TEMPO.CO, Jakarta - Hampir bersamaan dengan kecaman yang datang dari Pemerintah Ukraina yang menuduhnya telah membantu kekejian invasi Rusia, perusahaan teknologi drone DJI asal Cina mengalami penarikan produk dari seluruh rak jaringan raksasa retail elektronik di Jerman, MediaMarkt Saturn. Dalam keterangannya pada Jumat pekan lalu, MediaMarkt menyebut alasan di baliknya adalah persoalan keamanan.
DJI menyebut kalau perusahaan itu telah menjadi korban spamming. Spam adalah bentuk penyalahgunaan sistem pesan elektronik yang digunakan untuk pengiriman pesan bertubi-tubi yang isinya tak dikehendaki penerimanya. Para mitranya, termasuk MediaMarkt, dinilai DJI, menjadi korban karenanya.
"Kami tegaskan berulang kali bahwa semua produk DJI dirancang untuk keperluan sipil dan tidak dapat memenuhi persyaratan penggunaan militer," bunyi pernyataan yang disampaikan pada Senin, 28 Maret 2022, tersebut.
DJI juga menyebut sangat keliru menuduh mereka telah, melalui platform media sosial di banyak negara, mendukung adanya perang. "Tim kepatuhan internal DJI terdiri dari para profesional berpengalaman bekerja untuk memastikan bahwa bisnis DJI sepenuhnya mematuhi peraturan internasional.”
Selain di Jerman, DJI telah lebih dulu mendapat tekanan dan sanksi di Amerika Serikat berdasarkan pertimbangan keamanan nasional negara setempat. Beberapa perusahaan yang berbasis di AS bahkan akhirnya memutus kontrak dengannya sementara waktu. Di antaranya adalah perusahaan perangkat lunak yang berbasis di San Francisco, Figma.
Rusia Lumpuhkan Pasukan Drone Ukraina Gunakan Teknologi DJI?
DJI menjadi perbincangan pada bulan ini menyusul tuduhan Ukraina terhadapnya yang telah membiarkan Rusia menarget warga sipil dengan rudal. Tuduhan spesifik tentang DJI AeroScope, sebuah sistem untuk menemukan drone dan operatornya.
Sistem tersebut diduga digunakan Rusia untuk menemukan pilot drone Ukraina lalu memusnahkannya. "Apakah Anda yakin ingin menjadi mitra dalam pembunuhan ini?" kata Wakil Perdana Menteri Ukraina Mykhailo Fedorov lewat akun Twitternya, Rabu 23 Maret 2022.
Ukraina, seperti diketahui, mengandalkan drone yang kebanyakan kelas konsumen untuk bertahan melawan invasi mesin perang Rusia. Jika teknologi drone DJI membuat militer Rusia tahu persis di mana pilot pesawat tak berawak Ukraina berdiri, Rusia dapat menggunakan informasi itu untuk serangan udara menarget si pilot.
GIZMOCHINA, PANDAILY
Baca juga:
Xiaomi Mi 11 Diduga Memperlambat Aplikasi Tertentu
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.