TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan ini muncul aksi kejahatan perbankan terhadap salah seorang nasabah BCA, Habibie Agus Kurnia. Melalui akun Twitter @hebosto, dirinya menceritakan telah terjadi transaksi janggal yang mengakibatkan uang Rp 135 juta raib dari rekeningnya. Dia diduga telah menjadi korban kejahatan skimming ATM.
Dugaan itu dikonfirmasi langsung oleh Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA, Hera F. Haryn. Hasil penyelidikan menunjukkan adanya dugaan praktik duplikasi kartu atau skimming ATM nasabah. “Setelah dilakukan penelusuran, terdapat dugaan skimming (duplikasi kartu nasabah),” kata Hera dalam siaran pers, Senin, 28 Maret 2022.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kejahatan skimming pertama teridentifikasi pada 2009 di Woodland Hills, California. Ini dilakukan dengan cara menggunakan alat bernama skimmer yang ditempelkan pada mulut mesin ATM. Modus operasinya yakni menyalin informasi pada strip magnetik kartu ATM milik nasabah.
Sampai saat ini kejahatan skimming ATM belum ada solusinya. Padahal, dampaknya sangat berbahaya, terutama jika Anda mengandalkan rekening guna menyimpan dana dalam jumlah besar. Dilansir dari laman resmi BCA, berikut lima cara menghindari skimming ATM:
1. Amati Lingkungan Sekitar Mesin ATM
Cara pertama untuk melindungi diri Anda dari skimming ATM adalah dengan menerapkan sikap waspada saat menggunakan mesin ATM. Biasakan untuk mengamati keadaan lingkungan sekitar apakah terdapat orang-orang dengan geliat aneh. Misalnya, berjalan mondar-mandir di sekitar ATM berulang kali atau hanya menggunakan mesin ATM terlalu sebentar.
2. Cek Mesin ATM secara Keseluruhan
Langkah selanjutnya yang bisa Anda lakukan agar terhindar dari skimming adalah dengan memerhatikan keseluruhan bagian mesin ATM. Saat masuk ke dalam kotak ATM, lakukan pengecekan menyeluruh pada bagian ATM. Mulai dari kabel, papan PIN, sampai mulut ATM, serta pastikan semuanya dalam kondisi normal atau tidak ditempeli benda-benda mencurigakan.
3. Tutup Tangan Anda saat Memasukkan PIN
Anda disarankan untuk membiasakan menutup tangan saat memasukkan PIN ke mesin ATM. Ini dilakukan guna mencegah pelaku mengetahui PIN ATM yang direkam melalui spy camera. Selain di mesin ATM, merahasiakan PIN dengan menutupi tangan juga perlu dilakukan di mesin EDC maupun di tempat lain.
4. Ganti PIN secara Berkala
Untuk memastikan rekening Anda selalu aman, ada baiknya melakukan pergantian PIN ATM secara berkala minimal satu hingga tiga bulan sekali. Selain itu jangan menggunakan kombinasi PIN yang mudah dilacak, seperti nomor HP dan tanggal lahir. Ini dimaksudkan untuk mencegah pelaku membobol ATM Anda.
5. Ganti Kartu yang Berbasis Chip
Cara terakhir yang bisa Anda lakukan untuk menghindari skimming ATM adalah dengan mengganti kartu ATM jenis magnetic stripe menjadi kartu berbasis chip mengingat modus skimming umumnya akan mengambil data dari strip magnetik kartu. Kartu berbasis chip lebih aman karena data yang berada dalam chip terenkripsi sehingga tidak dapat dibaca saat kartu melalui skimmer.
HARIS SETYAWAN
Baca juga: Cara Mengetahui Modus Skimming ATM
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.