Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Serba-serbi CT Value dalam Tes PCR: Tak Bisa Sebagai Skala Absolut

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi PCR Test. Shutterstock
Ilustrasi PCR Test. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Di dalam hasil pemeriksaan tes PCR akan tercantum hasil positif dan negatif Covid-19, juga ada CT value. Apa sebenarnya CT value itu?

Melansir dari Tempo.co, CT value atau Cycle Treshold merupakan jumlah siklus yang diperlukan guna mendeteksi virus saat melakukan tes PCR Covid-19.

Jika CT value nya rendah, artinya jumlah virus semakin banyak karena dapat ditemukan dalam beberapa siklus saja. Sebaliknya, jika nilai CT tinggi, berarti jumlah virus semakin sedikit. Studi menunjukkan biasanya orang dengan CT rendah berada di fase awal infeksi Covid-19. Dalam fase ini, orang yang terinfeksi memiliki kemungkinan besar untuk menularkan kepada orang lain.

Pertanyaan-pertanyaan di CT Value

Lalu, benarkah setiap tes CT value yang didapat akan berbeda-beda? Dilansir dari amari.itb.ac.id, menurut beberapa penelitian, CT value berbanding terbalik dengan jumlah virus di dalam tubuh seseorang.

Semakin kecil CT value, maka akan semakin banyak jumlah virus di dalam tubuh seseorang. Contohnya, CT value 12 dapat menunjukkan mlai lebih dari 10 juta kali lebih banyak virus dibandingkan CT value 35.

Akan tetapi, sampel yang sama dapat memberikan CT value yang berbeda pada mesin penguji yang berbeda.

Usapan yang berbeda dari orang yang sama juga akan memengaruhi dan memberikan hasil yang berbeda.

Karena itu, seorang ahli virus di Tufts University mengingatkan bahwa CT  nilai  skala absolut. Anggota Collage of American Pathologists juga mengingatkan untuk berhati-hati dalam menilai CT value.

Meskipun CT value tidak bisa dijadikan skala absolut, setidaknya CT value bisa sangat informatif untuk mengetahui banyaknya virus atau viral load. Selain itu, CT value juga dapat membantu ahli epidemiologi melacak wabah.

Melansir dari covid19.go.id, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengonfirmasi tidak ada pengelompokan berdasarkan CT value dan CT value juga tidak dapat dibandingkan antar laboratorium karena ada perbedaan dalam metode, alat, reagen, beserta sampel yang diperiksa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, dikatakan juga berapapun CT value apabila hasil tes PCR nya menunjukkan positif, maka harus menjalani isolasi dan tetap berkonsultasi dengan dokter.

CT Value Bukan Patokan Seseorang Tularkan Covid-19 

Mengutip dari kanal YouTube Mayapada Hospital, Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan, Dr. Jaka menyebutkan CT value bukanlah tolak ukur kesembuhan pasien Covid-19 dan juga bukan patokan apakah seseorang masih bisa menularkan Covid-19.

Hal ini disebabkan CT value dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor selain jumlah virus yang ditemukan dalam sampel tes PCR.

Misalnya, semakin dalam diperiksa, maka CT value nya semakin turun. Mesinnya yang berbeda juga akan mempengaruhi hasil yang berbeda.

Selain itu, proses penyimpanan dan proses pengerjaan akan menghasilkan pemeriksaan CT value yang berbeda.

Jadi nilai CT value itu bukan acuan. Banyak pasien kritis dengan CT value tinggi dan bahkan pasien tanpa gejala CT value nya rendah.

RINDI ARISKA
Baca: Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Potensi Hujan Lebat, CT Value, Covid-19


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ilmuwan Temukan Varian Virus Covid-19 Mengalami 113 Mutasi, Diderita Pasien Jakarta

1 Agustus 2023

Ilustrasi virus Corona (Covid-19) varian MU. Shutterstock
Ilmuwan Temukan Varian Virus Covid-19 Mengalami 113 Mutasi, Diderita Pasien Jakarta

Varian virus Covid-19 baru yang diserahkan ke database Global Covid Genomics pada awal Juli, menarik perhatian ilmuwan.


