Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rusia Lumpuhkan Pasukan Drone Ukraina Gunakan Teknologi dari Cina?

image-gnews
Sebuah drone DJI Phantom 4 Pro+ ditampilkan dalam CES 2017 di Las Vegas, AS, 6 Januari 2017. REUTERS/Steve Marcus
Sebuah drone DJI Phantom 4 Pro+ ditampilkan dalam CES 2017 di Las Vegas, AS, 6 Januari 2017. REUTERS/Steve Marcus
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Teknologi drone yang dibuat oleh DJI, perusahaan asal Cina, kini tengah menjadi pembahasan hangat menyusul tuduhan Ukraina terhadapnya pada pekan lalu. Menurut Ukraina, DJI telah membiarkan Rusia menarget warga sipil dengan rudal menggunakan teknologi drone-nya tersebut.

"Apakah Anda yakin ingin menjadi mitra dalam pembunuhan ini?" kata Wakil Perdana Menteri Ukraina Mykhailo Fedorov lewat akun Twitternya, Rabu 23 Maret 2022. Fedorov menyerukan, “Blokir produk Anda yang membantu Rusia membunuh Ukraina!”

Jika membaca pernyataan itu, mungkin terbayang DJI mengirim drone pembunuh ke Rusia. Atau Rusia menggunakan drone DJI sebagai pengintai untuk sistem rudalnya.

Ternyata, bukan itu maksud seruan dari Ukraina. Pembahasan sebenarnya adalah spesifik tentang DJI AeroScope, sebuah sistem untuk menemukan drone dan operatornya. Sistem tersebut diduga digunakan Rusia untuk menemukan pilot drone Ukraina lalu memusnahkannya.

DJI AeroScope awalnya dirancang untuk keselamatan publik. Misalnya, ada drone nakal mendekati landasan pacu bandara yang terlarang, stadion yang penuh dengan orang, lokasi rapat umum politik. Atau, lokasi yang dinyatakan keamanan ring 1. Penegak hukum dapat memperingatkan orang-orang dan menemukan drone itu.

Sebagai bagian dari sistem AeroScope, setiap drone DJI menyiarkan sinyal yang dapat digunakan oleh penerima khusus untuk mengurai posisi drone itu dan posisi pilotnya. Jika polisi perlu memantau aktivitas drone di suatu area dan melacak pilotnya, cukup menanam receiver tersebut dan memantau sinyal.

DJI mengklaim, hanya menjual produk tersebut ke lembaga penegak hukum dan keamanan yang sah. Masalahnya, setelah produk dibeli, siapa yang tahu apa yang terjadi kemudian. DJI tidak bisa mengawasi apa yang mungkin terjadi ketika pembeli yang sah memasangkan dengan baterai peluru kendali di masa perang--seperti yang diduga dilakukan Rusia di Ukraina.

Ukraina, seperti diketahui, mengandalkan drone yang kebanyakan kelas konsumen untuk bertahan melawan invasi mesin perang Rusia. Jika Aeroscope membuat militer Rusia tahu persis di mana pilot pesawat tak berawak Ukraina berdiri, Rusia dapat menggunakan informasi itu untuk serangan udara menarget si pilot.

Sejauh ini belum ada laporan korban serangan seperti itu yang terkonfirmasi. Tetapi, konfirmasi telah datang dari DJI bahwa beberapa sistem penerima sinyal AeroScope di Ukraina tidak berfungsi sebagaimana mestinya, dan Fedorov sekarang meminta DJI untuk memblokir peralatan DJI Rusia.

Sekilas DJI Aeroscope dan cara kerjanya

Ada dua elemen utama pada sistem AeroScope. Pertama, sinyal, yang secara otomatis disiarkan oleh setiap drone DJI. Secara spesifik drone yang dijual sejak 2017. Drone akan memberikan informasi tentang posisi, ketinggian, kecepatan, arah, nomor seri, dan lokasi pilot.

Kedua, penerima yang dapat menangkap sinyal tersebut hingga jarak 50 kilometer (31 mil). DJI  menjual dua jenis penerima, unit portabel dan stasioner. Yang pertama untuk jangkauan jarak pendek. Yang kedua bisa menangkap sinyal jarak jauh dan dirancang untuk outdoor berupa antena omnidirectional raksasa.

Unit Portabel DJI Aeroscope. The Verge

Menurut Brandon Lugo, direktur operasi di Aerial Armor, unit yang portabel hanya memiliki jangkauan radius lima kilometer, atau sepersepuluh dari jangkauan unit stasioner. Tapi, jangkauan 50 kilometer unit stasioner itupun hanya untuk situasi lingkungan yang ideal, seperti hari yang sangat cerah. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Harga tampaknya sangat bervariasi: Lugo mengatakan dia melihat Unit Portabel dijual seharga $10.000 (setara Rp 140 juta) dan kit G8 Stationary jarak menengah dijual antara $25.000 dan $150.000. DJI, sementara itu, mengatakan biayanya di bawah $10.000 untuk instalasi penuh.

