa lihat serangan yang tepat ke gudang amunisi dan persenjataan bawah tanah," bunyi cuitan @mod_russia.
Jika terkonfirmasi, serangan itu adalah yang pertama oleh pasukan Rusia di Ukraina menggunakan rudal hipersonik udara-ke-darat Kh-47M2 atau Kinzhal. Ini adalah rudal balistik Rusia yang biasanya dijinjing jet tempur MiG-31K. Hipersonik berarti kecepatannya lebih dari lima kali kecepatan suara (lebih dari 5 Mach).
Rudal hipersonik Kinzhal memiliki kecepatan Mach 4 dan mampu mencapai Mach 10. Rudal hipersonik ini hampir tidak mungkin dideteksi oleh radar Eropa. Foto : militarywatchmagazine
Mulai diuji pada 2017 dan pertama kali ditunjukkan kepada publik pada 2018, Kinzhal--yang berarti pisau belati--adalah versi yang diluncurkan dari udara dari rudal balistik jarak-pendek Iskander-M. Kinzhal menjadi penantang dari AGM-69 SRAM milik Amerika yang sama-sama berupa rudal balistik yang diluncurkan dari jet tempur.
Rudal balistik Iskander-M dan kendaraan pengangkut/peluncurnya. Sputniknews.com/Alexei Danichev
Mereka didesain untuk membongkar pertahanan musuh dan membidik target vital. Rudal ini dapat pula digunakan untuk menyerang kapal perang, seperti kapal induk, penjelajah dan penghancur. Khusus Kinzhal, Presiden Rusia Vladimir Putin pernah menyatakannya berkemampuan bermanuver di udara sehingga diklaim, 'tak terkalahkan'.
Rudal hipersonik Kinzhal yang dilepaskan pesawat tempur saat melakukan uji coba di selatan Rusia, 1 Maret 2018. Russian Defence Ministry
Dengan MiG-31 yang mampu terbang dengan kecepatan 2,83 Mach, Rusia mengklaim rudal aero-balistik Kh-47M2 Kinzhal memiliki jangkauan 2.000 kilometer. Itu berarti rudal menambah daya jangkau serangan jet tempur tersebut yang sebelumnya membawa rudal darat-ke-udara dengan jangkauan maksimum ratusan kilometer.
Kh-47M2 dilaporkan melesat di udara dengan kecepatan Mach 10 (sekitar 12 ribu kilometer per jam). Hanya butuh 10 menit bagi rudal itu untuk mencapai kecepatan maksimumnya. Belum jelas konfirmasi kemampuan itu, tapi yang jelas, Kinzhal yang bisa membawa bom daya ledak tinggi ataupun hulu ledak nuklir, cukup akurat. Rudal-rudal udara-ke-permukaan terkini milik Rusia telah menggunakan sistem navigasi satelit.
REUTERS, MILITARY TODAY, NATIONAL INTEREST
Baca juga:
Profil Brigade Iskander-M Rusia yang Ikut Mengepung Ukraina