TEMPO.CO, Jakarta - Kulkas atau lemari pendingin sudah seperti barang wajib ada dalam hampir setiap keluarga. Manfaatnya begitu besar bagi kehidupan manusia sehari-hari,
salah satunya adalah menjaga kesegaran bahan makanan. Bahan makanan akan terjaga kesegarannya dan tal lekas busuk jika dimasukkan ke dalam kulkas.
Kulkas sudah mulai dipasarkan pada sekitar akhir abad ke19 dan awal abad 20. Dilansir dari livescience.com, kulkas dipatenkan oleh Albert T. Marshall. Ilmuwan berkebangsaan Amerika Serikat itu pada tahun 1899 merancang kulkas dengan bentuk yang umum seperti yang digunakan saat ini.
Sebelum Albert mematenkan kulkas, ide untuk membuat alat yang dapat mendinginkan benda atau menyimpan makanan agar tetap segar sudah banyak dilakukan. Kulkas bahkan telah ada sejak masa lampau, seperti masyarakat Tiongkok kuno yang telah membuatnya dari es balok di era 1000-500 tahun Sebelum Masehi.
Ilustrasi kulkas. Shutterstock.com
Kulkas memang hanya bekerja dengan cara mendinginkan. Suhu dingin di dalam kulkas hampir tidak memungkinkan bagi bakteri untuk berkembang biak dan merusak makanan. Jika kulkas tidak pernah ditemukan, kita tentu akan kesulitan memenej bahan pangan karena makanan sangat rentan terhadap paparan bakteri.
Bagaimana kulkas bekerja? Berikut tahap-tahap kerja kulkas mendinginkan makanan menurut Foxnews.com:
- Kompresor kulkas menyerap uap panas dari dalam kulkas dan mengalirkannya ke penampung di luar.
- ketika uap panas bercampur dengan oksigen di luar ruangan, uap panas akan berubah menjadi cairan.
- cairan yang sudah dingin dimasukkan kembali ke dalam kulkas dalam bentuk uap dingin.
- kulkas yang diberi uap dingin lama-kelamaan akan menjadi sangat dingin dan bahkan membeku di beberapa bagian.
Baca juga: Suhu Tepat untuk Kulkas dan Freezer agar Makanan Selalu Segar dan Tahan Lama
NAUFAL RIDHWAN ALY