Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

6 Primata Endemik Mentawai Semakin Terancam, Bupati Sebut UU Cipta Kerja

image-gnews
Joja siberut atau Presbytis siberu yang termasuk primata endemik Mentawai. (Ismael Saumanuk/Swara Owa)
Joja siberut atau Presbytis siberu yang termasuk primata endemik Mentawai. (Ismael Saumanuk/Swara Owa)
Iklan

TEMPO.CO, Padang - Sebanyak enam primata endemik di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, semakin terancam oleh maraknya pemberian izin penebangan hutan baru-baru ini oleh pemerintah daerah. Keenam primata endemik tersebut adalah Bokkoi pagai (Macaca pagensis), Bokkoi siberut (Macaca siberu), Joja pagai (Presbytis potenziani), Joja siberut (Presbytis siberu), Bilou (Hylobates klossii), dan Simakobu (Simias concolor).

Keenamnya saat ini sudah masuk dalam IUCN Red List atau Daftar Merah Spesies Terancam International Union for Conservation of Nature. Dalam daftar merah itu, Bokkoi pagai, Joja pagai, dan Simakobu berstatus “Critically Endangered” (kritis atau terancam punah). Sedangkan Bokkoi siberut, Joja siberut, dan Bilou berstatus “Endangered“ (terancam).

Salah satu izin penebangan hutan terbaru berada di kawasan hutan Desa Silabu di Pulau Pagai Utara, satu dari empat pulau besar di Kepulauan Mentawai. Ketika Tempo berkunjung ke sana pada pertengahan Maret 2022, suara alat berat meraung-raung menebas hutan. Terdengar bunyi “krak” setiap kali pohon tumbang, membuat burung-burung beterbangan ke angkasa.

Lahan hutan itu telah dikuasai Koperasi Minyak Atsiri Mentawai seluas 1.500 hektare untuk dibabat dan dibersihkan menjadi lahan perkebunan. Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat telah memberikan izin Persetujuan Pemanfaatan Kayu Kegiatan Non Kehutanan (PKKNK) kepada koperasi tersebut pada 26 Agustus 2021.

Dengan izin itu, koperasi yang diketuai mantan Bupati Mentawai Edison Saleleubaja tersebut melakukan penebangan kayu-kayu besar sejak September 2021. Sasaran utama koperasi adalah ratusan pohon besar jenis meranti dan kruing. Hingga Maret 2022 diperkirakan lebih 3.000 kubik kayu gelondong telah dikumpulkan di logpond (tempat penumpukan kayu gelondong) dan kapal ponton di depan Pantai Polimo, Silabu, akan dijual keluar Mentawai.

Aktivitas pembabatan hutan itu menyebabkan empat primata endemik Mentawai yang ada di hutan Desa Silabu, Pagai Utara terancam. Hutan di Silabu adalah habitat bagi empat primata Mentawai, yaitu Bokkoi, Joja, Bilou, dan Simakobu. Pohon meranti dan kruing adalah rumah bagi mereka.

Selain izin baru tersebut, sebelumnya di Pagai Utara dan Pagai Selatan juga masih beroperasi PT Minas Pagai Lumber yang menguasai izin Hak Pengusahaan Hutan (HPH) seluas 78.000 hektare. Perusahaan ini telah lama beroperasi sejak 1990-an. Pada 2013 izin HPH ini diperpanjang oleh pemerintah hingga 2056.

Di Pulau Sipora penebangan hutan dari izin baru juga sedang berlangsung sejak akhir 2021. Aktivitas penebangan di hutan Dusun Berkat, Desa Tuapeijat, Sipora Selatan, itu juga mengancam habitat penting primata endemik di sana.

Hutan habitat primata di Desa Silabu, Pulau Pagai Utara, Mentawai, yang segera beralih fungsi jadi kebun atsiri. (Febrianti/Tempo).

“Primata Mentawai lengkap tinggal di sana, ada Joja, Bilou, Bokkoi dan Simakobu, tapi kini pohonnya sudah ditandai untuk segera ditebang, alat-alat berat sudah banyak di lokasi itu sekarang,” kata Mateus Sakaliao, pegiat konservasi di Malinggai Uma, pada Senin, 18 April 2022.

Simakobu atau Pigtailed Langur yang termasuk primata endemik Mentawai. (Ismael Saumanuk/Swara Owa)

Malinggai Uma adalah sebuah lembaga bentukan masyarakat di Dusun Puro, Siberut Selatan, Pulau Siberut, yang bergerak di bidang pelestarian budaya dan konservasi di Kepulauan Mentawai. Lembaga itu mencatat hutan Berkat yang terancam itu masih menyimpan banyak keragaman hayati penting pulau Sipora. Selain rumah bagi primata endemik, juga ada bajing terbang endemik, burung hantu endemik, ular, dan berbagai jenis burung.

