TEMPO.CO, Jakarta -Google Chromebook terus membaik, dengan generasi laptop Chromebook terbarunya.
Google Chrome OS sangat intuitif untuk digunakan dan tersedia di banyak laptop seharga US$ 179 atau setara Rp 2,5 jutaan.
Baca juga:
Apa yang membuat Chromebook murah meriah?
Koran Tempo Edisi 30 Oktober 2012 menulis tampilan Chromebook persis sama seperti netbook atau laptop pada umumnya. Bedanya, Chromebook memiliki sistem operasi yang terintegrasi dengan layanan awan milik Google seperti Google Drive.
Laptop Chromebook dijalankan dengan sistem operasi buatan Google bernama Chrome OS. Chrome OS ini merupakan produk turunan dari Linux yang tentu berbeda dengan Windows dan Mac OS.
Chromebook merupakan jenis sistem operasi yang ringan dan simpel dengan ongkos yang murah. Selain itu, apabila memerlukan perangkat dengan fitur Google dan berbasis pada komputasi awan, Chromebook dapat menjadi rekomendasi.
Sistem operasi Chrome OS yang simpel membuat laptop Chromebook tidak membutuhkan spesifikasi yang gahar untuk menjalankan tugas-tugas esensial seperti mengetik dan berinternet, cukup dengan processor Intel Celeron. Karena itu, harga Chromebook umumnya lebih murah daripada laptop yang menggunakan sistem operasi Windows atau Mac OS.
Namun, harga yang murah akibat jeroan yang tidak gahar ini tentu memiliki konsekuensi. Misalnya, Chrome OS lebih lemah untuk multitasking karena umumnya RAM pada Chromebook hanya 4 GB, tidak kuat untuk mengedit video atau bermain gim yang memerlukan kartu grafis mumpuni.
Selain itu, dilansir dari laman Express, pengguna Chromebook menghadapi masalah terbatas pada jumlah ruang yang lebih kecil, biasanya hanya 32 GB meski dapat ditambah dengan Micro SD.
Majalah Tempo Edisi 23 Januari 2021 menulis pabrik komputer mengandalkan laptop Chromebook karena pagebluk masih akan memaksa orang untuk bekerja dan belajar dari rumah. Chromebook atau laptop dengan sistem operasi Chrome OS mempunyai keunggulan dari sisi harga yang lebih murah tapi kinerjanya tak kalah dari laptop bersistem operasi Windows atau Mac OS.
Dengan harga yang relatif murah, Google menyasar semua kalangan khususnya pelajar yang hanya membutuhkan fungsi-fungsi dasar laptop seperti mengetik dan internet. Hal ini juga menjadi salah satu strategi Google untuk mempopulerkan penggunaan layanan awannya. Dengan membuat peranti yang murah, Google berharap akan banyak pembeli yang sekaligus terintegrasi dengan layanan awannya.
Selain itu, dilansir dari laman support.google.com, saat ini Chromebook juga sudah dapat diakses secara offline seiring dengan perkembangan yang dilakukan Google. Keuntungan lainnya yakni semua laptop Chromebook dapat menjalankan aplikasi Android. Beberapa Chromebook juga dapat mendukung menjalankan aplikasi Linux.
NAUFAL RIDHWAN ALY
Baca : Laptop Gaming dan Sederet Spesifikasi Minimalnya