Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah 5 Dampak Perubahan Iklim terhadap Tanaman

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Pada Hari Pemuda COP26, Sabtu 5 November di Glasgow, Skotlandia, ribuan orang termasuk banyak anak sekolah yang mogok dan turun ke jalan kota untuk menuntut tindakan dunia terhadap perubahan iklim.
Pada Hari Pemuda COP26, Sabtu 5 November di Glasgow, Skotlandia, ribuan orang termasuk banyak anak sekolah yang mogok dan turun ke jalan kota untuk menuntut tindakan dunia terhadap perubahan iklim.
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPerubahan iklim yang mempengaruhi suhu bumi, karbon dioksida di atmosfer, dan frekuensi serta intensitas cuaca ekstrem ternyata dapat berdampak signifikan terhadap hasil panen.

Artikel ilmiah yang diketuai Richard Grotjahn berjudul “Climate Change Impacts in the United States” pada 2014 yang dipublikasikan di laman National Climate Assessment menyebutkan beberapa pengaruh perubahan iklim terhadap tanaman, di antaranya sebagai berikut:

1. Mempengaruhi Hasil Panen

Tingkat karbon dioksida (CO2) yang lebih tinggi dapat mempengaruhi hasil panen. Peningkatan CO2 dikaitkan dengan penurunan kandungan protein dan nitrogen pada tanaman alfalfa dan kedelai yang mengakibatkan kualitasnya menurun.

Selain itu, biji-bijian dan tanaman hijau yang kualitasnya ikut menurun juga dapat mempengaruhi kualitas padang rumput yang berguna untuk penggembalaan hewan ternak.

2. Dapat Mencegah Pertumbuhan Tanaman

Suhu dan curah hujan yang ekstrem dapat mencegah tanaman tumbuh. Misalnya, kejadian ekstrem seperti banjir dan kekeringan dapat merusak tanaman dan mengurangi hasil panen.

Contoh nyatanya pernah terjadi pada 2010 dan 2012 di mana suhu malam yang lebih dingin mempengaruhi hasil jagung di Amerika Serikat. Musim dingin yang ekstrem juga membuat tunas menjadi prematur dan menyebabkan kerugian hingga 220 juta USD di Michigan, AS pada tahun 2012.

3. Tanah Menjadi Lebih Kering

Perubahan iklim membuat kenaikan suhu musim panas dan tanah menjadi lebih kering. Meskipun di beberapa daerah hal ini dapat diantisipasi dengan irigasi, tetapi di tempat lain yang persediaan airnya sedikit akan membuat tanah menjadi sulit ditanami.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Parasit Tumbuh Subur

Perubahan iklim membuat gulma, hama, dan jamur dapat tumbuh lebih subur akibat suhu yang lebih hangat, iklim yang lebih basah, dan meningkatnya kadar CO2. Dalam artikelnya, Grotjahn menulis jumlah distribusi gulma dan hama cenderung meningkat seiring dengan perubahan iklim.

Hal ini dapat menyebabkan masalah baru bagi tanaman yang sebelumnya tidak pernah terpapar parasit tersebut. Grotjahn menyebut petani AS saat ini menghabiskan lebih dari 11 miliar USD per tahun hanya untuk memerangi gulma agar tanamannya mendapatkan cahaya, air, dan nutrisi yang dibutuhkan.

5. Mengurangi Nilai Gizi Tanaman

Meskipun peningkatan CO2 dapat merangsang pertumbuhan tanaman, tetapi di saat yang bersamaan hal itu juga mengurangi kandungan gizi sebagian besar tanaman pangan. Meningkatnya kadar CO2 di atmosfer mengurangi konsentrasi protein dan mineral penting di sebagian besar tanaman seperti gandum, kedelai, dan beras.

Efek langsung dari peningkatan CO2 terhadap kandungan gizi tanaman menjadi ancaman bagi kesehatan manusia. Kesehatan manusia juga terancam akibat penggunaan pestisida yang terus meningkat karena ancaman parasit juga ikut meningkat akibat perubahan iklim.

NAUFAL RIDHWAN ALY

Baca juga: Dampak Perubahan Iklim pada Kesehatan Menta

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

2 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Usai Panen di Gorontalo, Jokowi Target Kurangi Impor Jagung

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau panen raya jagung di Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo pada Senin, 22 April 2024.  Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Usai Panen di Gorontalo, Jokowi Target Kurangi Impor Jagung

Jokowi berharap produksi komoditas jagung dapat terus meningkat sehingga mengurangi impor.


Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

5 hari lalu

Ilustrasi badai taifun yang muncul di Samudera Pasifik. (friendsofnasa.org)
Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

6 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

6 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab


Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

11 hari lalu

Anomali suhu udara permukaan untuk Maret 2024. Copernicus Climate Change Service/ECMWF
Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.


Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

17 hari lalu

Seseorang memegang gambar aktivis iklim Greta Thunberg ketika para aktivis menandai dimulainya Pekan Iklim di New York selama demonstrasi yang menyerukan pemerintah AS untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim dan menolak penggunaan bahan bakar fosil di New York City, New York, AS, 17 September 2023. REUTERS/Eduardo Munoz
Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.


Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

20 hari lalu

Ilustrasi hujan. REUTERS
Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

Setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan curah hujan di Kota Bogor selalu tinggi. Namun bukan hujan pemicu seringnya bencana di wilayah ini.


Mentan Minta Bulog Serap Gabah Petani, Bapanas: Kalau Panen Melimpah Saja

23 hari lalu

Ketua Baden Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi saat meninjau beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Rabu, 28 Februari 2024.  TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mentan Minta Bulog Serap Gabah Petani, Bapanas: Kalau Panen Melimpah Saja

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menanggapi imbauan Menteri Pertanian Andi Arman Sulaiman agar Bulog membeli gabah langsung petani.


Green Day akan Tampil di Panggung Konser Iklim

24 hari lalu

Billy Joe Armstrong dari Green Day tampil membawakan lagu
Green Day akan Tampil di Panggung Konser Iklim

Grup musik punk Green Day akan tampil dalam konser iklim global yang didukung oleh PBB di San Francisco