Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lagi, 3 Harimau Sumatera Ditemukan Mati Terjerat di Hutan Aceh

Reporter

image-gnews
Polres Aceh Timur membenarkan kalau pada hari Minggu (24 April 2022) ada dua ekor harimau sumatera (Pantera Tigris Sumaterae) ditemukan tewas terlilit jebakan kawat di hutan Desa Sri Mulya, Kecamatan Peunaron. ANTARA/HO/Humas Polres Aceh Timur
Polres Aceh Timur membenarkan kalau pada hari Minggu (24 April 2022) ada dua ekor harimau sumatera (Pantera Tigris Sumaterae) ditemukan tewas terlilit jebakan kawat di hutan Desa Sri Mulya, Kecamatan Peunaron. ANTARA/HO/Humas Polres Aceh Timur
Iklan

TEMPO.CO, Banda Aceh - Polisi Aceh Timur telah mulai menyelidiki kasus kematian tiga Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) diduga karena jerat untuk babi di kawasan hutan di Desa Sri Mulya, Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur. Kematian ketiganya ditemukan pada Minggu, 24 April 2022, dan menjadi peristiwa memilukan yang kedua setelah temuan pada Agustus tahun lalu.

Untuk kasus terbaru, lokasi temuan termasuk areal hak guna usaha (HGU) perusahaan perkebunan PT Aloer Timur. "Kepolisian meminta keterangan sejumlah saksi," kata Kapolres Aceh Timur, Ajun Komisaris Besar Mahmun Hari Sandy Sinurat, didampingi Kapolsek Serbajadi Inspektur Satu Hendra Sukmana di Aceh Timur, Senin 25 April 2022.

Plisi juga menunggu hasil nekropsi (autopsi) terhadap bangkai tiga harimau tersebut. Sejauh ini, dugaannya, dua harimau yang pertama diperkirakan mati sekitar dua hingga tiga hari. Sedangkan harimau ketiga, yang berjarak sekitar 500 meter, diperkirakan mati tujuh hingga delapan hari sebelum ditemukan.

"Petugas juga menyisir di sekitar lokasi temuan bangkai harimau tersebut karena tidak tertutup kemungkinan masih ada jerat yang terbuat dari sling (kawat baja) berpotensi menjerat satwa liar dilindungi lainnya," kata dia.

Proses nekropsi

Dalam keterangan sebelumnya Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Agus Arianto, menyatakan sudah memberangkatkan tim medis ke lokasi temuan kematian harimau-harimau itu untuk segera dilakukan nekropsi. Dia mengutuk pelaku penjerat.

"BKSDA Aceh bekerja sama dengan penegak hukum akan mengusut tuntas kematian tiga harimau tersebut apabila proses nekropsi menemukan unsur kesengajaan," kata Agus Arianto.

Agus menegaskan bahwa kejahatan yang menyebabkan kematian satwa liar dilindungi dapat dikenakan sanksi pidana sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Harimau Sumatera merupakan satwa dilindungi di Indonesia dan sebaran populasinya kini kritis dan berisiko punah di habitat liar.

BKSDA Aceh mengimbau masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian khususnya Harimau Sumatera dengan cara tidak merusak hutan yang merupakan habitat berbagai jenis satwa. Selain juga tidak menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup ataupun mati.

"Kemudian, tidak memasang jerat, racun, pagar listrik tegangan tinggi yang dapat menyebabkan kematian satwa liar dilindungi," kata Agus sambil menambahkan, "Semua perbuatan ilegal tersebut dikenakan sanksi pidana sesuai peraturan perundang-undangan."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tragedi sebelumnya

BKSDA Aceh mengkonfirmasi kematian tiga ekor harimau Sumatera terdiri dari induk dan dua anaknya di dalam hutan lindung yang berbatasan dengan areal hutan yang diizinkan untuk penggunaan lain (APL) di Desa Ie Buboh, Kecamatan Meukek, Aceh Selatan, pada Agustus tahun lalu. Ketiganya ditemukan dengan jerat kawat jaring melilit banyak anggota tubuhnya.

Hasil pemeriksaan memaparkan bahwa induk harimau dan satu anaknya yang tergeletak bersisian dan satu anakan lagi yang terpisah dengan jarak kurang lebih lima meter sudah mulai membusuk. Hasil nekropsi menyebut dua yang pertama sudah mati lima hari dan yang harimau anakan jantan, yang posisinya terpisah, tiga hari.

Dua ekor harimau Sumatera ditemukan mati di kawasan hutan Gampong Ibuboeh, Kecamatan Meukek, Aceh Selatan, Aceh, Rabu, 25 Agustus 2021. Petugas menemukan satu ekor induk harimau dan dua anak harimau (satu betina dan satu jantan) yang mati akibat jeratan babi. ANTARA/Hasan

Si induk harimau yang diperkirakan berusia 10 tahun itu diketahui terjerat kawat pada bagian leher dan kaki belakang sebelah kiri. Kondisi kaki kiri depannya juga telah membusuk. Satu ekor anakan yang mati dekat induknya memiliki jeratan pada leher sedangkan satu ekor anakan lainnya dengan posisi jerat mengenai kaki kiri depan dan kaki kiri belakang.

“Jenis jerat berupa kumparan kawat yang dibentang sepanjang kurang lebih 10 meter atau jerat jaring,” bunyi keterangan BKSDA Aceh saat itu.

