Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sudah Berganti 9 Kali, Begini Sejarah Pelajaran Pancasila

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Kopral Bagyo menyerukan kepada pengendara mobil, motor, dan pejalan kaki yang melintas di dekat bundaran manahan,  untuk mendukung aksinya, dengan menyerukan pengembalian mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) dan Penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4). Solo, 11 Mei 2015. Bram Selo Agung/Tempo
Kopral Bagyo menyerukan kepada pengendara mobil, motor, dan pejalan kaki yang melintas di dekat bundaran manahan, untuk mendukung aksinya, dengan menyerukan pengembalian mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) dan Penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4). Solo, 11 Mei 2015. Bram Selo Agung/Tempo
Iklan

TEMPO.CO, JakartaDalam rangka pemulihan pembelajaran selama pandemi Covid-19, pemerintah mengganti mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) menjadi Pendidikan Pancasila. Kebijakan yang berlaku mulai Juli 2022 ini tertuang dalam Keputusan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nomor 56 Tahun 202. 

“Berdasarkan Keputusan Kemendikbudristek Nomor 56 Tahun 2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran (Kurikulum Merdeka), mata pelajaran Pendidikan Pancasila sudah tertuang di dalam keputusan tersebut,” kata Plt. Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbudristek, Anang Ristanto, seperti dikutip dari Antara, Selasa, 12 April 2022. 

Perubahan seputar nama mata pelajaran Pendidikan Pancasila tak hanya sekali ini saja dilakukan. Dikutip dari jurnal berjudul Dinamika Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia dari Rezim ke Rezim (2009), dalam sejarah pendidikan Indonesia tercatat pemerintah sudah mengganti sembilan kali baik dari masa Orde Lama hingga Reformasi.

Orde Lama 

Di masa kepemimpinan Presiden Soekarno, pemerintah dalam hal ini Departemen P dan K mengeluarkan surat keputusan (SK) No. 122274/S tanggal 10 Desember 1959. Di dalamnya, terdapat perintah untuk membentuk panitia yang terdiri dari tujuh orang dan bertugas membuat buku pedoman kewajiban dan hak-hak warga negara Indonesia. 

Panitia tersebut lalu berhasil menyusun buku Manusia dan Masyarakat Baru Indonesia. Buku ini disebut dengan istilah Inggris “Civics” atau dalam istilah bahasa Indonesia “Kewarganegaraan”. Sejak saat itu, buku pedoman Civics atau Kewarganegaraan yang berisi delapan materi utama itu menjadi sebuah nama mata pelajaran. 

Orde Baru 

Pecahnya Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada 30 September 1965 melengserkan jabatan Soekarno sekaligus melahirkan masa Orde Baru. Istilah “Pendidikan Kewarganegaraan” atas usul Menteri Kehakiman waktu itu, Mr. Suhardjo, kemudian diubah menjadi “Pendidikan Kewargaan Negara”. 

Pada 1968, pemerintahan Soeharto memberlakukan Kurikulum 1968. Hal ini membuat nama mata pelajaran “Pendidikan Kewargaan Negara” berubah lagi menjadi “Pendidikan Kewarganegaraan”. Kemudian pada 1975, kurikulum mengalami perubahan menjadi Kurikulum 1975. Terdapat penambahan bidang studi dalam Pendidikan Kewarganegaraan, yaitu Pendidikan Moral Pancasila (PMP) 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bidang studi tersebut dimaksudkan untuk membentuk warga negara yang Pancasilais. Kemudian lahir ketetapan MPR No. 11/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalam Pancasila (P4), di mana materi bidang studi PMP didominasi P4. Dalam pelaksanaannya, P4 dianggap sebagai bahan indoktrinasi semasa Orde Baru. 

Tak hanya itu, munculnya Kurikulum 1984 kembali mengubah nama “Pendidikan Kewarganegaraan” menjadi “Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)”. Namun, terjadi tumpang tindih mata pelajaran dalam kurikulum yang baru ini, yakni mata pelajaran Pendidikan Sejarah dan Perjuangan Bangsa (PSPB) dengan Sejarah Nasional maupun P4. 

Reformasi 

Di era reformasi, fenomena gonta-ganti nama seiring perubahan kurikulum seperti masa Orde Baru masih kerap terjadi. Pemerintah melalui Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 mengubah mata pelajaran PPKn menjadi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). 