Beda Aeroscope Rusia dan Ukraina 

DJI telah menyatakan bahwa data pengguna drone dienkripsi, dan perangkat keras dekripsi secara teoritis hanya dijual kepada 'orang baik'. “Sejak awal, kami telah menjelaskan kepada semua dealer dan distributor kami bahwa Aeroscope hanya dapat dijual kepada operator, polisi, dan pasukan keamanan yang sah,” kata juru bicara DJI, Adam Lisberg.

Beredar kabar Rusia mempunyai receiver AeroScope versi militer ketiga dengan jangkauan lebih jauh dari milik Ukraina. Namun, Lisberg dari DJI mengatakan belum pernah mendengar versi militer jarak jauh yang dimaksud. Sekalipun isi surat Fedorov juga menguatkan kabar itu. 

DJI Aeroscope G16 jarak jauh memiliki empat unit stasioner dan susunan antena silinder raksasa. Dok. DJI

“Tentara Rusia menggunakan versi lanjutan dari DJI Aeroscope yang diambil dari Suriah,” tulis Fedorov. “Jaraknya sampai 50 kilometer.”

Namun yang pasti, baik Ukraina dan Rusia memiliki akses ke receiver AeroScope, termasuk versi stasioner yang jarak jauh.

DJI juga menyangkal bahwa perusahaan membuat beberapa receiver AeroScope Ukraina offline bersamaan dengan invasi Rusia. Opsi yang ada, menurut Lisberg, receiver mati karena listrik atau internet padam. Sebagian dari receiver drone DJI itu sudah dipulihkan kembali. 

THE VERGE

Baca juga:
Peneliti Israel Kembangkan Metode Baru Lacak Operator Drone


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

9 jam lalu

Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih, Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024. Dok. Humas Kementerian Pertahanan.
Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.


Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

13 jam lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat konferensi pers di gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat pada Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

Indonesia dan Cina akan memperkuat kerja sama ekonomi di berbagai bidang, termasuk investasi.


Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

14 jam lalu

Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut isu Palestina sebagai akar masalah dari ketidakstabilan di Timur Tengah.


3 Pesan Jokowi ke Menlu Cina, dari Soal Ekonomi hingga Situasi di Timur Tengah

17 jam lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi tiba di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 18 April 2024. Wang Yi melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo usai Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, melawat ke China pada awal April lalu dan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping. Keduanya berbagi pandangan mengenai kedamaian regional dan berkomitmen untuk mempererat hubungan. TEMPO/Subekti.
3 Pesan Jokowi ke Menlu Cina, dari Soal Ekonomi hingga Situasi di Timur Tengah

Presiden Jokowi menyampaikan tiga pesan saat bertemu Menlu Cina Wang Yi di Istana Kepresidenan Jakarta hari ini.


Jokowi Sampaikan 3 Pesan dalam Pertemuan dengan Menlu Cina Wang Yi

17 jam lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Istana Kepresidenan Jakarta usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Sampaikan 3 Pesan dalam Pertemuan dengan Menlu Cina Wang Yi

Jokowi menyoroti bidang perdagangan Indonesia-Cina terus meningkat sebesar 127 miliar USD.


Presiden Jokowi Terima Kunjungan Kehormatan Menlu Cina Wang Yi di Istana

18 jam lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi tiba di Istana Kepresidenan Jakarta untuk kunjungan kehormatan kepada Presiden Joko Widodo pada Kamis pagi, 18 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Presiden Jokowi Terima Kunjungan Kehormatan Menlu Cina Wang Yi di Istana

Presiden Jokowi menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi, di Istana Kepresidenan Jakarta.


Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

22 jam lalu

Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari berbicara kepada media saat militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April. 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 17 April 2024 diawali oleh kabar kecanggihan drone dan rudal Iran yang mampu lewati dua negara sebelum tiba di Israel


Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron bertemu dengan Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati (tidak terlihat) di Beirut, Lebanon 1 Februari 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

Menteri Luar Negeri Inggris mengatakan Israel "jelas" telah memutuskan untuk membalas serangan rudal dan drone Iran.


Kesaksian Pilot Israel Cegat Drone Iran: Seperti 'Top Gun' Melawan 'Star Wars'

1 hari lalu

Pemandangan menunjukkan drone atau rudal berlomba-lomba mencari sasaran di lokasi yang dirahasiakan di Israel utara, awal 14 April 2024. Menurut IDF tentara Israel pada awal 14 April Iran meluncurkan rudal dari wilayahnya menuju wilayah Negara Israel. IDF menyerukan masyarakat untuk waspada dan bertindak sesuai dengan pedoman Home Front Command. EPA-EFE/ATEF SAFADI
Kesaksian Pilot Israel Cegat Drone Iran: Seperti 'Top Gun' Melawan 'Star Wars'

Pilot cadangan AU Israel yang turut menjatuhkan ratusan drone dan rudal Iran ke Israel menyebut sebagai misi paling rumit


Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

1 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah