Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyerapan Karbon Membuat Laut Kian Asam

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:
Rencana sejumlah peneliti Jerman dan India menebarkan pupuk besi sulfat ke Samudera Selatan memancing kontroversi dari dalam dan luar negeri. Apalagi, hasil riset terbaru ilmuwan Inggris yang dipublikasikan dalam jurnal Nature, menunjukkan bahwa upaya itu kurang efektif untuk menyimpan CO2 dalam sedimen di dasar laut.
Tim ilmuwan yang dipimpin oleh Raymond Pollard dari National Oceanography Centre di Southampton, Inggris selatan, meneliti laut di sekitar Kepulauan Crozet, kepulauan di ujung utara Samudra Selatan. Aliran arus samudra menandakan bahwa laut yang berada di utara kepulauan itu kaya besi alami yang berasal dari batu vulkanis Crozet, dan menyebabkan ledakan pertumbuhan plankton yang berlangsung hingga beberapa bulan. Sebaliknya, laut di selatan Crozet miskin nutrisi sehingga ledakan plankton jauh lebih kecil dan berlangsung singkat.
Dengan membandingkan kedua zona itu, misi CROZEX adalah menemukan bukti bahwa laut yang kaya besi akan meningkatkan pertumbuhan plankton dua sampai tiga kali lipat, begitu pula penyerapan CO2. Tapi jumlah CO2 yang akhirnya tersimpan di dasar laut hanya 5-6 persen.
"Jika 100 unit karbon difiksasi oleh fitoplankton di bagian atas samudra, sekitar 90 persennya akan didaur ulang di lapisan atas itu dan hanya 10 persen yang akan tenggelam," kata Richard Sanders, peneliti senior dalam tim tersebut. "Dari 10 unit yang tenggelam, hanya satu yang akan sampai ke sedimen di dasar laut dan tersimpan di sana sepanjang masa."
Sisanya, meski akan didaur ulang di laut dalam, pada akhirnya akan terangkat kembali ke permukaan karena terdorong oleh arus laut dalam, dan karbon akan terlepas lagi. Proses ini berlangsung dalam jangka waktu yang amat panjang, antara puluhan sampai beberapa ratus tahun. Ini berarti karbon akan disimpan lama dengan cara yang berbahaya, tapi tidak permanen.
Secara terpisah, 155 ilmuwan dari 26 negara dan kelompok internasional lainnya juga mengeluarkan pendapat bahwa penyerapan karbon dari atmosfer akan membuat laut semakin asam dan membahayakan jaring makanan ekosistem laut.
Selama ini, samudra telah berfungsi sebagai zona penyangga efek perubahan iklim dengan menyerap sebagian gas rumah kaca. Ketika gas karbon dioksida itu larut, air laut menjadi semakin asam. Panel internasional yang beranggotakan pakar kelautan itu menyatakan saat ini tingkat keasaman laut meningkat begitu cepat dan mengancam kelangsungan hidup terumbu karang, kerang, dan jaring makanan laut secara umum.
Panel tersebut bukanlah kelompok pertama yang menganggap meningkatnya keasaman laut sebagai ancaman lingkungan. Sebelumnya, sekelompok pakar terkemuka yang tergabung dalam Nature Conservancy juga menyampaikan penaksiran yang sama pada Agustus tahun lalu. Tapi, laporan terbaru ini memiliki skala yang jauh lebih besar dan menyerukan aksi cepat untuk memangkas emisi karbon dioksida. "Saat ini efeknya telah terdeteksi. Ada penurunan berat kerang dan cangkangnya, serta mengganggu pertumbuhan kerangka koral," kata panel tersebut.
Kelompok itu mengatakan satu-satunya cara mengendalikan asidifikasi adalah membatasi kadar gas CO2 atmosfer di masa depan. Strategi lainnya, termasuk memupuk laut untuk mempercepat pertumbuhan fitoplankton dan menyerap gas rumah kaca, justru akan memperburuk masalah di beberapa wilayah.
TJANDRA DEWI | AFP | NYTIMES
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

4 jam lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

21 hari lalu

Baterai Litium. shutterstock.com
BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

Peneliti BRIN tengah mengembangkan metode baru daur ulang baterai litium. Diharapkan bisa mengurangi limbah baterai.


Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

37 hari lalu

Ilustrasi berkebun. Freepik.com/Senivpetro
Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

Antropomorfisme memiliki arti pengenalan ciri-ciri manusia hingga empati kepada binatang, tumbuh-tumbuhan, atau benda mati.


Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

41 hari lalu

Hendrikus Woro hadir menggunakan pakaian adat sebagai saksi sidang kasus pencabutan izin kawasan hutan di Pengadilan Tinggi Usaha Negara (PTUN) Jakarta, Selasa 11 Juli 2023. Agenda sidang hari ini pemeriksaan saksi, Kuasa Hukum tergugat menghadirkan dua perwakilan masyarakat adat Suku Awyu. TEMPO-Magang/Andre Lasarus Benny
Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Masyarakat adat suku Awyu mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dalam sengketa izin lingkungan perusahaan sawit PT ASL di Boven Digoel, Papua Selatan.


4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

52 hari lalu

Penyidik Gakkum KLHK menangkap DPO kasus dugaan pengrusakan dan perambahan kawasan hutan produksi Sungai Sembulan di Desa Penagan Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka. (ist)
4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

Tersangka Barlian merupakan aktor intelektual kasus perusakan dan perambahan hutan di kawasan hutan produksi Sungai Sembulan Bangka.


Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

13 Februari 2024

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, Siti Nurbaya (tengah) bersama Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Rut Kruger Giverin (kanan) dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (12 Februari 2024). (ANTARA/Prisca Triferna/rst)
Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya bertemu Duta Besar Norwegia Rut Kruger Giverin membahas capaian emisi.


Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

31 Januari 2024

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan berdiskusi bersama tokoh nasional Emil Salim di Jakarta, Minggu 28 Januari 2023. ANTARA/HO-Timnas AMIN
Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

Saat SMA, Anies Baswedan mewawancarai Emil Salim. Kini, mereka bertemu kembali untuk berdiskusi. Sehari sebelumnya, Ganjar bertemu Emil pula.


Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

29 Januari 2024

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo bertemu dengan mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Emil Salim. ANTARA
Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

Capres Anies dan Capres Ganjar menemui mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Emil Salim jelang pencoblosan Pilpres. Ada apa?


Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

28 Januari 2024

Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo bersama seniman Sidik Gunawan melihat gambar area persawahan di Desa Sidorejo, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Menurut Gunawan, seni pari corek yang bergambar Ganjar-Mahfud itu telah viral di media sosial dan mendatangkan rezeki untuk komunitas pari corek dan Lodji Londo. Foto: TKN Ganjar-Mahfud
Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

Selain persoalan lingkungan, Ganjar mengatakan dirinya juga membahas pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan


Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

25 Januari 2024

Calon presiden Indonesia nomor urut 01, Anies Baswedan saat memberikan pidato politik pada kampanye terbuka di Lapangan Mini Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin, 22 Januari 2024. Diharapkan target 80 persen suara di Jawa Barat dapat tercapai. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

Tim kampanye tiga pasangan capres-cawapres bicara tentang perlindungan lingkungan hidup. Timnas Anies Baswedan menilai UU Cipta Kerja harus direvisi.