Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Benda Cagar Budaya, Batu Penggiling Tebu di Makam Pangeran Jayakarta

image-gnews
Batu penggiling tebu dari abad 18 yang berada di kompleks Makam Pangeran Jayakarta, Kelurahan Jatinegara Kaum, Jakarta Timur, seperti terlihat pada 23 April 2022. Foto: Maria Fransisca Lahur/Tempo.
Batu penggiling tebu dari abad 18 yang berada di kompleks Makam Pangeran Jayakarta, Kelurahan Jatinegara Kaum, Jakarta Timur, seperti terlihat pada 23 April 2022. Foto: Maria Fransisca Lahur/Tempo.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kompleks Makam Pangeran Jayakarta (Achmad Jakerta) di Jalan Raya Jatinegara Kaum, Jakarta Timur, ternyata menyimpan batu penggiling tebu dari abad 18. Terletak di sebelah pendopo makam pangeran dan diam di bawah pohon yang besar dan rindang, batu besar termasuk cagar budaya tersebut selama ini hanya dianggap pot biasa--termasuk oleh petugas kebersihan di lokasi. 

Tempo.co mendapati batu penggiling tebu itu saat mengikuti wisata religi yang diadakan oleh Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta Timur, Sabtu 23 April 2022. Batu itu serupa dengan yang pernah dievakuasi petugas pemadam kebakaran di wilayah Jakarta Timur dua tahun lalu.

Kesamaan diperkuat keterangan dari arkeolog senior, Chandrian Attahiyat. “Iya, benar,” katanya saat disodorkan foto-foto keduanya pada Senin 25 April 2022. 

Chandrian menjelaskan bahwa umumnya penggilingan tebu berada dekat sungai. Kebetulan, keberadaan kompleks pemakaman yang sudah ada sejak 1640 itu memang di pinggir Kali Sunter. "Kemungkinan batu tersebut sudah digeser untuk kepentingan tempat duduk, berteduh,” katanya sambil menambahkan, "Di tempat aslinya batu tersebut harus ada 2 atau berpasangan."

Penemuan batu sejenis

Batu penggiling tebu pernah ditemukan terkubur sebagian di trotoar di Jalan TB Simatupang, Jakarta Timur. Keberadaannya terungkap setelah Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan pemerintah kota setempat mendapat permintaan untuk mengevakuasinya pada akhir Oktober 2019. 

Permintaan datang dari Dinas Kebudayaan dan evakuasi dilakukan bersama tim dari Dinas Bina Marga dan Dinas Perhubungan. Mereka didukung satu unit derek atau crane untuk mengangkat batu yang berbobot kurang lebih 326 kilogram tersebut. Batu kemudian dibawa ke Balai Budaya Condet.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Alat penggiling tebu kuno ditemukan di tengah kota. Dok: Damkar

Batu penggilingan tebu, juga disebut batu kiser, merupakan alat pengolah tebu yang diperkirakan digunakan pada abad 17-18 Masehi. Batu penggilingan tebu menunjukkan Batavia atau Jakarta dulu kala adalah satu daerah penghasil gula, yang dijual sampai ke daratan Cina dan Jepang.

Itu berdasarkan temuan batu penggilingan tebu lainnya di Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo; dan Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Di Penggilingan bahkan terdapat lima batu. Selain disimpan di Balai Budaya Condet, satu batu bekas penggiling tebu itu saat ini bisa ditemukan pula di Museum Sejarah Jakarta.

Baca juga:
Cagar Budaya Benteng di Sukoharjo Dibongkar Pemilik Lahan, Ini Kata Ganjar  

 
 
 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menengok Jalur Trem yang Tersisa di Kota Tua Jakarta

20 hari lalu

Jalur trem yang pernah digunakan di Jakarta dari zaman Hindia Belanda hingga awal masa kemerdekaan Indonesia yang terdapat di Kota Tua, Jakarta Barat. (TEMPO/Mila Novita)
Menengok Jalur Trem yang Tersisa di Kota Tua Jakarta

Trem merupakan salah satu transportasi yang digunakan pada zaman Hindia Belanda. Ada monumen jalur trem yang bisa dilihat di Kota Tua Jakarta.


Kisah Meriam Si Jagur yang Direbut Belanda dari Portugis, Kini Dipajang di Kota Tua Jakarta

20 hari lalu

Meriam Si Jagur di Kota Tua, Rabu, 2 April 2024 (TEMPO/Mila Novita)
Kisah Meriam Si Jagur yang Direbut Belanda dari Portugis, Kini Dipajang di Kota Tua Jakarta

Dulu, meriam Si Jagur diletakkan di benteng Portugis di Melaka untuk memperkuat pertahanan mereka di sana.


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

28 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

30 hari lalu

Lanskap situs megalitik Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat. Facebook/Danny Hilman Natawidjaja
Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

Arkeolog asal Singapura ini lega publikasi laporan penelitian situs Gunung Padang ditarik penerbit jurnal. Sebut kental pseudoarchaeological.


Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

31 hari lalu

Menhir situs megalitik Gunung Padang yang sudah terlilit akar di Desa Karyamukti, Cianjur, Jawa Barat, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

Dia mengaku nyaman-nyaman saja saat pertama mendengar kepastian laporan penelitian situs Gunung Padang dicabut publikasinya dari jurnal ilmiah.


Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

34 hari lalu

Situs megalitikum Gunung Padang, Cianjur. TEMPO/DEDEN ABDUL AZIZ
Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.


Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

19 Februari 2024

Lokasi Boulevard Kotabaru yang memanjang di tengah Jalan Suroto itu berada di kawasan heritage Kotabaru, Yogyakarta. Tempo/Pino Agustin Rudiana
Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

Kotabaru di masa silam merupakan permukiman premium Belanda yang dibangun Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono VII sekitar 1877-1921.


Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Gerbang Pecinan Kya-Kya di Surabaya (Sumber: shutterstock)
Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya


Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

26 Januari 2024

Ahli waris dari korban Tragedi Rawagede membersihkan makam keluarganya saat peringatan peristiwa Tragedi Rawagede di Desa Balongsari, Karawang, Jawa Barat, Selasa, 11 Desember 2018. Acara ini dihadiri para ahli waris untuk mengenang keluarganya yang menjadi korban. ANTARA/M Ibnu Chazar
Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

Kompleks pemakaman korban tragedi pembantaian Rawagede ditetapan menjadi cagar budaya.


Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

23 Januari 2024

Seorang warga duduk di pelataran rumah bergaya arsitektur Majapahit di Desa Bejijong, Kawasan Cagar Budaya Nasional Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, 10 Maret 2016. Kampung Majapahit merupakan proyek Pemprov Jatim dengan Pemerintah Kabupaten Mojokerto. ANTARA/Ismar Patrizki
Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

Berikut daya tarik Kampung Majapahit, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Apa saja?