TEMPO.CO, Jakarta - Air yang diambil dari sumur bagi sebagian orang masih menjadi pilihan favorit untuk memenuhi segala kebutuhan rumah tangga. Selain karena tak perlu membayar alias gratis, air sumur memiliki kandungan yang masih alami dan jernih.
Ada beragam jenis sumur di era sekarang. Salah satu yang paling umum digunakan sejak zaman dahulu adalah sumur galian. Terkadang, sumur galian tidak dilengkapi dengan penutup di atasnya. Hal ini memungkinkan hewan kecil seperti tikus dapat jatuh dan terjebak di dalam sumur hingga mati.
Bahaya Air Sumur yang Tercemar Bangkai Tikus
Tikus yang mati di dalam sumur seiring waktu tubuhnya akan hancur dan bercampur dengan air sumur. Dilansir dari situs ABC News, ahli kesehatan dan lingkungan Simone Tenne dari Dewan Regional Dubbo, Australia, mengungkapkan air sumur yang terkontaminasi bangkai tikus sangat berbahaya bagi kesehatan.
"Ketika menjumpai bangkai tikus hancur di dalam tangki ataupun air sumur, Anda berurusan dengan berbagai bakteri jahat yang dihasilkan dari kotoran bangkai tikus tersebut,” kata Simone.
Baca Juga:
Menurut Simone, jika seseorang mengonsumsi air yang terkontaminasi bangkai tikus, risiko terjangkit berbagai penyakit akan terjadi. Ada banyak penyakit yang ditularkan oleh tikus, salah satu yang paling terkenal adalah leptospirosis. Penyakit lain yang penularannya melalui tikus, antara lain hantavirus, tularemia, dan sebagainya.
Cara Jernihkan Air Sumur dari Bau Bangkai Tikus
Guna mencegah risiko terjangkit berbagai penyakit akibat mengonsumsi air sumur yang terkontaminasi bau bangkai tikus, sebaiknya Anda perlu menjernihkannya terlebih dahulu. Hal pertama yang harus Anda lakukan adalahi sesegera mungkin mengeluarkan bangkai tikus yang telah mati dari sumur.
Meski sisa-sisa bangkai tikus sudah dibersihkan dari sumur, bau tak sedap biasanya masih tercium di air karena sudah terkontaminasi. Untuk menjernihkannya, seperti dikutip dari situs Clean Water Store, dapat menggunakan larutan hidrogen peroksida. Bahkan ini diklaim ampuh membunuh bakteri di air sumur yang menyebabkan bau.
Tidak seperti klorin, hidrogen peroksida tidak meninggalkan residu kimia di dalam air. Pun peroksida mampu bekerja dalam rentang PH air yang luas. Selain hidrogen peroksida, larutan Sodium Hipoklorit. Ia berperan sebagai oksidator kuat yang membunuh dan menghentikan aktivitas bakteri di air sumur.
Cara penggunaannya, larutan dimasukkan ke dalam sumur dengan dosis sebanyak 0,2 persen dari volume air sumur. Setelah itu biarkan selama 4-7 hari agar larutan mengoksidasi bakteri dengan optimal. Selain dua bahan tersebut di atas, di pasaran juga sudah tersedia produk khusus dengan harga bervariasi untuk mencairkan bau bangkai tikus di air sumur secara praktis.
HARIS SETYAWAN
Baca juga: Warga Sekitar Pabrik PT Mayora di Tangerang Keluhkan Air Sumur Berubah Warna