Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Teknik Anti Aging Ini Ditemukan Memudakan Sel Kulit 30 Tahun

image-gnews
Stem Cell. theconversation.com
Stem Cell. theconversation.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para peneliti di Inggris telah mengembangkan sebuah teknik yang bisa memutar mundur jam biologis pada sel kulit hingga 30 tahun. Mereka menciptakan sel tunas (stem cell) dari sel-sel yang sudah matang yang bisa dimanfaatkan untuk perawatan kulit di masa mendatang.

Pada 2007, Shinya Yamanaka dari Kyoto University, Jepang, mengembangkan sebuah teknik yang bisa mentransformasi sel kulit dewasa menjadi sel-sel tunas dengan cara menyisipkan empat molekul spesialis, yang disebut 'Faktor-faktor Yamanaka', yang bisa membalikkan arah proses perkembangan sel. Butuh sekitar 50 hari paparan ke molekul-molekul itu untuk sel-sel normal bisa diprogram ulang menjadi apa yang dikenal sebagai induced pluripotent stem cells (iPSC).

"Ketika membuat sebuah sel menjadi sebuah iPSC, Anda kehilangan tipe sel yang orisinil dan fungsionalitasnya," kata Diljeet Gill, pakar epigenetik dari Babraham Institute, University of Cambridge, Inggris.

Apa yang dikerjakan Gill dan sejumlah koleganya adalah membuat sebuah teknik yang menggunakan faktor-faktor Yamanaka itu untuk memudakan kembali sel kulit tanpa kehilangan fungsionalitas yang dimiliki sel-sel itu sebelumnya. Dan, seperti yang dilaporkan dalam Jurnal eLife terbitan 8 April 2022, mereka berhasil.

Dalam studinya, Gill dkk mengumpulkan sampel sel kulit dari tiga manusia yang menjadi donor yang berusia rata-rata 50 tahun. Sampel kemudian dipajankan kepada faktor-faktor Yamanaka tetapi hanya selama 13 hari atau memudakan sebagian saja dari sel-sel itu. Mereka kemudian menyisihkan kembali molekul-molekul spesialis itu dan membiarkan sel-sel tumbuh lagi.

Seiring manusia yang menua, DNA memang ditandai dengan semakin banyak bahan kimia, sehingga melacak penanda-penanda itu dapat menolong menentukan seberapa tua tubuh manusia itu. Pengetahuan ini telah dikenal sebagai jam epigenetik. Lalu, setelah sekian waktu, beberapa gen akan hidup atau mati dan kumpulannya disebut dengan transkriptome.

Gill dan timnya menemukan kalau profil jam epigenetik dan transkriptome dari sel-sel yang diprogram ulang sesuai profil sel kulit milik mereka yang berusia 30 tahun lebih muda. Sel-sel yang diremajakan kembali itu juga ditemukan berfungsi seperti sel-sel yang lebih muda--menciptakan kolagen lebih banyak daripada se-sel 'seusianya' yang tidak menjalani pemrograman ulang. Dan ketika ditempatkan di atas luka buatan, sel-sel hasil pemrograman ulang itu menyebar menutup luka jauh lebih cepat.

"Pada orang muda, jika Anda mengalami luka, sel-sel kulit akan lebih cepat menyembuhkannya, sementara saya akan butuh lebih lama," kata anggota tim studi Wolf Reik, ahli epigenetik di Altos Labs, Cambridge. “Ini sangat menarik--tidak hanya bacaan molekulernya yang lebih muda, tapi sel-nya juga berfungsi lebih seperti sel-sel muda," kata Reik lagi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kemajuan kunci dalam studi ini, menurut Reik, adalah bahwa kemampuan tim untuk secara substansial memundurkan usia tanpa mengubah identitas atau fungsionalitas sel-sel. "Dalam studi-studi sebelumnya, Anda akan berakhir dengan sebuah stem cell, yang tidak Anda inginkan untuk terapi," katanya.

Teknik ini, Gill menambahkan, bisa sangat bermanfaat dalam perawatan kulit pada satu hari nanti, seperti dalam kasus luka bakar atau luka lainnya. Ada juga bonus tambahan sel-sel yang tidak akan ditolak oleh tubuh. "Sejauh ini kami hanya menguji teknik ini pada sel-sel kulit. Kami tak sabar untuk melihat apakah kami dapat melakukannya di jenis-jenis sel lain," kata Gill.

