"

Cara Mengelola Emosi Agar Lebih Sehat

Reporter

Editor

Devy Ernis

Ilustrasi wanita pekerja yang stress. shutterstock.com
Ilustrasi wanita pekerja yang stress. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Emosi merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam diri manusia. Namun, tak jarang dalam keseharian kita sulit mengontrol emosi baik emosi positif maupun emosi negatif. Meluapkan amarah yang meledak-ledak atau mengekspresikan kegembiraan secara berlebihan saat menghadapi sesuatu.

Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Sutarimah Ampuni menyampaikan pentingnya setiap orang untuk belajar mengelola atau meregulasi emosi. Hal itu perlu dilakukan agar emosi bisa terekspresikan secara wajar dan sehat. Mengekspresikan emosi dengan pas dapat menekan efek buruk bagi diri sendiri dan orang lain.

"Emosi perlu dikelola, mengekspresikannya dengan sehat dan pas. Tidak menahan-nahan namun juga tidak meledak-ledak," terangnya seperti dikutip di laman resmi UGM pada Ahad, 17 April 2022.

Lebih lanjut Ampuni memaparkan ada sejumlah strategi dalam mengekspresikan emosi. Salah satunya menahan atau menekan emosi. Dia menjelaskan supaya masyarakat tidak keliru memahami strategi itu. Sebab, ada hal-hal yang mestinya tak ditahan. Misal saat berduka, menahan rasa duka karena tidak ingin terlihat lemah dan berduka di hadapan orang lain. 

"Sebenarnya strategi ini kurang bagus karena kalau terlalu menahan akan berbahaya. Ibarat botol yang diisi air soda dan ditutup rapat suatu saat akan meledak, begitu juga dengan emosi," jelas Dosen Fakultas Psikologi UGM ini.

Ampuni mengatakan cara lain mengelola emosi adalah dengan merenung. Mengekspresikan emosi dalam bentuk diam dan menyendiri. Berikutnya, mengekspresikan emosi secara berlebihan atau agresif. Misalnya, marah-marah dan berperilaku kasar serta merugikan orang lain.

Selektif Melepas dan Menahan Emosi

Ampuni mengatakan tidak semua emosi harus diekspresikan atau dilepaskan. Namun, harus selektif dalam melepas dan menahan emosi. "Harus pilih-pilih, kadang harus melepas dalam ukuran yang pas, tetapi kadangkala harus menahan," urainya.

Terdapat beberapa cara dalam mengelola emosi. Pertama, melakukan pemilihan situasi. Memilih akan merasakan emosi atau tidak. Misalnya, setiap melihat dialog politik di TV kita mudah tersulut amarahnya. Maka sebaiknya hal tersebut dihindari.

"Sebelum melakukan pemilihan situasi, kita harus punya self awareness mengenai emosi kita sendiri. Aware apa yang membuat kita marah, kecewa dan lainnya," tuturnya.

Kedua, memodifikasi lingkungan. Sebagai contoh, saat kita merasa galau dan sendu bisa menata ulang kamar agar lebih bersemangat.

Ketiga, mengubah dalam diri sendiri. Salah satunya dengan mengubah pemikiran terhadap suatu persoalan. Misalnya, saat diputuskan pacar pasti merasa sedih. Untuk mengurangi kesedihan bisa berpikir mungkin itu bukan jodoh saya, mungkin nantinya saya bisa mendapat yang lebih baik lagi,.

"Coba pengaruhi dan ubah pikiran negatif menjadi positif atau lebih optimis. Memang ini tidak mudah terlebih saat kondisi terpuruk, tetapi harus ada kemauan untuk itu," ucapnya.

Keempat, mengalihkan perhatian. Misal dengan melihat tayangan komedi, jalan-jalan atau melakulan hobi untuk mengalihkan emosi. Kelima, mengambil jarak dari emosi yang dirasakan. Contohnya, ketika marah tidak langsung diekspresikan dengan berdiam diri dulu dan lainnya.

"Mengambil jarak ini juga bisa dengan mensugesti diri, seperti hari ini aku sudah banyak emosi negatif sekarang akan memberi kesempatan tubuh dan pikiran untuk istirahat serta tidak memberi kesempatan bagi emosi negatif menguasai waktu yang ada,"paparnya.

Ampuni kembali menekankan pentingnya mengelola emosi agar tidak berdampak buruk baik bagi diri maupun orang lain dan lingkungan sekitar. "Kita harus menjadi tuan untuk emosi kita. Kita harus bisa menguasai emosi dan biarkan kita dikuasai oleh emosi,"pungkasnya.