IDI dan Le Minerale Berkolaborasi, Edukasi Air Mineral Essensial Kepada Masyarakat dan Tenaga Kesehatan

14 Juli 2023

IDI dan Le Minerale Berkolaborasi, Edukasi Air Mineral Essensial Kepada Masyarakat dan Tenaga Kesehatan

Program kolaborasi ini akan dijalankan sebagai usaha promotif preventif yang menjadi pilar dari paradigma sehat yang dicanangkan pemerintah


Rumah di Kemayoran Jadi Tempat Praktik Aborsi, IDI Sebut Pentingnya Kompetensi

30 Juni 2023

Rumah yang dijadikan lokasi aborsi ilegal di Jalan Mirah Delima IV Nomor 14 Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat. Kondisi rumah sudah dipasangi garis polisi pascaolah tempat kejadian perkara, Kamis, 29 Juni 2023. Tempo/M. Faiz Zaki
Rumah di Kemayoran Jadi Tempat Praktik Aborsi, IDI Sebut Pentingnya Kompetensi

IDI menyebut tindakan aborsi harus dilakukan pihak yang memiliki kompetensi dan wewenang menyusul ditemukannya rumah yang jadi tempat praktik aborsi.


Endemi Covid-19, Pakar Imbau Masyarakat Tetap Pakai Masker dan Vaksin

21 Juni 2023

Penumpang KRL Commuterline turun dari kereta di kawasan Stasiun Manggarai, Jakarta, Rabu, 9 Maret 2022. Tanda jaga jarak di kursi kereta telah dilepas, seiring masa transisi endemi Covid-19. ANTARA/Paramayuda
Endemi Covid-19, Pakar Imbau Masyarakat Tetap Pakai Masker dan Vaksin

Endemi Covid-19 bukan berarti penyakit sudah tidak ada. Endemi justru menujukkan bahwa penyakit masih ada, walau memang tidaklah sangat tinggi.


Alasan RUU Kesehatan 2023 Dinilai Tidak Adil dan Banyak Masalah

9 Mei 2023

Ribuan tenaga kesehatan saat melakukan aksi damai di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Senin 8 Mei 2023. Dalam aksinya 5 Organisasi Profesi Kesehatan yang terdiri dari Ikatan Dokter Indonesia, Persatuan Dokter Gigi Indonesia, Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Ikatan Apoteker Indonesia, dan Ikatan Bidan Indonesia melakukan penolakan atas RUU Kesehatan Omnibuslaw. TEMPO/Subekti.
Alasan RUU Kesehatan 2023 Dinilai Tidak Adil dan Banyak Masalah

RUU Kesehatan dinilai tidak adil dan banyak masalah. Pasal-pasal yang dinilai mengandung kriminalisasi disorot.


Dua Dokter Magang Dianiaya Pasien di Lampung: Dipindahkan dan Diberi Bantuan Hukum

27 April 2023

Ilustrasi penganiayaan terhadap perempuan. shutterstock.com
Dua Dokter Magang Dianiaya Pasien di Lampung: Dipindahkan dan Diberi Bantuan Hukum

Dua dokter magang yang dianiaya pasien di Lampung diberi bantuan hukum dan dipindahkan ke RS lain demi alasan keamanan.


Komunitas Fotografi Giat Memotret dengan Kamera Pinhole

16 April 2023

Komunitas Fotografi Giat Memotret dengan Kamera Pinhole

Bagaimana komunitas fotografi ini berkiprah dan apa saja tantangan bagi penggemar kamera pinhole ini?


Penyakit Leptospirosis, Waspada Penyebaran Saat Banjir

9 Maret 2023

Ilustrasi tikus. Getty Images
Penyakit Leptospirosis, Waspada Penyebaran Saat Banjir

Leptospirosis atau dikenal sebagai penyakit kencing tikus


Cina Longgarkan Aturan Tes Covid-19 untuk Pelancong dari Sejumlah Negara

2 Maret 2023

Wisatawan menunggu kereta mereka di stasiun kereta api Nanjing Selatan untuk melakukan perjalanan dalam merayakan Festival Musim Semi dalam Tahun Baru Imlek, di Nanjing, provinsi Jiangsu, Cina 20 Januari 2023. China Daily via REUTERS
Cina Longgarkan Aturan Tes Covid-19 untuk Pelancong dari Sejumlah Negara

Pelonggaran aturan di Cina itu sesuai dengan situasi pandemi Covid-19 saat ini dan untuk memfasilitasi mobilisasi orang-orang.


7 Alasan PKS Tolak RUU Kesehatan

10 Februari 2023

Anggota Badan Legislasi DPR RI Ledia Hanifa Amaliah (tengah),  Wakil Ketua Umum PB IDI Slamet Budiarto (kiri), Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) Gagah Daru Setiawan (kanan) saat menjadi narasumber dalam konferensi pers di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 16 Januari 2023. PB IDI bersama sejumlah organisasi profesi memberikan pernyataan sikap menolak RUU Kesehatan Omnibus Law dan mendesak RUU ini dikeluarkan dari Prolegnas DPR RI. TEMPO/M Taufan Rengganis
7 Alasan PKS Tolak RUU Kesehatan

PKS membeberkan tujuh alasan kenapa mereka menolak RUU Kesehatan untuk dibahas di tingkat lebih lanjut.