TEMPO.CO, Jakarta - Dewan direksi Twitter mengumumkan dalam sebuah siaran pers bahwa perusahaan tersebut mengadopsi rencana hak pemegang saham berdurasi terbatas, sebuah poison pill (pil racun) dalam istilah merger dan akuisisi.
Sementara perusahaan tidak menyebut nama Elon Musk secara langsung, Twitter jelas berusaha mencegah miliarder itu dari membeli jaringan sosial tersebut.
Elon Musk saat ini memiliki 9,2 persen saham Twitter. Kemarin, dia mengajukan penawaran untuk mengakuisisi 100 persen saham perusahaan seperti yang diungkapkan dalam pengajuan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS.
Musk mengatakan dia bersedia membayar US$ 54,20 per saham. Nilai itu menjadi tawaran tunai yang menghargai jejaring sosial tersebut sebesar US$ 43,4 miliar (Rp 623,7 triliun).
Meskipun nilai itu tampak seperti jumlah yang besar, tawaran Musk tidak terlalu murah hati. Saham Twitter diperdagangkan di utara US$ 60 beberapa bulan yang lalu. Tentu, saham teknologi saat ini mengalami aksi jual besar-besaran, tetapi bisnis Twitter tampaknya baik-baik saja sekarang.
“Saya pikir sangat penting untuk menjadi arena inklusif untuk kebebasan berbicara. Twitter telah menjadi semacam alun-alun kota de facto, jadi sangat penting bahwa orang memiliki realitas dan persepsi bahwa mereka dapat berbicara secara bebas dalam batas hukum," kata Musk pada sebuah konferensi kemarin. "Saya sama sekali tidak peduli dengan ekonomi," tambahnya kemudian dalam wawancara.
Pengambilalihan yang tidak bersahabat memang biasanya terjadi, dan menerapkan pil racun adalah salah satu cara untuk melawan upaya pengambilalihan itu. Tujuan akhirnya dari pil racun adalah untuk mencairkan kepemilikan saham Musk. Awal pekan ini, The Wall Street Journal melaporkan bahwa Twitter sedang mempertimbangkan mengadopsi pil racun.
Untuk waktu yang terbatas, pemegang saham Twitter yang ada akan dapat membeli saham tambahan dengan diskon dalam keadaan tertentu. Jika suatu entitas, orang, atau grup melewati ambang batas, dalam hal ini 15 persen saham di Twitter, pemegang saham lain dapat membeli lebih banyak saham. Cara ini akan menghindarkan dari pihak tertentu membeli lebih dari 15 persen perusahaan.
“Rights Plan akan mengurangi kemungkinan bahwa entitas, orang, atau kelompok mana pun memperoleh kendali atas Twitter melalui akumulasi pasar terbuka tanpa membayar semua pemegang saham premi kontrol yang sesuai atau tanpa memberikan waktu yang cukup kepada Dewan untuk membuat penilaian yang tepat dan mengambil tindakan yang terbaik. kepentingan pemegang saham,” tulis Twitter.
Tentu saja, jika dewan perusahaan ingin maju dan menyetujui tawaran akuisisi, anggota dewan dapat memilih untuk menyetujui kepemilikan lebih dari 15 persen perusahaan.Pil racun tetap berlaku hingga 14 April 2023.
TECHCRUNCH
Baca:
CEO: Twitter Tidak Disandera Tawaran Elon Musk
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.