TEMPO.CO, Jakarta - Dalam sebulan terakhir, 80 lumba-lumba ditemukan tewas di lepas Pantai Laut Hitam atau Black Sea, Turki.
Yayasan Penelitian Kelautan Turki, Turkish Marine Research Foundation menyebut, angka 80 kematian lumba-lumba berdasar laporan pengaduan untuk mamalia yang terdampar di pantai, dan sejumlah terbitan berita sejak akhir Februari lalu.
Mengutip m.bianet.org, kebanyakan lumba-lumba ditemukan mati dalam keadaan tersangkut jaring. Sehingga peneliti Turkish Marine Research Foundation menyimpulkan kematian lumba-lumba akibat terjerat jaring nelayan.
"Kematian lumba-lumba terlihat dari pantai barat ke timur, di antaranya Ormanl, Akpnar, Aaçl, Ksrkaya, Kilyos, Mercusuar Rumeli, Bosphorus, Kilyos, Sahilköy, Alacal, ile, Karasu, Zonguldak dan Sinop, yaitu pantai Laut Hitam Barat Turki,” kata Tudav, salah satu peneliti Turkish Marine Research Foundation pada Senin, 28 Maret 2022, seperti dikutip Tempo.co dari media bianet.org.
Melihat musibah ini, Turkish Marine Research Foundation memperingatkan agar nelayan mengurangi interaksi dengan lumba-lumba. Meminta penjaga pantai dan kementerian meningkatkan inspeksi di wilayah hidup lumba-lumba, supaya kejadian serupa tak terulang. Dan meminta Northern Forests Defense dan Ministry of Agriculture and Forestry atau Kementerian Pertanian dan Kehutanan untuk mencegah kematian lumba-lumba.
DELFI ANA HARAHAP
Baca: Lumba-lumba yang Terdampar di Tambak Warga Dilepaskan ke Laut
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.