Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Antartika dan Arktik Panas Ekstrem, Suhu 40-30 Derajat Celcius di Atas Normal

Gletser Pulau Pinus seberat 180 triliun ton di Antartika bisa runtuh dalam waktu 20 tahun. Kredit: Ian Joughin/University Washington
Gletser Pulau Pinus seberat 180 triliun ton di Antartika bisa runtuh dalam waktu 20 tahun. Kredit: Ian Joughin/University Washington
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kutub bumi sedang mengalami panas ekstrem yang aneh secara simultan dengan bagian Antartika (Kutub Selatan) 70 derajat Fahrenheit (40 derajat Celcius ) lebih hangat dari rata-rata dan daerah Arktik (Kutub Utara) 50 derajat F (30 derajat Celcius) lebih hangat dari rata-rata. 

Stasiun cuaca di Antartika memecahkan rekor pada hari Jumat, 18 Maret 2022, saat wilayah itu mendekati musim gugur. Stasiun Concordia setinggi dua mil (3.234 meter) berada pada suhu 10 derajat F (-12,2 derajat Celcius), yaitu sekitar 70 derajat F lebih hangat dari rata-rata.

Sementara stasiun Vostok yang lebih tinggi mencatat di atas 0 derajat F (-17,7 derajat Celcius), mengalahkan rekor sepanjang masa lebih tinggi 27 derajat F (15 derajat C), menurut tweet dari pelacak catatan cuaca ekstrem Maximiliano Herrera.

Pesisir Pangkalan Terra Nova (Antartika) jauh di atas titik beku pada 44,6 derajat F (7 derajat Celcius).

Ini mengejutkan para pejabat di Pusat Data Salju dan Es Nasional di Boulder, Colorado, karena mereka memperhatikan Kutub Utara, di mana suhunya 50 derajat F lebih hangat dari rata-rata, dan daerah di sekitar Kutub Utara mendekati atau pada titik leleh, yang benar-benar tidak biasa untuk pertengahan Maret, kata ilmuwan pusat es Walt Meier.

"Mereka adalah musim yang berlawanan. Anda tidak melihat Kutub Utara dan Kutub Selatan keduanya mencair pada saat yang sama," kata Meier kepada The Associated Press Jumat malam. "Ini jelas kejadian yang tidak biasa. Ini cukup menakjubkan," tambah Meier.

"Wow. Saya belum pernah melihat yang seperti ini di Antartika," kata ilmuwan es Universitas Colorado Ted Scambos, yang baru saja kembali dari ekspedisi ke benua itu.

"Bukan pertanda baik ketika Anda melihat hal semacam itu terjadi," kata ahli meteorologi University of Wisconsin Matthew Lazzara.

Lazzara memantau suhu di Dome C-ii Antartika Timur dan mencatat 14 derajat F (-10 derajat Celcius) pada hari Jumat, di mana normalnya adalah -45 derajat F (-43 derajat Celcius). "Itu suhu yang seharusnya Anda lihat di bulan Januari, bukan Maret. Januari adalah musim panas di sana. Itu dramatis."

Baik Lazzara dan Meier mengatakan apa yang terjadi di Antartika mungkin hanya peristiwa cuaca acak dan bukan tanda perubahan iklim. Tetapi jika itu terjadi lagi atau berulang kali maka itu mungkin sesuatu yang perlu dikhawatirkan dan bagian dari pemanasan global, kata mereka.

Suhu hangat Antartika pertama kali dilaporkan oleh The Washington Post. Benua Antartika secara keseluruhan pada hari Jumat sekitar 8,6 derajat F (4,8 derajat Celcius) lebih hangat dari suhu dasar antara 1979 dan 2000, menurut Penganalisis Iklim Universitas Maine, berdasarkan model cuaca Administrasi Atmosfer Kelautan Nasional AS. Pemanasan 8 derajat di atas rata-rata yang sudah memanas tidak biasa, anggap saja seolah-olah seluruh Amerika Serikat 8 derajat lebih panas dari biasanya, kata Meier.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada saat yang sama, pada hari Jumat, Kutub Utara secara keseluruhan lebih hangat 6 derajat F (3,3 derajat C) daripada rata-rata tahun 1979 hingga 2000.

Sebagai perbandingan, dunia secara keseluruhan hanya 1,1 derajat F (0,6 derajat Celcius) di atas rata-rata 1979 hingga 2000. Secara global, rata-rata tahun 1979 hingga 2000 sekitar setengah derajat F (0,3 derajat Celcius) lebih hangat daripada rata-rata abad ke-20.

Apa yang membuat pemanasan Antartika benar-benar aneh adalah bahwa benua selatan — kecuali semenanjungnya yang rentan memanas dengan cepat dan kehilangan es dengan cepat — belum banyak memanas, terutama jika dibandingkan dengan bagian dunia lainnya, kata Meier.

Antartika memang menetapkan rekor es laut musim panas terendah — rekor kembali ke 1979 — dengan menyusut menjadi 741.000 mil persegi (1,9 juta kilometer persegi) pada akhir Februari, pusat data salju dan es melaporkan.

"Apa yang mungkin terjadi adalah 'sungai atmosfer besar' yang dipompa dengan udara hangat dan lembab dari Pasifik ke selatan," kata Meier.

