Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perubahan Iklim, PBB Ingin Semua Orang Terlindungi Sistem Peringatan Dini

image-gnews
Petugas BMKG memasang sistem peringatan dini di lokasi longsor, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Rabu, 13 Januari 2021. Kredit: ANTARA/HO-BMKG
Petugas BMKG memasang sistem peringatan dini di lokasi longsor, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Rabu, 13 Januari 2021. Kredit: ANTARA/HO-BMKG
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam rangka Hari Meteorologi Dunia pada 23 Maret, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ingin memastikan setiap orang di Bumi dapat menerima peringatan dini menjelang peristiwa cuaca buruk.

Satu dari tiga orang di dunia masih belum terlindungi oleh sistem peringatan dini, menurut Organisasi Meteorologi Dunia (WMO). “Ini tidak dapat diterima, terutama dengan dampak iklim yang pasti akan menjadi lebih buruk,” kata Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, sebagaimana dikutip The Verge pekan lalu.

Setiap sepersepuluh derajat pemanasan global mengarah pada risiko yang lebih besar, lebih ekstrem. badai, banjir, gelombang panas, kekeringan, dan musim kebakaran.

Sistem tersebut mencakup teknologi untuk meramalkan sistem cuaca berbahaya dan kemampuan untuk membagikan prakiraan tersebut kepada publik sehingga mereka dapat mengambil tindakan pencegahan sebelum badai, banjir, gelombang panas, dan kekeringan. Satu dari tiga orang di dunia masih belum terlindungi oleh sistem peringatan dini, menurut WMO.

Planet ini sudah mulai melihat beberapa perubahan yang menghancurkan. Jumlah bencana terkait iklim, cuaca, atau air yang tercatat telah meningkat lima kali lipat selama 50 tahun terakhir, menurut laporan tahun 2021 oleh WMO. Bencana semacam itu telah menelan 115 nyawa dan kerugian rata-rata US$ 202 juta setiap hari selama periode waktu itu.

Banyak dari mereka yang tidak memiliki sistem peringatan dini tinggal di tempat-tempat yang juga termasuk yang paling rentan terhadap krisis iklim, menurut WMO.

Hal ini termasuk negara berkembang pulau kecil, di mana naiknya permukaan laut juga dapat membuat banjir dan gelombang badai lebih berbahaya. Kesenjangan dalam akses ke peringatan dini juga lebih besar di Afrika, di mana 60 persen populasi di benua itu tidak tercakup.

WMO menyerukan investasi US$ 1,5 miliar dalam sistem peringatan dini selama lima tahun ke depan, terutama di negara-negara di mana kebutuhannya paling besar. Badan itu mengharapkan pengembalian besar atas investasi itu.

Setiap US$ 800 juta yang dihabiskan untuk sistem semacam itu membantu menghindari kerugian hingga US$ 16 miliar setiap tahun di negara-negara berkembang, kata badan tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain memberi orang lebih banyak waktu untuk bersiap dan menemukan tempat berlindung, peramal cuaca bahkan dapat memprediksi jalur badai dan menentukan komunitas mana yang mungkin paling membutuhkan bantuan.

Manfaatnya juga dapat dilihat dalam kehidupan yang diselamatkan selama lima puluh tahun terakhir. Meskipun bencana terkait cuaca dan iklim semakin sering terjadi, jumlah kematian terkait sebenarnya turun tiga kali lipat, kata WMO, berkat prakiraan cuaca yang lebih akurat dan upaya proaktif untuk mengoordinasikan respons bencana.

Sistem peringatan dini di Bangladesh telah dipuji karena membantu mencegah ribuan kematian selama topan. Sebuah topan di sana pada tahun 1991 menewaskan 138.000 orang dan memicu upaya untuk mempersiapkan lebih banyak sebelum badai. Perubahan kebijakan meningkatkan prakiraan cuaca dan cara informasi dibagikan kepada publik.

Bangladesh juga membentuk dewan dan komite manajemen bencana, dan membangun infrastruktur yang lebih protektif seperti tempat perlindungan topan. Ketika Topan Fani melanda pada 2019, kurang dari 20 orang di Bangladesh kehilangan nyawa.

Untuk mencapai tujuan cakupan planet untuk sistem peringatan dini, PBB menugaskan WMO untuk menyusun rencana tahun ini. WMO akan mempresentasikan rencananya pada bulan November selama konferensi iklim besar PBB berikutnya di Sharm el-Sheikh, Mesir.

Diharapkan dapat mencapai target dalam waktu lima tahun sejak pengumuman ini. Sistem peringatan dini sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan nyawa karena perubahan iklim membuat cuaca ekstrem menjadi lebih buruk.

Baca:
BPPT: Tiga Teknologi Peringatan Dini Tsunami Beroperasi 2024

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peringatan Dini Cuaca BMKG, Simak Sebaran Wilayah Berpotensi Hujan Lebat Hari Ini

12 jam lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
Peringatan Dini Cuaca BMKG, Simak Sebaran Wilayah Berpotensi Hujan Lebat Hari Ini

Dalam peringatan dini cuaca BMKG 28-30 Maret 2023 tampak daftar wilayah berpotensi hujan lebat terus berkurang dari hari ke hari.