“Hanya di sana kita bisa melihat Bilou, Joja, Simakobu, dan Bokkoi dalam satu lokasi,” ujar Mateus.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengintip Keindahan Kepulauan Mentawai yang Didatangi Anthony Kiedis

1 hari lalu

Gulungan ombak besar yang indah mencoba menggulung peselancar Indonesia, Sandy Slamet saat sedang berselancar di Playground, Mentawai, Sumatera Barat, (17/10). Tempo/Tommy Satria
Mengintip Keindahan Kepulauan Mentawai yang Didatangi Anthony Kiedis

Kepulauan Mentawai dikenal sebagai salah satu tujuan wisata internasional karena ombaknya dianggap salah satu yang terbaik untuk surfing.


Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

2 hari lalu

Geopark Maros Pangkep di Sulawesi Selatan resmi masuk dalam jajaran UNESCO Global Geopark. Status itu ditetapkan berdasarkan keputusan Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-216 di Paris, Prancis pada 24 Mei 2023. Shutterstock
Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

Rancangan Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya atau RUU KSDAHE ditarget segera disahkan pada tahun ini.


Spesies Burung di Indonesia Bertambah Tahun Ini, Mengubah Status Keterancaman

21 hari lalu

Burung Kacamata Morotai. ebird.org
Spesies Burung di Indonesia Bertambah Tahun Ini, Mengubah Status Keterancaman

Bagaimana jumlah spesies burung di Indonesia bisa bertambah pada tahun ini? Simak penjelasan Burung Indonesia.


Polemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga

22 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa malam, 27 Februari 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Polemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan alasan pemerintah memutihkan lahan sawit ilegal di kawasan hutan.


365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

22 hari lalu

Sawit 2
365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

Ratusan perusahaan pemilik lahan sawit ilegal di kawasan hutan mengajukan pemutihan.


KLHK Jelaskan Ekspor Monyet Ekor Panjang ke Amerika, Sebut Kuota Tahunan Hampir 2 Ribu Ekor

29 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
KLHK Jelaskan Ekspor Monyet Ekor Panjang ke Amerika, Sebut Kuota Tahunan Hampir 2 Ribu Ekor

Amerika Serikat diserukan untuk berhenti mengimpor monyet ekor panjang dari Indonesia. Sedang disorot CITES AS.


Aksi Sejagad Matinya Demokrasi Era Jokowi di Yogyakarta: Pemilu Terburuk Sepanjang Sejarah Indonesia

34 hari lalu

Massa membawa replika batu nisan makam di Aksi Sejagad : 30 Hari Matinya Demokrasi di Rezim Jokowi di depan Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta Kamis sore 14 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Aksi Sejagad Matinya Demokrasi Era Jokowi di Yogyakarta: Pemilu Terburuk Sepanjang Sejarah Indonesia

Aksi Sejagad: 30 Hari Matinya Demokrasi di Era Kepemimpinan Jokowi di Yogyakarta sebut Pemilu 2024 sebagai pemilu terburuk sepanjang sejarah Indonesia


Indonesia Dilaporkan Ekspor 1.400 Monyet Hasil Tangkapan Liar ke Amerika pada 2023

39 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Indonesia Dilaporkan Ekspor 1.400 Monyet Hasil Tangkapan Liar ke Amerika pada 2023

1.402 monyet ekor panjang yang ditangkap dari alam liar di Indonesia diimpor oleh industri penelitian dan pengujian AS selama tahun 2023.


BMKG: Waspada Gelombang Tinggi Hingga 4 Meter di Nias dan Mentawai

43 hari lalu

Ilustrasi gelombang tinggi. ANTARA
BMKG: Waspada Gelombang Tinggi Hingga 4 Meter di Nias dan Mentawai

Gelombang tinggi di kisaran 2,5 - 4 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia Barat Kepulauan Nias, Mentawai dan Bengkulu.


Viral Penampakan 2 Matahari di Mentawai Jelaskan Fenomena Langka Sun Dog

56 hari lalu

Video viral di media sosial menyebut penampakan dua matahari di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, yang dikenal sebagai fenomena sun dog. Instagram
Viral Penampakan 2 Matahari di Mentawai Jelaskan Fenomena Langka Sun Dog

Sun dog juga bisa terlihat seperti ada 7 matahari di langit. Masyarakat di Indonesia beruntung kalau bisa melihat fenomena ini.