Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rusia Ditemukan Gunakan Ranjau Antipersonel POM-3 di Ukraina

image-gnews
Sistem peletakan ranjau ISDM Zemledeliye dengan POM-3 Medallion Rusia adalah high-explosive (HE), scatterable, anti-personnel (AP), bounding fragmentation, self-destruct ranjau darat yang dirancang untuk sistem pengiriman udara dan darat. Pada penyebaran dari wadahnya, ranjau darat diorientasikan dengan menggunakan parasut. Foto : Twitter
Sistem peletakan ranjau ISDM Zemledeliye dengan POM-3 Medallion Rusia adalah high-explosive (HE), scatterable, anti-personnel (AP), bounding fragmentation, self-destruct ranjau darat yang dirancang untuk sistem pengiriman udara dan darat. Pada penyebaran dari wadahnya, ranjau darat diorientasikan dengan menggunakan parasut. Foto : Twitter
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Rusia yang sedang berperang di Ukraina diduga kuat telah menggunakan ranjau antipersonel yang terlarang di kawasan timur Kharkiv. Ranjau ditemukan tim penjinak bahan peledak Ukraina pada 28 Maret 2022.

Rusia dikenal memiliki ranjau darat jenis baru yang ditemukan itu, yang bisa membunuh atau membuat cacat permanen siapapun yang berada dalam radius 16 meter. Ukraina dipastikan tak memiliki ranjau jenis itu maupun sistem roket yang digunakan untuk menyebarkannya.

"Negara-negara di seluruh dunia harus mengecam penggunaan ranjau darat antipersonel yang terlarang ini oleh Rusia di Ukraina," kata Steve Goose dari Human Rights Watch. “Jenis senjata ini tidak membedakan antara personel militer dan warga sipil dan meninggalkan warisan yang mematikan untuk setiap korbannya."

Kesepakatan Larangan Ranjau Internasional 1997 telah secara komprehensif melarang penggunaan, produksi, penyimpanan dan pemidahan ranjau-ranjau antipersonel. Rusia tidak masuk di antara 164 negara yang bergabung dalam kesepakatan itu. Adapun Ukraina berada dalam kesepakatan itu sejak 24 Februari 1999 dan menjadi state party per 1 Juni 2006.

Karenanya, temuan penggunaan ranjau antipersonel kali ini menjadikannya situasi yang langka di mana sebuah negara yang bukan bagian dari Kesepakatan Larangan Ranjau 1997 menggunakan senjata jenis itu di wilayah negara yang menjadi bagian dari kesepakatan pelarangan tersebut.

Ranjau yang digunakan Rusia adalah jenis yang baru dikembangkan yang disebut POM-3, juga dikenal sebagai 'Medali'. Ranjau ini dilengkapi dengan sebuah sensor seismik untuk mendeteksi seseorang yang mendekat lalu melontarkan bahan peledaknya ke udara. Ledakan yang dipicu dan sebaran serpihan logamnya kabarnya dapat menyebabkan kematian dan luka-luka dalam radius 16 meter.

POM-3 dilaporkan pula memiliki perangkat untuk meledakkan diri setelah jangka waktu tertentu, seperti dalam hitungan jam atau hari setelah disebar. Ranjau-ranjau ini, berdasarkan video yang beredar dari Kharkiv di media sosial pada 26 Maret, kelihatannya disebar dengan roket yang ditembakkan dari peluncurnya yang didesain khusus. Tulisan yang ditemukan pada selongsong roket bersama ranjau POM-3 yang gagal tersebar menunjukkan persenjataan itu diproduksi pada 2021.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut laporan Landmine Monitor 2021, peluncur roket ISDM Zemledelie-I didedikasikan untuk memuat dan menebar ranjau POM-3 mulai dari jarak 5 sampai 15 kilometer. Sistem roket ini pertama kali muncul saat latihan militer tahunan Rusia pada 2021. Ranjau anti-kendaraan tempur juga bisa diuncurkan bersama roket yang sama. Sedangkan POM-3 juga bisa dilontarkan untuk jarak dekat menggunakan jenis peluncur di atas truk.

Pada November 2020, Russia mengatakan kepada Majelis Umum PBB kalau negaranya berbagi tujuan yang sama dari kesepakatan yang ada dan mendukung dunia yang bebas ranjau. Namun, Rusia tetap memandang ranjau antipersonel miliknya, "Sebagai sebuah cara yang efektif memastikan keamanan wilayah perbatasan Rusia."

