TEMPO Interaktif
, Jakarta: "Bold as love". Begitu kata Jimi Hendrix. Ide itu pula yang melahirkan BlackBerry Bold 9000. Dia menggabungkan keindahan, kesetiaan, dan inspirasi. Fitur-fitur ponsel ini seperti lagu dengan chorus yang memukau dan dibangun oleh sonic master seperti Jimi.Lihatlah pada fitur penentu lokasi di bumi atau GPS (Global Positioning Systems). Bingung menyusuri keindahan sudut kota San Francisco? Masukkan tujuan anda dan Bold yang berdesain tuts klasik ini akan memandu Anda. Dengan satu atau dua sentuhan Anda juga bisa mengirimkan peta lokasi di mana Anda sedang jalan-jalan.
Fitur yang paling dahsyat adalah pengiriman surel atau email yang berlimpah. Tanyalah Barack Obama mengapa dia kecanduan peranti keluaran Research In Motions (RIM) asal Kanada ini. Sampai-sampai dia "bertarung" dengan Gedung Putih untuk larangan memakai BlackBerry. "Saya telah memenangkan pertarungan itu," ujar presiden yang telah terkena BlackBerry's diseases itu.
"Saya ingin selalu dekat teman, Lagipula dengan BlackBerry, orang di pojok Chicago bisa menegur saat saya membuat kebijakan bodoh," kata Obama yang tak mau disamakan dengan George W. Bush atau Bill Clinton. Semasa jadi presiden Bush tak pernah berkirim surel, sedangkan Clinton hanya dua kali, mencoba dan kirim ke astronot pada 1998.
Mengantongi BlackBerry memang seperti pergi dengan sekretaris cantik yang selalu menemani. Ribuan dokumen, surat, foto, video, bisa mengalir tanpa henti, di ujung dunia mana pun--sepanjang mendapatkan sinyal ponsel. Bahkan, saat libur dan kantor tutup.
Peranti seharga Rp 7 jutaan ini bisa melahirkan cinta yang akut bagi pemakainya. Membayangi. Mencengkeram. Mengendap di dasar hati. Persis seperti cinta Jimi Hendrix kepada perempuan yang menjadi inspirasinya di lagunya, Little Wing dalam album Axis: Bold as Love.