Masih Banyak Potensi Hujan dan Hujan Lebat Hari Ini, Simak Peringatan Dini Cuaca BMKG

1 hari lalu

Delman melintasi banjir di Jalan Raya Gading Kirana, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat 22 Maret 2024. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI menncatat banjir terjadi pada 11 ruas jalan di DKI Jakarta yang disebabkan curah hujan tinggi. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Masih Banyak Potensi Hujan dan Hujan Lebat Hari Ini, Simak Peringatan Dini Cuaca BMKG

Sebagian besar wilayah di Indonesia masih berpotensi hujan maupun hujan lebat hari ini, Kamis 28 Maret 2024, menurut peringatan dini cuaca BMKG.


Apa Itu Resolusi PBB, Macam dan Dampaknya bagi Negara Anggota

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berbicara dalam Sidang Majelis Umum PBB yang membahas konflik Israel Palestina di New York, Amerika Serikat pada Kamis 26 Oktober 2023. Foto: Kemlu RI
Apa Itu Resolusi PBB, Macam dan Dampaknya bagi Negara Anggota

Berikut adalah pengertian resolusi PBB, sifat dan dampaknya bagi negara-negara anggota


Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

2 hari lalu

Warga beraktivitas di pinggir Waduk Cacaban, Kedung Banteng, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Selasa, 11 September 2018. Akibat musim kemarau tahun ini, volume air di salah satu waduk penyuplai di wilayah Pantura itu menyusut hingga lebih dari puluhan meter sehingga mengancam kekeringan, terutama persawahan di sejumlah wilayah itu. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

Fenomena penguapan air dari tanah akan menggerus sumber daya air di masyarakat. Rawan terjadi saat kemarau.


Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

3 hari lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

Jakarta dan Banten diperkirakan memasuki musim kemarau mulai Juni mendatang, dan puncaknya pada Agustus. Sedikit mundur karena anomali iklim.


Islamofobia: Menelusuri Pandangan Ini di Barat dan Indonesia

3 hari lalu

Seminar Nasional Fakultas Ushuluddin, UIN Syarif Hidayatullah bertema Islamophobia Within Muslim and Islamiphobia Without Islam: Kebencian atas Muslim dan Islam, antara Asumsi, Fakta dan Prasangka, pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Bram Setiawan
Islamofobia: Menelusuri Pandangan Ini di Barat dan Indonesia

Kata Islamofobia sudah lama menjadi sorotan para akademikus dan pemerhati studi Islam


PBB: 5,5 Juta Warga Haiti Butuh Bantuan Kemanusiaan

7 hari lalu

Orang-orang berjalan melewati mobil yang rusak di lingkungan Carrefour Feuilles, yang sepi karena kekerasan geng, di Port-au-Prince, Haiti 19 Maret 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
PBB: 5,5 Juta Warga Haiti Butuh Bantuan Kemanusiaan

PBB melaporkan bahwa 5,5 juta dari total 11,4 juta orang yang tinggal di Haiti membutuhkan bantuan kemanusiaan. 3 juta di antaranya adalah anak-anak


PBB Luncurkan Buku Kisah Nyata Upaya Mencapai SDGs.

7 hari lalu

Kepala Perwakilan PBB di Indonesia Valerie Julliand (kanan) bersama Vivie Yulaswati Deputi Menteri di Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam BAPPENAS (kiri) menghadiri peluncuran buku
PBB Luncurkan Buku Kisah Nyata Upaya Mencapai SDGs.

PBB meluncurkan "Those Not Left Behind", buku berisi 22 kisah nyata tentang upaya mencapai SDGs.


Tim Independen yang Usut Tuduhan Israel terhadap UNRWA Serahkan Laporan ke PBB

8 hari lalu

Sebuah truk, bertanda logo Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA), menyeberang ke Mesir dari Gaza, di perbatasan Rafah yang melintasi antara Mesir dan Jalur Gaza, selama gencatan senjata sementara antara Hamas dan Israel, di Rafah, Mesir, 27 November , 2023. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Tim Independen yang Usut Tuduhan Israel terhadap UNRWA Serahkan Laporan ke PBB

Kelompok peninjau independen telah menyerahkan laporan sementara kepada Sekjen PBB mengenai tuduhan Israel terhadap UNRWA.


BMKG: Waspada Gelombang Tinggi Hingga 4 Meter di Perairan Jawa Timur, Dampak Bibit Siklon 91S

9 hari lalu

Ilustrasi gelombang tinggi. ANTARA
BMKG: Waspada Gelombang Tinggi Hingga 4 Meter di Perairan Jawa Timur, Dampak Bibit Siklon 91S

Gelombang tinggi kisaran 2,5-4 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa Timur.