Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pohon Pakis Setinggi Kelapa di Maluku Terancam Punah, Diganggu Rusa?

Reporter

image-gnews
Pohon pakis binaiya di ketinggian 3.027 meter di atas permukaan laut di Taman Nasional Manusela, Maluku Tengah. (ANTARA/Winda Herman)
Pohon pakis binaiya di ketinggian 3.027 meter di atas permukaan laut di Taman Nasional Manusela, Maluku Tengah. (ANTARA/Winda Herman)
Iklan

TEMPO.CO, Ambon - Jenis tumbuhan dilindungi pakis binaiya (Chyathea binayana) terancam punah di habitatnya di Taman Nasional Manusela, Pulau Seram, Maluku. Pakis binaiya hanya tumbuh di ketinggian 3.027 meter di atas permukaan laut di taman nasional ini. Usut punya usut, populasi rusa yang mendaki ke ketinggian itu diduga sebagai penyebabnya.

Balai Taman Nasional Manusela menyebut apa yang dialami pakis binaiya sebagai gangguan ekosistem. "Kami coba pasang camera trap di sana hasilnya sementara, ada aktivitas rusa. Jadi mungkin ini mengganggu,” kata kepala Balai Taman Nasional Manusela, M. Zaidi, di Ambon, Minggu 27 Maret 2022.

Zaidi menduga aktivitas populasi rusa yang merusak tanaman dilindungi itu karena hewan tersebut kekurangan makanan. Zaidi belum bisa memastikannya karena setelah dipasang kamera tersebut baru diketahui keberadaan rusa di ketinggian itu. “Yang kami lihat sekarang rusa sudah main di situ. Apakah dari dulu rusa main di situ? kami belum punya data."

Sejauh ini, Zaidi menjelaskan, Balai Taman Nasional Manusela sudah berusaha mencari solusi untuk melindungi tumbuhan pakis tersebut. Yang pasti, jenis tumbuhan itu tak bisa dibudidayakannya di dataran yang lebih rendah yang lebih mudah dijangkau daripada tempat hidupnya selama ini di ketinggian lebih dari 3.000 meter dpl.

“Kalau dia hidup di ketinggian itu, tidak mungkin kami budidayakan di bawah," katanya sambil menambahkan, "Paling yang bisa diterapkan adalah perlindungan terhadap habitatnya saja, memproteksi area."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Taman Nasional Manusela mempunyai salah satu fungsi sebagai kawasan pelestarian keanekaragaman flora di Pulau Seram. Termasuk dalam hal ini adalah pelestarian pakis binaiya yang merupakan jenis paku-pakuan endemik Pulau Seram yang habitatnya berada di sekitar Puncak Binaiya.

Bentuk tumbuhan ini hampir menyerupai pohon kelapa dengan tinggi batang mencapai 10-12 meter, sehingga mudah dibedakan dengan jenis paku lainnya. Pada batang bagian atas hanya terdapat lekukan dangkal bekas tangkai daun melekat. Tekstur batangnya kasar dan sangat keras, hingga tak jarang melihat pakis yang telah mati namun batangnya tetap berdiri tegak dan kokoh.

Baca juga:
Dugaan Kasus Pertama Covid-19 Menular dari Rusa Ditemukan di Kanada

 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kapal Ikan Asal Juwana Ditangkap di Laut Arafura Karena Transhipment Ilegal dan Selundupkan Solar

2 hari lalu

Kapal pengangkut ikan Indonesia, KM MUS, yang ditangkap karena terbukti melakukan alih muatan ikan dari kapal asing ilegal di tengah Laut Arafura, Maluku, pada Minggu 14 April 2024. Kapal juga menyelundupkan BBM solar dan diduga melakukan perbudakan. Dok. Humas KKP
Kapal Ikan Asal Juwana Ditangkap di Laut Arafura Karena Transhipment Ilegal dan Selundupkan Solar

Kapal pengangkut ikan asal Indonesia ditangkap kerena melakukan alih muatan (transhipment) dengan dua Kapal Ikan Asing (KIA) di Laut Arafura, Maluku.


PDIP Maluku Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah, Apa Saja Syaratnya?

4 hari lalu

Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPD PDIP) Maluku, Benhur Watubun (tengah) memberikan keterangan kepada media terkait pendaftaran calon kepala daerah Gubernur dan wakil Gubernur Maluku pada  (Pilkada) serentak 27 November 2024, di Ambon, Senin (15/4). ANTARA/ Penina F Mayaut.
PDIP Maluku Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah, Apa Saja Syaratnya?

Dalam proses penjaringan bakal calon kepala daerah PDIP tidak mengenal mahar politik.