Baca juga:

Kuliah Tak Tepat Waktu, 142 Mahasiswa Asal Papua di Luar Negeri Dipulangkan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.








Anies dan Ganjar Tak Masuk List Pembicara Tarawih Masjid UGM

12 menit lalu

Masjid Kampus UGM di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. TEMPO/ Anang Zakaria
Anies dan Ganjar Tak Masuk List Pembicara Tarawih Masjid UGM

Ganjar santer disebut sebut jadi sosok paling potensial jadi calon presiden. Sementara Anies bakal diusung oleh Nasdem, Demokrat, dan PKS.


Mati Rasa Emosional, Apa Itu Kondisi Emotional Numbness?

14 jam lalu

Ilustrasi trauma (pixabay.com)
Mati Rasa Emosional, Apa Itu Kondisi Emotional Numbness?

Mati rasa secara emosional atau emotional numbness kondisi ketika seseorang sulit mengungkapkan ekspresi perasaan


Profil Saldi Isra Wakil Ketua MK, Perjalanan Anak Solok ke Gedung Mahkamah Konstitusi

22 jam lalu

Saldi Isra mengucap sumpah sebagai Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) saat acara pelantikan yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, 11 April 2017. ANTARA/Rosa Panggabean
Profil Saldi Isra Wakil Ketua MK, Perjalanan Anak Solok ke Gedung Mahkamah Konstitusi

Pakar hukum tata negara dan pendiri Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) Fakultas Hukum Unand jadi Wakil Ketua MK. Ini profil Saldi Isra.


UGM Jadi Kampus Penerima LPDP Terbesar

1 hari lalu

LPDP. lpdp.kemenkeu.go.id
UGM Jadi Kampus Penerima LPDP Terbesar

Kepala Divisi Pelayanan Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Gendro Hartono mengatakan ada 3.866 penerima beasiswa LPDP di UGM.


Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Fisik dan Mental dari Pakar di UGM

1 hari lalu

Peserta mengikuti gelaran Jakarta Tarhib Ramadhan di kawasan Monas, Jakarta, Ahad, 19 Maret 2023. Jakarta Tarhib Ramadhan yang diinisiasi oleh Baznas DKI Jakarta dan bekerja sama dengan Forum Komunikasi Majelis Taklim (FKMT) serta IGRA DKI Jakarta digelar untuk menyambut bulan puasa. TEMPO/MUHAMMAD FAHRUR ROZI
Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Fisik dan Mental dari Pakar di UGM

Psikolog dari UGM Bagus Riyono menyebutkan bahwa berpuasa bermanfaat untuk meningkatkan kontrol diri


Lolos SNBP 2023 tapi Tak Diambil? Ini Sanksinya

1 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Lolos SNBP 2023 tapi Tak Diambil? Ini Sanksinya

Jika sudah lolos SNBP tapi belum melakukan daftar ulang, maka akan diberikan sanksi berupa tidak boleh mendaftar seleksi dua tahun ke depan.


Menulis Karya Ilmiah Pakai Platform AI ChatGPT Berpotensi Kena Plagiarisme

1 hari lalu

ChatGPT (Tangkapan Layar)
Menulis Karya Ilmiah Pakai Platform AI ChatGPT Berpotensi Kena Plagiarisme

Menurut Dosen Fakultas Hukum UGM, universitas perlu melarang penggunaan AI seperti ChatGPT untuk penulisan karya ilmiah.


UGM dan UNESCO Susun Pedoman Etika Penggunaan AI

2 hari lalu

Ilustrasi kecerdasan buatan untuk kesehatan. Kredit: Antaranews
UGM dan UNESCO Susun Pedoman Etika Penggunaan AI

UGM dan UNESCO menyusun pedoman etika penggunaan dan pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan di Indonesia.


Kurang Perhatian Orang Tua Bikin Anak Terlibat Perundungan

4 hari lalu

Ilustrasi cyber bullying. Shutterstock
Kurang Perhatian Orang Tua Bikin Anak Terlibat Perundungan

Anak yang melakukan perundungan di sekolah biasanya berkaitan dengan kurangnya perhatian sehingga kebutuhan emosional anak tidak terpenuhi.


Mengenal Tes Myers-Briggs Type Indicator atau MBTI

4 hari lalu

Tes MBTI atau Indikator Tipe Myers-Briggs adalah tes kepribadian yang paling banyak digunakan di dunia. (Canva)
Mengenal Tes Myers-Briggs Type Indicator atau MBTI

Indikator tes MBTI penilaian kepribadian pertanyaan tentang preferensi seseorang dalam empat hal.