Ubah gaya hidup di semua sektor
Co-Chair Kelompok Kerja III IPCC Priyadarshi Shukla mengatakan bahwa membatasi pemanasan global akan membutuhkan transisi besar di sektor energi. Ini akan melibatkan pengurangan substansial dalam penggunaan bahan bakar fosil, elektrifikasi yang meluas, peningkatan efisiensi energi, dan penggunaan bahan bakar alternatif, seperti hidrogen.
"Memiliki kebijakan, infrastruktur dan teknologi yang tepat untuk memungkinkan perubahan gaya hidup dan perilaku dapat menghasilkan pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 40-70 persen pada 2050," katanya.
Kota dan daerah perkotaan menawarkan peluang yang signifikan untuk pengurangan emisi ini melalui konsumsi energi yang lebih rendah. Contohnya, berjalan kaki, elektrifikasi transportasi yang dikombinasikan dengan sumber energi rendah emisi, dan peningkatan penyerapan dan penyimpanan karbon menggunakan alam.
Mengurangi emisi di industri akan melibatkan penggunaan bahan secara lebih efisien, penggunaan kembali dan daur ulang produk, serta meminimalkan limbah. Untuk bahan dasar, termasuk baja, Kelompok Kerja III IPCC melaporkan kalau proses produksi gas rumah kaca rendah hingga nol sedang dalam tahap percontohan mendekati tahap komersial.
Sektor ini menyumbang sekitar seperempat dari emisi global. Mencapai nol bersih akan menjadi tantangan dan akan membutuhkan proses produksi baru, listrik rendah dan nol emisi, hidrogen, dan, jika perlu, penangkapan dan penyimpanan karbon.
Pertanian, kehutanan, dan penggunaan lahan lainnya dapat memberikan pengurangan emisi skala besar dan juga menghilangkan dan menyimpan karbon dioksida skala besar pula. Namun, lahan tidak dapat mengkompensasi penundaan pengurangan emisi di sektor lain. Pilihan respons dapat bermanfaat bagi keanekaragaman hayati, membantu kita beradaptasi dengan perubahan iklim, dan mengamankan mata pencarian, makanan dan air, serta pasokan kayu.
Pemanasan global tetap lebih dari 1,5 derajat Celsius
Dalam skenario yang dibuat IPCC, membatasi pemanasan global hingga sekitar 1,5 derajat Celsius membutuhkan emisi gas rumah kaca global sudah mencapai puncaknya paling lambat sebelum 2025. Lalu, emisi bergerak turun kembali dan pengurangan terjadi sebesar 43 persen pada 2030.
Pada saat yang sama, konsentrasi metana juga perlu dikurangi sekitar sepertiganya. Jikapun berhasil melakukan ini, hampir tidak dapat dihindari bahwa untuk sementara pemanasan global akan melebihi ambang batas 1,5 derajat tetapi dapat kembali ke bawahnya pada akhir abad ini.
Selat Victoria, Artik, Kanada, 23 Juli 2017. Pemanasan global menyebabkan es-es mencair, pada saat musim panas. AP/David Goldman
Suhu global akan stabil ketika emisi karbon dioksida mencapai nol bersih. Untuk 1,5 derajat Celsius, ini berarti mencapai emisi bersih nol karbon dioksida secara global pada awal 2050-an; untuk 2 derajat Celsius pada awal 2070-an.
Penilaian ini menunjukkan bahwa membatasi pemanasan global hingga sekitar 2 derajat Celsius masih memerlukan emisi gas rumah kaca global mencapai puncaknya paling lambat sebelum tahun 2025, dan dikurangi seperempatnya pada 2030.
NEW SCIENTIST
Baca juga:
Perubahan Iklim Semakin Mengkhawatirkan, Ini Pesan Jokowi dan Megawati
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.