TEMPO Interaktif, Jakarta: Ponsel cerdas meliputi sekitar 14 persen dari seluruh ponsel yang dijual secara global pada 2008 dan diperkirakan meningkat menjadi lebih dari 17 persen dari total ponsel pada 2009, menurut prediksi baru dari ABI Research Inc di New York.
Peningkatan penjualan ponsel cerdas pada 2009 akan terjadi bahkan saat penjualan total ponsel menurun dari 1,21 miliar pada 2008 ke 1,17 miliar pada 2009, atau menurun 2,5 persen, sebagaimana dikatakan analis ABI, Kevin Burden.
Perekonomian global yang melemah akan menjadi salah satu faktor penurunan penjualan ponsel pada 2009, namun faktor lain adalah masalah ketidaknyamanan pembeli dengan ponsel baru yang canggih yang tidak mereka ketahui penggunaan keseluruhannya, kata Burden.
"Ekonomi yang buruk menjadi alasan untuk tidak memilih ponsel lebih canggih. Ini pertanyaan soal kesederhanaan dan mendapatkan ponsel dengan fitur di luar kemampuan mereka menggunakannya," kata Burden
Salah satu tema pameran CTIA dan International CES baru-baru ini menunjukkan bagaimana ponsel baru dijual dengan begitu banyak fitur dan fungsi di mana pemakai hanya menggunakan 10 persen dari semua fitur atau bahkan pembeli harus belajar menggunakannya, kata Burden dan analis lainnya.
Jadi, jika seluruh ponsel baru begitu canggih yang membuat pemakai mungkin tidak ingin membeli lagi, mengapa ponsel cerdas seperti iPhone begitu populer dengan penjualan diperkirakan meningkat pada 2009? Menurut Burden, ponsel cerdas mulai menjual baru-baru ini saja, dan pertumbuhannya diperkuat oleh efek kelompok pengadopsi awal yang ingin mencoba sesuatu yang baru.
ABI mengatakan sekitar 116 juta ponsel pintar dijual secara global 2007, yang meningkat jadi 171 juta pada 2008 dan akan mencapai 203 juta pada 2009. Persentase kenaikan dari 2008 ke 2009 sebesar 18 persen, yang menurut Burden cukup lambat dari yang seharusnya jika ekonomi lebih baik.
PC WORLD | ERWIN Z