BNPB Catat 606 Rumah Terendam Banjir di Maluku Tengah

14 hari lalu

Warga membantu mendorong pengendara yang motornya mogok usai menerobos banjir di ruas Jalan Aria Putra, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Rabu, 3 April 2024. BPBD Tangerang Selatan melaporkan terdapat delapan titik banjir di Kecamatan Pamulang dan Kecamatan Ciputat yang disebabkan intensitas hujan tinggi dan drainase yang buruk. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
BNPB Catat 606 Rumah Terendam Banjir di Maluku Tengah

Banjir dipicu hujan dengan intensitas lebat serta kurang memadainya sistem drainase.


KPU Sahkan Rekapitulasi Suara Provinsi Jawa Barat dan Maluku, Segini Perolehan Ketiga Paslon

31 hari lalu

Rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat nasional Provinsi Jawa Barat di Gedung KPU, Jakarta, Selasa 19 Maret 2024. Tersisa 4 provinsi dari 38 provinsi yang belum direkapitulasi, yakni Papua, Papua Pegunungan, Maluku, dan Jawa Barat. KPU akan mengumumkan hasil pemilu, setelah 38 provinsi selesai dihitung secara keseluruhan, termasuk penghitungan luar negeri. TEMPO/Subekti
KPU Sahkan Rekapitulasi Suara Provinsi Jawa Barat dan Maluku, Segini Perolehan Ketiga Paslon

KPU RI mengesahkan rekapitulasi suara pasangan capres-cawapres untuk Provinsi Jawa Barat dan Maluku. Siapa pemenangnya?


Gempa Tektonik M6,2 di Laut Maluku, Terasa Sampai Minahasa dan Gorontalo

37 hari lalu

Peta pusat gempa M7,5--diperbarui dari info awal M7,9--pada Selasa dinihari 10 Januari 2023 dan data historis gempa bumi di wilayah Maluku. (ANTARA/HO-BMKG)
Gempa Tektonik M6,2 di Laut Maluku, Terasa Sampai Minahasa dan Gorontalo

Laut Maluku diguncang gempa tektonik M6,0 pada Kamis dinihari, 14 Maret 2024. Sempat muncul aftershock, namun guncangan ini tidak memicu tsunami.


Polisi Tangkap Pencuri Tiang Berlapis Emas Milik Masjid di Pulau Buru Maluku

39 hari lalu

Kapolres Buru AKBP Sulastri Sukidjang, saat konferensi pers di Mapolres Buru, Namlea, Senin,11 Maret 2024. Foto: ANTARA/HO-Polres Buru
Polisi Tangkap Pencuri Tiang Berlapis Emas Milik Masjid di Pulau Buru Maluku

Polres Buru menetapkan satu tersangka dalam kasus dugaan pencurian tiang alif berlapis emas di atas kubah Masjid Al-Huda, Pulau Buru, Maluku


Gempa Terkini Guncang Sebagian Wilayah Maluku hingga IV MMI, Ini Data BMKG

40 hari lalu

Peta pusat gempa di Maluku, Minggu sore, 10 Maret 2024.  BMKG
Gempa Terkini Guncang Sebagian Wilayah Maluku hingga IV MMI, Ini Data BMKG

Gempa terkini mengguncang wilayah Pantai Selatan Maluku Tengah, Maluku, pada Minggu sore ini, 10 Maret 2024.


Ibu dan 2 Anak di Saparua Maluku Tewas Usai Konsumsi Ikan Buntal, Kenali Bahaya Racun Ikan Fugu Ini

43 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
Ibu dan 2 Anak di Saparua Maluku Tewas Usai Konsumsi Ikan Buntal, Kenali Bahaya Racun Ikan Fugu Ini

Racun yang terdapat dalam ikan buntal bernama racun tetrodotoxin, yang dinilai ribuan kali lebih berbahaya dibandingkan sianida.


Makan Ikan Buntal 3 Orang Meninggal di Maluku, Mengenali Bahaya Racun Hewan Air Ini

43 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
Makan Ikan Buntal 3 Orang Meninggal di Maluku, Mengenali Bahaya Racun Hewan Air Ini

Tiga orang warga Desa Haria, Saparua, Maluku Tengah meninggal akibat keracunan setelah mengonsumsi ikan buntal


Profil Simon Tahamata, Legenda Klub Ajax Amsterdam Keturunan Maluku

45 hari lalu

Fans Ajax Amsterdam memberikan salam perpisahan dengan membentangkan banner bertuliskan
Profil Simon Tahamata, Legenda Klub Ajax Amsterdam Keturunan Maluku

Fans Ajax Amsterdam melepas salah seorang legenda klubnya, Simon Tahamata yang keturunan Maluku. "Oom Simon Terima Kasih" tulisan di spanduk.