NEW SCIENTIST, ELIFESCIENCES

Baca juga:
Tim Peneliti di Cambridge Temukan Cara Menyambung Tanaman Monokotil

 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dosen Universitas Cambridge Jelaskan Dugaan Penjiplakan Artikel Ilmiahnya oleh Dosen ITPLN

1 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Dosen Universitas Cambridge Jelaskan Dugaan Penjiplakan Artikel Ilmiahnya oleh Dosen ITPLN

Asisten profesor di University of Camridge Ilias Alami mengungkap dugaan tindakan plagiarisme oleh akademisi ITPLN.


Saran Dermatolog buat Penderita Rosacea agar Tak Semakin Parah

2 hari lalu

Ilustrasi Rosacea. Wikimedia.org
Saran Dermatolog buat Penderita Rosacea agar Tak Semakin Parah

Empat jenis produk perawatan kulit dibutuhkan penderita rosacea demi mengurangi keluhan gatal-gatal. Simak saran dermatolog.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

3 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Dapat Melembapkan Kulit, Apa Itu Lanolin?

10 hari lalu

Ilustrasi perempuan memakai pelembap. (Self)
Dapat Melembapkan Kulit, Apa Itu Lanolin?

Lanolin adalah pelembab kulit untuk mencegah dan mengatasi kulit yang kering, kasar, gatal, atau iritasi.


Babe Cabita Belum Sempat Transplantasi Stem Cell, Begini Perjuangannya Lawan Anemia Aplastik

14 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@noah_site
Babe Cabita Belum Sempat Transplantasi Stem Cell, Begini Perjuangannya Lawan Anemia Aplastik

Mendiang Babe Cabita sebenarnya berencana untuk melakukan transplantasi stem cell untuk sembuh dari Anemia Aplastik, namun kondisinya menurun.


6 Kebiasaan Perawatan Kulit yang Memperparah Jerawat

24 hari lalu

Ilustrasi jerawat (Freepik)
6 Kebiasaan Perawatan Kulit yang Memperparah Jerawat

Jerawat adalah masalah umum pada orang dewasa dan beberapa kebiasaan perawatan kulit bisa membuatnya semakin parah.


Tips Tampil dengan Kulit Sehat dan Glowing Saat Lebaran

27 hari lalu

Diskusi soal kesehatan kulit dengan tim MS GLOW Aesthetic Clinic/MS Glow
Tips Tampil dengan Kulit Sehat dan Glowing Saat Lebaran

Ada sejumlah langkah perawatan wajah yang bisa dilakukan untuk mendapatkan kulit sehat saat Lebaran.


7 Cara Mengatasi Kulit Kering saat Berpuasa

42 hari lalu

Ilustrasi perawatan kulit. Unsplash.com/Pressfoto
7 Cara Mengatasi Kulit Kering saat Berpuasa

Berikut adalah beberapa tips dan saran perawatan kulit saat puasa untuk menjaga kulit Anda tetap sehat dan bersinar.


Tak Lagi Hanya Soal Wajah, Perawatan Ujung Rambut Hingga Kaki Semakin Tren Saat Ini

43 hari lalu

Ilustrasi perawatan kulit. Unsplash.com/Pressfoto
Tak Lagi Hanya Soal Wajah, Perawatan Ujung Rambut Hingga Kaki Semakin Tren Saat Ini

Saat ini tren perawatan yang sedang digemari adalah perawatan yang tidak hanya fokus di bidang kulit wajah, melainkan perawatan tubuh seluruhnya.


Dwayne Johnson Memperkenalkan Merek Perawatan Kulit Papatui

45 hari lalu

Dwayne Johnson seringkali menjadi aktor dengan bayaran tertinggi versi Forbes. Penghasilannya dalam setahun mencapai sekitar USD 270 juta dengan sumber utama dari merek tequila miliknya, Teremana. Selain itu, dia juga mendapat penghasilan yang tinggi dari salah satu filmnya, Jungle Cruise dan Red Notice. Jumlah kekayaannya mencapai US$ 800 juta atau sekitar Rp 11,7 triliun. Foto: IMDB
Dwayne Johnson Memperkenalkan Merek Perawatan Kulit Papatui

Aktor Dwayne Johnson atau The Rock meluncurkan merek perawatan kulit bernama Papatui