Human Rights Watch telah mengumpulkan catatan penggunaan ranjau antipersonel asli Rusia/Soviet di lebih dari 30 negara, termasuk di Suriah (2011-2019), Ukraina (2014-2015), dan Libya (2020). Sebagian besar bersamaan dengan keberadaan militer Rusia sebagai yang terlibat dalam konflik di negara-negara itu.
"Penggunaan ranjau antipersonel di Ukraina oleh Rusia yang sekarang telah terang-terangan menolak norma internasional yang menentang penggunaan persenjataan mengerikan ini," kata Goose.

HRW.ORG, NEW SCIENTIST

Baca juga:
Rusia Lumpuhkan Pasukan Drone Ukraina Pakai Teknologi dari Cina?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

26 menit lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin.  Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS
Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

Vladimir Putin memastikan Rusia tidak punya rencana apapun pada negara anggota NATO dan tidak akan menyerang.


Bos Mata-mata Rusia Datangi Korea Utara, Bahas Apa?

8 jam lalu

Kim Jong Un bersalaman dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov di Pyongyang, Korea Utara, 19 Oktober 2023. Kemenlu Rusia/Handout via REUTERS
Bos Mata-mata Rusia Datangi Korea Utara, Bahas Apa?

Kepala Intelijen Rusia mendatangi Korea Utara untuk membahas berbagai hal.


Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

14 jam lalu

F-16 Fighting Falcon yang ditugaskan di Sayap Tempur ke-8 mengalami 'darurat dalam penerbangan', jatuh di Laut Kuning [File: Ints Kalnins/Reuters]
Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

Putin mengatakan pesawat F-16 mampu mengangkut senjata nuklir. Ia menyatakan tak akan menyerang anggota NATO, tapi tembak jatuh F-16.


Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

18 jam lalu

Petugas pemadam kebakaran Rusia memadamkan api di tempat konser Balai Kota Crocus menyusul penembakan di Krasnogorsk, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. Sekelompok hingga lima pria bersenjata menyerang Balai Kota Crocus di wilayah Moskow, kata layanan darurat Rusia . Setidaknya 40 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan teroris itu, kata badan intelijen Rusia, FSB. EPA-EFE/VASILY PRUDNIKOV
Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.


Rusia Kirimkan Lebih dari 29 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

1 hari lalu

Truk bantuan yang membawa pasokan kemanusiaan ke Gaza menunggu di Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Rusia Kirimkan Lebih dari 29 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Penerbangan khusus Rusia mengirimkan bantuan kemanusiaan gelombang ke-20 ke Gaza melalui Bulan Sabit Merah Mesir


Volodymyr Zelensky Bikin Acara Buka Puasa dengan Komunitas Muslim Ukraina

1 hari lalu

Presiden Ukriana Volodymyr Zelensky menyampaikan pidato secara virtual di KTT G20, Selasa, 15 November 2022. Sumber: Istimewa
Volodymyr Zelensky Bikin Acara Buka Puasa dengan Komunitas Muslim Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan doa bagi negara-negara yang sedang dilanda konflik pada Ramadan tahun ini.


Daftar Negara Peserta dan Pembagian Grup Piala Eropa 2024 Usai Georgia, Ukraina, dan Polandia Lolos

1 hari lalu

Logo Euro 2024.
Daftar Negara Peserta dan Pembagian Grup Piala Eropa 2024 Usai Georgia, Ukraina, dan Polandia Lolos

Tiga negara dipastikan termasuk dalam 24 negara yang lolos ke putaran final Piala Eropa 2024 atau Euro 2024 pada Kamis dinihari, 27 Maret 2024.


24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

2 hari lalu

Presiden Rusia, Vladimir Putin. Kremlin via RUETERS
24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

24 tahun, Vladimir Putin berhasil mempertahankan tahta politiknya. Bagaimana rekam jejaknya berkuasa sebagai Presiden Rusia terlama?


2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

2 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki


Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

2 hari lalu

Kandidat presiden Rusia dan Presiden petahana Vladimir Putin tiba untuk berbicara setelah tempat pemungutan suara ditutup pada hari terakhir pemilihan presiden, di Moskow, Rusia, 17 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow