TEMPO.CO, Jakarta - Cybersecurity atau serangan siber merujuk pada pengertian yang menggambarkan masalah keamanan data informasi digital. Istilah “cyber” ini mulanya mengacu pada cybernetics, yakni ilmu yang mempelajari kontrol dan pergerakan mesin pada era 1950-an. Di era modern, lalu berkembang untuk memvisualisasikan ruang virtual (Cyberspace) yang tidak ada.
Melansir Preyproject, ancaman serangan siber dapat menyebabkan kerugian individu maupun secara umum. Misalnya, pelaku mencuri data berharga dari catatan medis atau data militer untuk kemudian dijual di pasar gelap. Lebih-lebih, pelaku juga dapat melumpuhkan sistem siber, sehingga data informasi berhenti bekerja. Tak ayal, serangan siber berpengaruh terhadap fungsi kehidupan.
Pelaku serangan siber umumnya menggunakan berbagai cara dan bentuk untuk memuluskan niat Cybersecurity. Untuk itu, Anda perlu mewaspadainya minimal dengan mengenali karakteristik dari bentuk-bentuk serangan siber. Dihimpun Tempo dari laman CDW, berikut empat bentuk ancaman Cybersecurity yang perlu Anda kenali dan waspadai:
1. Phishing
Phishing adalah metode untuk membuat Anda menyerahkan uang atau informasi pribadi Anda secara sukarela kepada peretas. Hal ini biasanya dilakukan melalui email atau teks yang bertujuan untuk menciptakan rasa ingin tahu, urgensi, atau bahkan ketakutan. Peretas akan memainkan kerentanan sosial korban untuk menipu mereka agar mengklik tautan ke situs web berbahaya.
2. Distributed denial-of-service (DDoS)
Seperti namanya, serangan Denial-of-Service (DoS) akan menutup akses layanan data jaringan internet berskala besar. Biasanya, tujuan dari serangan ini adalah untuk membanjiri jaringan ke titik yang tidak dapat berfungsi. Sebagai hasil dari jumlah lalu lintas yang intens atau informasi yang berlebihan, karyawan, anggota, pelanggan, dan pihak penting lainnya mungkin tidak dapat mengakses layanan atau jaringan sama sekali.
3. Injeksi SQL
Seperti namanya, injeksi SQL menggunakan Structured Query Language (SQL) untuk mendapatkan akses ke informasi yang disimpan dalam kapasitas non-visual. Hal ini memungkinkan peretas untuk melihat daftar pengguna, memanipulasi akun pengguna, dan mendapatkan hak administratif atas data pribadi atau perusahaan yang diretas.
4. Ransomware
Ransomware adalah jenis serangan siber yang sangat berbahaya. Ia bekerja dengan menolak akses pengguna ke sistem atau file pribadi mereka sampai pengguna setuju untuk membayar uang tebusan. Versi asli ransomware menuntut agar pembayaran dikirimkan dan melumpuhkan kemampuan pengguna untuk mengakses perangkat mereka selama berhari-hari. Bentuk ransomware modern sering menuntut pembayaran melalui kartu kredit atau cryptocurrency.
HARIS SETYAWAN