Pekan lalu seperti dirilis koran Inggris Guardian, CEO Facebook Mark Zuckerberg, mengatakan hal tersebut dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia di Davos. Bos Facebook yang baru berusia 24 tahun itu mengatakan situs jejaring sosial seperti Facebook bisa digunakan untuk menggelar polling kelompok-kelompok tertentu.
Dia mencontohkan anggota Facebook di Palestina dan Israel telah dimintai pendapat soal perdamaian. Hasilnya, keluar dalam hitungan menit. Contoh lainnya, 100 ribu anggota Facebook ditanya soal efektivitas paket stimulus yang ditawarkan Presiden AS Barack Obama. Hasilnya, dua dari lima orang menyatakan paket stimulus itu belum cukup untuk mengobati Amerika Serikat.
Baca Juga:
Zuckerberg menambahkan, selama ini perusahaan atau lembaga kerap kesulitan mengukur respon dari sebuah kebijakan. Selain memakan waktu juga memakan biaya. Tapi, dengan situs jejaring seperti Facebook, polling bisa digelar untuk meminta pendapat sekelompok orang.
Robert Scoble, blogger yang rajin menulis soal teknonlogi, saat berbicara di acara itu mengutip perkataan Zuckerberg, "Pada 2009 iniFacebook akan intensif untuk mencari uang dengan memanfaatkan database anggota dengan lebih serius menggarap iklan." Perusahaan bisa mengukur respon konsumen secara cepat serta spesifik untuk kelompok tertentu.
Teknologi pemasangan iklan di Facebook memang memungkinkan pemasang iklan hanya mengincar kelompok tertentu. Misalnya, penggemar pizza atau kopi Jawa. Pengiklan bisa memilih kategori tertentu tidak hanya berdasarkan kategori umur atau gender.
Tahun lalu, Facebook telah memasang Engagemen Ads Tool, peranti yang memungkinkan pemasang iklan memasang polling di halaman anggota Facebook yang dibidik. Dengan polling itu pemasang iklan bisa meminta anggota Facebook untuk memberikan, misalnya, rating sebuah film. Ini yang telah dilakukan operator seluler AT&T dan CareerBuilding.com
Facebook kini memang telah meraksasa. Setiap hari jumlah anggotanya bertambah 450 ribu orang. Namun, perolehan iklannya belum sebesar Google. Itulah sebabnya kini Facebook sibuk "menduitkan" database anggotanya.
BS