Baca juga:
3 Harimau Mati Terjerat, Bupati: Pemasang Jerat Bukan Warga Saya 

 
 
 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kasus Harimau Tewaskan ART di Samarinda, Begini Syarat Pelihara Hewan Liar dan Ancaman Hukumannya

6 hari lalu

Ilustrasi harimau. Sumber: image/: Getty Images/iStockphoto/mirror.co.uk
Kasus Harimau Tewaskan ART di Samarinda, Begini Syarat Pelihara Hewan Liar dan Ancaman Hukumannya

Tragedi harimau peliharaan yang menewaskan pekerja di Samarinda. Bagaimana syarat memelihara hewan liar dan konsekuensi hukumnya.


Cara BKSDA Gerakkan Masyarakat Mengkonservasi Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Baling

11 hari lalu

Rimbang-Baling
Cara BKSDA Gerakkan Masyarakat Mengkonservasi Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Baling

BKSDA Riau kini memperkuat 27 kader konservasi sebagai ujung tombak pemerintah, menggerakkan masyarakat berpartisipasi dalam konservasi.


3 Kasus Perdagangan Kulit Harimau Sumatera, BKSDA Dapat Info dari Masyarakat

16 hari lalu

Bukti lembar kulit harimau sumatera dan tulang belulangnya yang hendak diperjualbelikan mantan Bupati Bener Meriah Ahmadi pada Mei 2022. menlhk.go.id
3 Kasus Perdagangan Kulit Harimau Sumatera, BKSDA Dapat Info dari Masyarakat

BKSDA Jambi mencatat dalam sepuluh bulan terakhir berhasil mengungkap tiga kasus perdagangan kulit Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae).


Harimau Sumatera Muncul di Kampung, BBKSDA Riau: di Habitat Alaminya

39 hari lalu

Harimau Sumatera. Kredit: Antara/HO-Humas BBKSDA Riau
Harimau Sumatera Muncul di Kampung, BBKSDA Riau: di Habitat Alaminya

BBKSDA Provinsi Riau memasang kamera jebakan karena ada laporan kemunculan Harimau Sumatera di kilometer 14 di Kabupaten Siak.


Tak Hanya Melihat Atraksi Gajah, Ini 4 Aktivitas Menarik di Taman Nasional Way Kambas

45 hari lalu

Wisatawan berjalan di kawasan Taman Nasional Way Kambas, Lampung, 2 Desember 2015. ANTARA FOTO
Tak Hanya Melihat Atraksi Gajah, Ini 4 Aktivitas Menarik di Taman Nasional Way Kambas

Salah satu destinasi ekowisata terbaik di Indonesia adalah Taman Nasional Way Kambas di Lampung. Tak hanya bermain dengan gajah, Anda dapat melakukan beragam aktivitas menarik di sana.


Harimau Sumatera Terlihat di Kabupaten Sijunjung, Warga Sempat Memotretnya

55 hari lalu

Harimau Sumatera koleksi Bandung Zoo berada di komplek kandang karnivora di Bandung, Jawa Barat, Senin, 19 Juni 2023. Bandung Zoo mengajukan Kasasi ke Mahkaman Agung, dan tetap mengklaim lahan kebun binatang yang juga berfungsi sebagai hutan kota seluas 13,9 hektare tersebut. TEMPO/Prima Mulia
Harimau Sumatera Terlihat di Kabupaten Sijunjung, Warga Sempat Memotretnya

Masyarakat Nagari Solok Ambah, Kabupaten Sijunjung melaporkan adanya harimau Sumatera di kebun karet miliknya.


Cerita Rapper Tuan Tigabelas Belajar Memaknai Harimau Sumatera

11 September 2023

Talk show bertajuk Peran Multipihak dalam Pelestarian Satwa Liar di Indonesia dengan pembicara Fade2Black, Tuan Tigabelas, dan Gita Syahrani berlangsung di Mal Sarinah Jakarta pada Sabtu, 9 September 2023. (Tempo/Annisa Febiola)
Cerita Rapper Tuan Tigabelas Belajar Memaknai Harimau Sumatera

Sebagai putra dari tanah Sumatera, Tuan Tigabelas merasa berutang berbuat sesuatu untuk membantu harimau sumatera.


Mengintip Behind The Scenes Taman Safari Bogor Indonesia

7 Agustus 2023

Rumah Sakit Hewan di Taman Safari Bogor Indonesia. (Istimewa)
Mengintip Behind The Scenes Taman Safari Bogor Indonesia

Taman Safari Bogor Indonesia tak hanya tempat rekreasi tapi juga pusat konservasi alam, satwa dan edukasi. Ada apa saja di dalamnya?


Penebangan Liar dan Alih Fungsi Lahan Ancam Harimau Sumatera

30 Juli 2023

Yayasan Jejak Harimau Sumatera berkolaborasi dengan pengelolaan Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, menjadikan Peringatan Hari Harimau Sedunia 2023 sebagai momentum penyadartahuan betapa pentingnya menjaga habitat Harimau Sumatera. (Yayasan Jejak Harimau Sumatera)
Penebangan Liar dan Alih Fungsi Lahan Ancam Harimau Sumatera

Yayasan Jejak Harimau Sumatera menggelar peringatan Hari Harimau Sedunia sebagai momentum meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga habitat harimau.


Tinggal 7 Persen, Harimau Sumatera Sudah di Tubir Kepunahan

30 Juli 2023

Tim Medis BKSDA Aceh merawat Harimau Sumatera yang masuk perangkap di Kabupaten Aceh Selatan, Minggu 5 Februari 2023. Harimau yang dikenali pernah berkonflik dengan warga itu diperiksa memiliki empat luka di tubuhnya. ANTARA/Risky Hardian Saputra
Tinggal 7 Persen, Harimau Sumatera Sudah di Tubir Kepunahan

Dalam 40 tahun terakhir, angka populasi harimau Sumatera yang masih hidup sekitar 400-500 ekor.