TEMPO.CO, Jakarta - Kapal induk angkatan laut Rusia di Laut Hitam rusak akibat ledakan amunisi. "Kapal perang rusak parah akibat kebakaran. Amunisi diledakkan di kapal penjelajah rudal Moskva," menurut keterangan Kementerian Pertahanan Rusia, dilansir France 24, Kamis, 14 April 2022. Pemerintah Rusia menyelidiki penyebab kebakaran. Saat itu, sebanyak 510 awak kapal telah dievakuasi.
Gubernur Odessa Maksym Marchenko mengatakan, pasukan Ukraina telah menyerang kapal perang Moskva menggunakan serangan rudal. “Rudal Neptunus (di Laut Hitam) menyebabkan kerusakan yang sangat serius kapal Rusia. Kemuliaan bagi Ukraina!" ujar Maksym Marchenko.
Rudal neptunus
Mengutip Fandom, neptunus (RK-360MC Neptun) sistem rudal jelajah antikapal buatan Ukraina. Senjata ini bisa dipasang di kapal, darat dan peluncur udara. Senjata itu resmi diadopsi oleh Angkatan Bersenjata Ukraina pada Agustus 2020.
Neptunus beratnya 870 kilogram membawa hulu ledak 150 kilogram. Senjata ini, menggunakan panduan pelacak radar untuk mendeteksi kapal musuh. Rudal neptunus ditempatkan di wadah transport and launch containers (TLC).
Rudal bertenaga mesin sepanjang 4,9 meter itu mampu melesat kecepatan 900 kilometer per jam di ketinggian antara 2,7 meter dan 9 meter.
Mengutip Military-Today, neptunus dikembangkan biro desain Luch menggunakan rudal jelajah antikapal R-360. Mirip seperti Kh-35U Rusia. Tapi, bodinya lebih panjang, bahan bakar pun banyak. Pendorong (booster) lebih besar. Rudal ini pertama kali diperkenalkam pada 2013. Sampel pertama selesai diuji pada 2016. Saat itu belum memiliki sistem pemandu, hanyai jangkauan 280 kilometer.
Pada 2019 rudal neptunus menunjukkan jangkauan lebih dari 250 kilometer untuk pertama kalinya. Rudal membawa hulu ledak High Explosive Fragmentation (HE-FRAG) yang beratnya sekitar 145 kilogram.
Rudal ini bergerak dalam kecepatan subsonik. Diperkirakan kecepatan subsonik rudal antikapal itu bisa dicegat oleh sistem pertahanan yang canggih. Pengembangan sistem rudal neptunus berbasis darat rampung pada 2019. Uji coba militer Ukraina selesai pada 2020.
KAKAK INDRA PURNAMA
Baca: 4 Hal tentang Kapal Perang Rusia Rusak di Laut Hitam, Diklaim Kena Rudal Ukraina
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.