TEMPO Interaktif, Jakarta: Facebook, yang pada Rabu (4/1) tepat berusia lima tahun, juga menjadi alasan pembunuhan. Sudah dua suami yang membunuh istrinya karena pasangannya itu mengubah statusnya menjadi "single".
Seorang suami di Inggris, dua pekan lalu dijatuhi vonis seumur hidup karena membunuh istrinya. Penyebabnya, si istri mengubah status di Facebook menjadi "single" alias lajang.
Baca Juga:
Si suami itu, Edward Richardson, 41 tahun, membunuh istrinya, Sarah Richardson yang 15 tahun lebih muda, pada 12 Mei tahun lalu. Kisahnya dimulai sebulan kemudian saat Edward dan Sarah pisah rumah.
Karena sudah pisah rumah--meski belum bercerai--Sarah kemudian mengganti status perkawinan di profil halaman Facebook-nya menjadi "single" alias lajang. Ia menganggap perkawinannya sudah selesai.
Edward, meski sudah berpisah, rupanya menggunakan halaman Facebook untuk "mengintip" kehidupan istrinya itu. Ia naik darah melihat istrinya sudah mengubah status menjadi "single" di halaman Facebook.
Segera saja, Edward mengirim SMS ke ponsel Sarah, menanyakan alasan status diubah dari menikah menjadi lajang. Sarah tidak menjawab. Edward segera datang ke rumah mertuanya, tempat Sarah tinggal, dan membunuhnya dengan pisau.
Ini kasus kedua karena, pada Oktober silam, Wayne Forrester, dijatuhi hukuman seumur hidup karena menikam istrinya sampai tewas. Penyebabnya sama. Istrinya, Emma, menulis statusnya di Facebook sebagai "single".
Kejadiannya dimulai pada Februari silam, empat hari setelah mereka berpisah rumah. Perkawinannya itu sendiri memang tidak berjalan manis dan penuh pertengkaran, sering diwarnai pisah rumah dan kemudian rujuk kembali.
Forrester sendiri menjadi penganggur yang hidupnya tidak jelas. Sedang istrinya mesti bekerja rangkap untuk mempertahankan hidup. Saat berpisah, Emma pindah ke rumah saudaranya.
Tapi Forrester, 34 tahun, habis kesabarannya saat Emma mengubah status di Facebook menjadi "single". Dengan menenggak minuman keras dan mengkonsumsi ganja, ia datang ke tempat istrinya dan menikam saat istrinya itu sedang tidur sampai tewas.
TELEGRAPH/THE SUN/DAILYMAIL/NURKHOIRI