Dan di Kutub Utara, yang memanas dua hingga tiga kali lebih cepat daripada bagian dunia lainnya dan dianggap rentan terhadap perubahan iklim, udara Atlantik yang hangat datang ke utara di lepas pantai Greenland.

PHYS.ORG | WASHINGTON POST

Baca:
Es Laut Antartika Capai Rekor Minimum Terendah

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Studi Baru Peringatkan Potensi Tsunami Raksasa dari Antartika Terulang Lagi

4 hari lalu

Zona Perlindungan Laut di Antartika
Studi Baru Peringatkan Potensi Tsunami Raksasa dari Antartika Terulang Lagi

Tsunami raksasa dari Antartika di masa lalu bisa terjadi sampai ke kawasan Asia Tenggara. Bagaimana potensinya di masa kini?


Penyebab dan Gejala Heat Exhaustion, Kelelahan Parah Akibat Panas

35 hari lalu

Penonton mendinginkan diri di kipas penyiraman air di kejuaraan tenis Australia Terbuka di Melbourne, Australia, 16 Januari 2018. Suhu Australia yang panas terik membuat para pemain dan penonton kepanasan. AP/Ng Han Guan
Penyebab dan Gejala Heat Exhaustion, Kelelahan Parah Akibat Panas

Heat exhaustion adalah kondisi ketika tubuh merasakan kepanasan.


Suhu Panas dan Polusi di Jakarta, Politikus PDIP Minta LRT Jabodebek segera Dioperasikan

36 hari lalu

Warga berjalan di tengah cuaca terik di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin, 24 April 2023. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan dinamika atmosfer yang tidak biasa menjadi salah satu penyebab Indonesia mengalami suhu panas dalam beberapa hari terakhir. ANTARA/Fauzan
Suhu Panas dan Polusi di Jakarta, Politikus PDIP Minta LRT Jabodebek segera Dioperasikan

Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menyebut suhu panas di Ibu Kota akan kian terasa jika para pemudik sudah kembali


Inilah Daftar 10 Kota Terpanas di Asia

37 hari lalu

Seorang pria menyeka keringat dengan handuk di sebuah taman saat suhu bulan Juni terpanas di Tokyo sejak 1875 di Tokyo, Jepang, 30 Juni 2022. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Inilah Daftar 10 Kota Terpanas di Asia

Badan meteorologi di negara-negara Asia melaporkan suhu panas berlangsung lebih dari 40 derajat Celsius.


Apa Warna Pakaian yang Cocok Digunakan saat Cuaca Panas?

37 hari lalu

Warga berjalan di tengah cuaca terik di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin, 24 April 2023. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan dinamika atmosfer yang tidak biasa menjadi salah satu penyebab Indonesia mengalami suhu panas dalam beberapa hari terakhir. ANTARA/Fauzan
Apa Warna Pakaian yang Cocok Digunakan saat Cuaca Panas?

Warna putih adalah warna pakaian yang cocok digunakan saat cuaca panas. Ini alasannya.


Panas Menyengat di India, 11 Orang Tewas dalam Sebuah Acara Pemerintah

46 hari lalu

Sukarelawan membagi-bagikan minuman untuk para pejalan kaki di Amritsar, India, 29 Mei 2015. Gelombang panas menyebabkan seribu lebih orang tewas. NARINDER NANU/AFP/Getty Images
Panas Menyengat di India, 11 Orang Tewas dalam Sebuah Acara Pemerintah

Sebelas orang yang menghadiri sebuah acara di Mumbai, India dipastikan meninggal dunia akibat sengatan panas.


Ini Buah dan Minuman yang Bisa Membantu Meredakan Dehidrasi

29 Maret 2023

ilustrasi menyiram air untuk mengurangi dampak dehidrasi. Shutterstok
Ini Buah dan Minuman yang Bisa Membantu Meredakan Dehidrasi

Berikut beberapa makanan dan minuman yang dapat membantu tubuh Anda saat mengalami dehidrasi.


Kate Spade New York Mengekspresikan Seni Musim Gugur di New York Fashion Week

14 Februari 2023

Kate Spade New York meluncurkan koleksi Fall 2023 di New York Fashion Week, Jumat 10 Februari 2023. (dok. Kate Spade New York)
Kate Spade New York Mengekspresikan Seni Musim Gugur di New York Fashion Week

Kate Spade New York ingin membangkitkan perasaan sukacita universal yang dibawa oleh musim gugur dalam koleksi Fall 2023


Ketika Kepiting Salju Arktik Jadi Rebutan Norwegia dan Latvia

25 Januari 2023

Pemandangan Gletser Esmarkbreen di Pulau Spitsbergen, bagian dari Kepulauan Svalbard di Norwegia Utara, 24 September 2020. Reuters/Natalie Thomas
Ketika Kepiting Salju Arktik Jadi Rebutan Norwegia dan Latvia

Tuntutan Latvia dizinkan menangkan kepiting salju di Arktik, Norwegia, bisa berbuntut pada pembagian hak penambang minyak dan mineral.


Kategori Warna Pakaian Paling Sedikit dan Banyak Menyerap Panas

20 Desember 2022

Ilustrasi mencuci pakaian (Pixabay.com)
Kategori Warna Pakaian Paling Sedikit dan Banyak Menyerap Panas

Warna pakaian mempengaruhi suhu yang dirasakan tubuh