TEMPO.CO, Jakarta - Raksasa teknologi Apple dikabarkan telah meningkatkan produksi iPhone 13 Pro dan iPhone 13 Pro Max pada kuartal kedua 2022. Hal itu dilakukan karena permintaan model yang lebih mahal itu semakin tinggi dari perkiraan sebelumnya.
Pada kuartal pertama tahun ini, Apple hanya memesan satu juta iPhone 13 Pro lebih sedikit dari model Pro Max yang diproduksi 3,5 juta unit. Namun, mulai kuartal dua, model Pro standar mengalami peningkatan besar menjadi 8 juta pesanan, sedang Pro Max melonjak hingga 6,5 juta, menurut laporan The Elec.
Angka tersebut membuat peningkatan 10 juta selama kuartal terakhir untuk kedua model iPhone teratas itu. Itu menjadi kabar baik bagi merek berlogo buah apel kroak itu, karena harga jual rata-rata keluarga iPhone 13 akan meningkat dan investor akan senang dengan pendapatan tambahan.
Selain itu, informasi ini juga sejalan dengan laporan lain yang menunjukkan peningkatan total 10 persen pengiriman iPhone 13. Sementara pihak pemasok Apple juga melihat peningkatan pendapatan.
Model iPhone 13 Pro memiliki spesifikasi tertinggi dengan ukuran layar 6,1 inci, sedangkan model iPhone 13 Pro Max lebih besar, 6,7 inci. Keduanya hadir dengan empat warna, yakni Sierra Blue, Silver, Gold, dan Graphite, serta pilihan memori mulai dari 128 GB, 256 GB, 512 GB, hingga 1 TB.
Dua model ini juga didukung dengan chip baru A15 Bionic, yang menawarkan peningkatan kecepatan CPU dan GPU daripada sebelumnya. Chip lebih cepat untuk tugas pembelajaran mesin pada kedua ponsel itu.
Daya tahan baterai juga telah ditingkatkan, dengan model iPhone 13 Pro bertahan 1,5 jam lebih lama dari iPhone 12 Pro, dan iPhone 13 Pro Max bertahan 2,5 jam lebih lama dari iPhone 12 Pro Max saat diisi daya.
GSM ARENA | THE ELEC
Baca:
Bukti Kekuatan iPhone 13 Pro Max, Smartphone Terbaik di MWC 2022
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