Diubahnya Kurikulum 2006 ke Kurikulum 2013 menandai pergantian nama mata pelajaran dari PKn menjadi PPKn kembali. Hingga awal 2022, PPKn menjadi salah satu sarana masyarakat untuk mengenal nilai-nilai Pancasila. Namun, seperti yang diterangkan di atas, mulai Juli 2022 PPKn diganti menjadi Pendidikan Pancasila. 

HARIS SETYAWAN (magang plus) 

Baca juga: BPIP Rampungkan Penyusunan Materi Pendidikan Pancasila

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mahasiswa ITPLN yang Diduga Plagiarisme Minta Maaf, Dosen Cambridge Tak Akan Perpanjang Kasusnya

5 jam lalu

Ilustrasi plagiat
Mahasiswa ITPLN yang Diduga Plagiarisme Minta Maaf, Dosen Cambridge Tak Akan Perpanjang Kasusnya

Dalam email permintaan maaf kepada Ilias Alami, dosen ITPLN terkesan seperti menyalahkan mahasiswa.


Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

4 hari lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim pada acara peringatan Hari Guru Nasional 2023 di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu (25 November 2023). Acara ini dihadiri sekitar 7,500 guru. (ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah)
Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.


Polemik Pakaian Adat Jadi Seragam Sekolah, Ini Kata Kemendikbudristek

5 hari lalu

Suasana peringatan Hari Kartini oleh Siswa SDN Paseban 03 Paseban, Jakarta, 21 April 2016. Hari Kartini diperingati dengan mengenakan pakaian adat dan berpawai di sekitar sekolah. TEMPO/Subekti.
Polemik Pakaian Adat Jadi Seragam Sekolah, Ini Kata Kemendikbudristek

Viral pakaian adat yang menjadi seragam sekolah untuk pelajar SD, SMP, dan SMA di media sosial X mendapat respons Kemendikbud. Begini penjelasannya.


49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

5 hari lalu

Presiden Soeharto bersama istri Ny. Tien Soeharto saat mengunjungi Museum Pengamon di Berlin, Jerman, 1991. Dok.TEMPO.
49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

Tie Soeharto menggagas dibangunnya TMII sebagai proyek mercusuar pemerintahan Soeharto. Proses pembangunannya menuai pro dan kontra.


Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

5 hari lalu

Dekan Universitas Nasional Kumba Digdowiseiso. Foto : UNAS
Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

Unas membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) dugaan pencatutan nama dalam publikasi jurnal internasional yang diduga melibatkan Kumba Digdowiseiso.


Kata KIKA soal Pengunduran Diri Kumba Digdowiseiso yang Tak Disertai Pencabutan Gelar Guru Besar

5 hari lalu

Satria Unggul Wicaksana Dosen UM Surabaya. um-surabaya.ac.id
Kata KIKA soal Pengunduran Diri Kumba Digdowiseiso yang Tak Disertai Pencabutan Gelar Guru Besar

Koordinator KIKA, Satria Unggul, mengatakan bahwa keputusan yang jadi pilihan Kumba Digdowiseiso harus dihormati.


4 Poin Seruan KIKA soal Kasus Kumba Digdowiseiso dan Pelanggaran Akademik

6 hari lalu

Dekan Universitas Nasional Kumba Digdowiseiso. Foto : UNAS
4 Poin Seruan KIKA soal Kasus Kumba Digdowiseiso dan Pelanggaran Akademik

Soal kasus Kumba Digdowiseiso, begini poin seruan KIKA atas kasus pelanggaran akademik.


Kumba Digdowiseiso Publikasi 160 Jurnal di 2024, KIKA Duga Ada Praktik yang Salah

7 hari lalu

Satria Unggul Wicaksana Dosen UM Surabaya. um-surabaya.ac.id
Kumba Digdowiseiso Publikasi 160 Jurnal di 2024, KIKA Duga Ada Praktik yang Salah

KIKA meragukan gelar guru besar yang disematkan kepada Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nasional (Unas) Kumba Digdowiseiso


Kumba Digdowiseiso, Diduga Catut Nama Dosen hingga Bantahannya

7 hari lalu

Dekan Universitas Nasional Kumba Digdowiseiso. Foto : UNAS
Kumba Digdowiseiso, Diduga Catut Nama Dosen hingga Bantahannya

Sosok Kumba Digdowiseiso menjadi sorotan dunia akademisi tak hanya di Tanah Air, bahkan luar negeri


64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

7 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tahun 2018di Jakarta, Jumat 20 Juli 2018. TEMPO/Subekti.
64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.