Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bakar Jaringan Saraf Dekat Ginjal Bisa Obati Tekanan Darah Tinggi

image-gnews
Ilustrasi cek tekanan darah. shutterstock.com
Ilustrasi cek tekanan darah. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Membakar atau menghancurkan jaringan saraf yang ada di sekitar ginjal bisa secara permanen menurunkan tekanan darah bagi mereka, penderita tekanan darah tinggi yang merasa tak mendapatkan manfaat dari obat-obatan. Selama puluhan tahun, jaringan saraf di ginjal telah diketahui mengatur tekanan darah.

Sebuah terapi yang dikenal sebagai renal denervation adalah tindakan menyisipkan sebuah kateter ke dalam pembuluh darah di paha untuk mengakses pembuluh darah arteri yang memberi asupan ke ginjal. Kateter membawa gelombang frekuensi radio untuk membakar jaringan saraf di dinding arteri, mengurangi aktivitas mereka.

Teknik itu telah memberi hasil yang menjanjikan sebagai sebuah terapi untuk tekanan darah tinggi, tetapi ada kekurangan data mengenai jaminan keselamatan dan efikasi jangka panjangnya. Untuk menelisiknya, Felix Mahfoud dari Saarland University di Saarbrücken, Jerman, dan para koleganya meneliti 80 orang yang masih mengalami tekanan darah tinggi meski sudah diobati dengan obat-obatan antihipertensi.

Sebanyak 38 partisipan lalu diberikan terapi renal denervation dan 42 lainnya berperan sebagai kelompok kontrol dengan kateter gelombang radio palsu.

Pada awal studi, seluruh tekanan sistolik partisipan--tekanan jantung memompa darah ke seluruh tubuh--terukur antara 150-180 mmHg. Sebagai catatan, tekanan yang lebih dari 140 mmHg dipandang terlalu tinggi. Tekanan diastoliknya, resistensi terhadap aliran darah dalam pembuluh, setidaknya 90 mmHg, atau di batas atas dari kondisi normal.

Tiga tahun berjalan dari penelitian itu, tekanan darah sistolik dan diastolik partisipan dengan renal denervation terukur, masing-masing, 10 dan 5,9 mmHg lebih rendah daripada partisipan di kelompok kedua. Hampir seluruh partisipan tetap meminum obat-obatan penurun tekanan darah sepanjang studi berjalan. Hasil selengkapnya dilaporkan di Jurnal The Lancet edisi terbaru.

Bagaimana renal denervation bekerja menurunkan tekanan darah belum dipahami dengan jelas. Mahfoud dan timnya menduga syok kepada jaringan saraf mungkin mengkonfigurasi ulang jaringan pembuluh darah dalam tubuh atau mempengaruhi sistem hormon dalam ginjal yang mengendalikan tekanan darah. Peningkatan tekanan darah, seperti diketahui, meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke, di antara penyakit lainnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Khusus tentang reduksi tekanan darah sistolik, tim melukiskan hasil studinya itu sebagai, "sangat berarti secara klinis dan diyakini terhubung dengan frekuensi kejadian serangan jantung yang lebih rendah."

Meski begitu, tidak semua orang sepenuhnya yakin dengan potensi renal denervation untuk diterapkan di klinik. Tony Heagerty dari University of Manchester, Inggris, adalah di antaranya. "Jumlah partisipan dalam makalah ini terlalu kecil, tapi memang kelihatannya renal denervation menurunkan tekanan darah lebih daripada kelompok kontrolnya," kata dia.

Menurutnya, renal denervation hanya akan potensial bagi mereka yang resisten obat-obatan. "Karena ini prosedur yang mahal, beda dengan pengobatan menggunakan obat-obatan yang generik," katanya lagi.

NEW SCIENTIST

Baca juga:
Garda Nasional Ukraina Inspeksi Chernobyl Sepeninggal Pasukan Rusia

 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aneka Bahaya Menahan Kencing, Termasuk pada Ginjal

1 hari lalu

Ilustrasi menahan pipis atau kencing. Shape.com
Aneka Bahaya Menahan Kencing, Termasuk pada Ginjal

Jangan sering menahan kencing karena banyak dampaknya bagi kesehatan, salah satunya anyang-anyangan. Apa lagi?


Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

5 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.


5 Menu Lebaran Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi

7 hari lalu

Resep gulai kambing ala India yang bisa menjadi alternatif menu idul adha
5 Menu Lebaran Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi

Orang yang menderita hipertensi sangat disarankan menghindari 5 menu lebaran berikut ini.


5 Asupan Makanan yang Cocok Dikonsumsi Penderita Hipertensi

12 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
5 Asupan Makanan yang Cocok Dikonsumsi Penderita Hipertensi

Dengan memperhatikan asupan makanan sehari-hari, penderita hipertensi dapat mengurangi risiko komplikasi yang mungkin timbul akibat kondisi tersebut.


Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

15 hari lalu

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.


Inilah Faktor Risiko dan Pencegahan Penyakit Batu Ginjal

18 hari lalu

Batu ginjal.
Inilah Faktor Risiko dan Pencegahan Penyakit Batu Ginjal

Dengan pengetahuan yang tepat dan tindakan pencegahan yang sesuai, risiko terjadinya batu ginjal dapat diminimalkan.


4 Jenis Batu Ginjal dan Cara Terbentuknya

18 hari lalu

Batu ginjal.
4 Jenis Batu Ginjal dan Cara Terbentuknya

Dalam kebanyakan kasus, batu ginjal terbentuk karena penurunan volume urine atau peningkatan mineral pembentuk batu dalam urine.


Inilah Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

18 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Inilah Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

Dua kondisi umum yang terjadi pada ginjal adalah penyakit gagal ginjal dan batu ginjal. Meskipun melibatkan gangguan pada ginjal, ada perbedaan signifikan dari dua jenis penyakit ini.


Seorang Wanita Cedera Ginjal setelah Meluruskan Rambut, Ini Sebabnya

21 hari lalu

Ilustrasi perempuan perawatan rambut di salon. Foto: Freepik.com/Prostooleh
Seorang Wanita Cedera Ginjal setelah Meluruskan Rambut, Ini Sebabnya

Seorang wanita muda mengalami cedera ginjal setelah melakukan pelurusan rambut di salon. Penyebabnya kandungan zat berbahaya pada produk.


Bahaya Etilen Glikol dan Jengkol pada Ginjal

22 hari lalu

Ilustrasi semur jengkol. Bango.co.id
Bahaya Etilen Glikol dan Jengkol pada Ginjal

Pakar penyakit dalam menyebut ginjal bisa terganggu hambatan kimiawi seperti etilen glikol hingga kebanyakan makan jengkol.