TEMPO.CO, Yogyakarta - Selang dua pekan dari memuntahkan awan panas belasan kali pada 9-10 Maret lalu, kubah lava Gunung Merapi kini kembali tumbuh. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mengamatinya 25-31 Maret 2022.
"Pada kubah lava barat daya teramati ketinggiannya sekarang sudah bertambah sekitar empat meter, sedangkan kubah tengah tidak tampak adanya perubahan morfologi yang signifikan," ujar Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida, Jumat 1 April 2022.
Pada 9-10 Maret lalu, Gunung Merapi setidaknya menyemburkan 16 kali awan panas dengan jarak terjauh hingga lima kilometer. Saat itu, berdasar perkiraan BPPTKG Yogyakarta, hampir satu juta meter kubik material kubah lava sisi barat daya terlepas.
Hingga akhir Maret, berdasarkan analisis foto, volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.672.000 meter kubik--yang masih diwarnai setidaknya dua kali awan panas guguran dengan jarak luncur 2.500 meter. Sedangkan kubah tengah sebesar 2.582.000 meter kubik.
BPPTKG mencatat dalam periode pengamatan yang sama masih terjadi guguran lava sebanyak 118 kali ke arah barat daya. "Dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter," kata Hanik.
Intensitas curah hujan di puncak Gunung Merapi sempat tercatat sebesar 39 milimeter per jam selama 85 menit dari pantauan Pos Kaliurang pada 28 Maret 2022. "Saat itu sempat terjadi banjir lahar di Sungai Senowo," kata Hanik yang menyatakan status aktivitas Merapi masih dalam tingkat Siaga.
Baca juga:
Pengamatan Hilal Jumat di Bosscha Gagal, Bahkan Matahari tak Terlihat
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.