TEMPO.CO, Jakarta - Bahkan jika Elon Musk kemudian mengembalikan akun Twitter miliknya yang pernah dibekukan permanen, mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan tak berminat untuk kembali lagi ke platform berlogo burung biru itu. Trump menegaskan itu kepada Fox News pada Senin, 25 Januari 2022.
Ketimbang mencuit dari bekas media sosial favoritnya itu, Trump memastikan kepada Fox kalau dia akan secara resmi mulai mempos apa yang dia sebut 'kebenaran' ke aplikasi media sosial baru miliknya, Truth Social, dalam beberapa hari ke depan. "Saya tidak akan ke twitter, saya akan tetap di Truth," katanya.
Trump meyakini pendiri Tesla dan SpaceX itu orang yang baik. Trump juga menyimpan harapan Elon Musk membeli Twitter karena akan menciptakan perbaikan-perbaikan di platform tersebut. Meski begitu dia menegaskan, "Tapi saya akan tetap di Truth."
Pernyataan Trump datang tak lama setelah Elon Musk memenangkan tawarannya untuk menguasai Twitter sepenuhnya dengan harga saham $54,20 per unit. Selama hampir dua minggu sebelumnya, Musk telah bermanuver untuk keinginan membeli perusahaan yang dia sebut 'the digital town square' tersebut.
Trump tetap pada pernyataannya kepada Americano Media pada 14 April kalau dia kemungkinan tidak akan memiliki ketertarikan kembali ke Twitter, bahkan jika Musk membelinya. Saat itu Trump ditanya tentang pernyataan-pernyataan awal Musk untuk rencana akuisisi Twitter tersebut.
Truth media sosial baru yang dibuat perusahaan media eks Presiden AS Donald Trump.
Truth Social, klon Twitter milik Trump Media & Technology Group, resmi diluncurkan pada Maret lalu tapi sempat terkendala isu-isu teknis yang membuatnya menjadi platform yang hampir tidak bisa digunakan. Setelah peralihan ke layanan cloud baru, Truth Social belakangan telah running cukup lancar, dan para penggunanya kini mampu menyelesaikan registrasi akun-akun mereka.
Pada awal bulan ini, the Post sempat melaporkan kalau Trump 'panas' terhadap kendala teknis saat peluncuran tersebut, membuatnya menimbang akan menolak mengunggah sampai platform benar-benar fungsional. Sebelumnya, akun-akun Trump telah secara permanen dibekukan dari Facebook, Instagram dan Twitter menyusul kerusuhan di Gedung DPR Amerika Serikat pada 6 Januari lalu. Saat itu Twitter mengatakan cuitan-cuitan Trump bisa memicu kekerasan yang lebih jauh.
THE VERGE
Baca juga:
Erupsi Gunung Anak Krakatau Bisa Seperti 2018? Ini Jawab Vulkanolog ITB
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.