"

Posisi Hilal 1 Syawal pada 1 Mei Kritis, Hanya Aceh Penuhi Kriteria MABIMS

Reporter

Editor

Erwin Prima

Petugas saat memantau hilal menggunakan teleskop di Masjid Al-Musyari'in, Jakarta Barat, Jumat, 1 April 2022. Sementara untuk hasil Sidang Isbat penentuan awal Ramadhan akan diumumkan oleh Pemerintah melalui Kementerian Agama. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Petugas saat memantau hilal menggunakan teleskop di Masjid Al-Musyari'in, Jakarta Barat, Jumat, 1 April 2022. Sementara untuk hasil Sidang Isbat penentuan awal Ramadhan akan diumumkan oleh Pemerintah melalui Kementerian Agama. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Pusat Riset Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)-Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang, mengatakan posisi hilal awal Syawal 1443 H di Indonesia pada 1 Mei petang hari cukup kritis.

Hal ini, menurutnya, mengingat ketinggian hilal di Indonesia sudah memenuhi kriteria MABIMS (Menteri-Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia dan Singapura) yang baru, lebih besar dari 3°, yakni antara 3,75°- 5,55°, "akan tetapi elongasi atau sudut pisah antara Bulan-Matahari belum memenuhi kriteria MABIMS Baru, lebih besar dari 6,4°, yakni antara 4,88°-6,35°," ujar Andi Pangerang, Sabtu, 30 April 2022.

Nilai-nilai ini dihitung saat Matahari terbenam seluruhnya di bawah ufuk, yang ditandai oleh piringan atas Matahari tepat akan meninggalkan ufuk. Meskipun demikian, ada provinsi tertentu di Indonesia yang justru memenuhi kriteria MABIMS Baru setelah Matahari terbenam.

Provinsi manakah itu? Ya, provinsi Aceh. Provinsi Aceh adalah satu-satunya provinsi di Indonesia yang elongasi hilalnya dapat mencapai 6,4° saat ketinggian hilal masih lebih besar dari 3°.

Provinsi Aceh adalah satu-satunya provinsi di Indonesia yang elongasi hilalnya dapat mencapai 6,4° saat ketinggian hilal masih lebih besar dari 3° pada 1 Mei Petang. (Lapan-BRIN)

Jika menggunakan hitungan kasar, misalkan elongasi hilal di Sabang sebesar 6,35° dengan ketinggian 5,55°. Adapun periode sinodik Bulan mengelilingi Bumi adalah 29,53 hari, artinya dalam satu hari menempuh sekitar 12,19°. Untuk mencapai elongasi 6,4° harus membutuhkan 0,05°.

Pergeseran 0,05° ini ditempuh setelah (0,05° / 12,19°) x 24 jam = 6 menit. Perjalanan semu harian Bulan adalah 14,63° per jam atau 0,2439° per menit. Jika mencapai elongasi hilal 6,4° butuh 6 menit, maka ketinggian hilal akan berkurang (0,2439° x 6) menit = 1,4633° atau dibulatkan menjadi 1,46°.

Dengan demikian, hilal akan mencapai elongasi 6,4° ketika ketinggian hilal sebesar (5,55°−1,46°) = 4,09°. Artinya, hilal telah mencapai elongasi 6,4° saat ketinggiannya lebih besar dari 3°.

Berapa lama kesempatan terlihatnya hilal di Sabang sampai ketinggiannya mencapai 3°? Jika selisih ketinggian = 4,09°−3° = 1,09°, sedangkan perjalanan semu harian bulan sebesar 0,24° per menit, maka hilal dapat diamati selama (1,09°/0,2439°) menit = 4,47 menit.

Dari 23 ibukota kabupaten/kota di Aceh, hanya empat kota yang dapat menyaksikan hilal dengan ketinggian lebih dari 3° dan elongasi lebih dari 6,4°, yakni Sabang, Banda Aceh, Jantho (Aceh Besar) dan Calang/Krueng Sabee (Aceh Jaya).

Sementara 19 kota lainnya tidak pernah mencapai elongasi 6,4° ketika ketinggian lebih 3°. Bahkan ada dua kota yang mencapai elongasi 6,4° menjelang terbenamnya hilal, yakni Singkil dan Subulussalam.

Data ini menunjukkan bahwa sebenarnya posisi hilal yang memenuhi kriteria MABIMS dapat disaksikan di ujung barat laut Indonesia, yakni di Aceh. "Kita berharap semoga kondisi cuaca di lokasi pengamatan tidak tertutup awan tebal sehingga hilal dapat terlihat dan kita dapat sama-sama merayakan Idul Fitri di hari Senin, 2 Mei 2022 mendatang," ujar Andi.

Baca:
BMKG: Potensi Hilal Terlihat 1 Mei Tergantung Kondisi Cuaca
 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.








Pengamatan Hilal Bisa Dikacaukan oleh Berbagai Obyek Astronomis

1 hari lalu

Petugas memantau penampakan hilal guna menetapkan 1 Syawal 1443 H di Masjid Al-Musyari'in, Kembangan Utara, Jakarta, Ahad, 1 Mei 2022. Pemerintah tetapkan 1 Syawal 1443 H atau Hari Raya Idul Fitri jatuh pada 2 Mei 2022. ANTARA/Aprillio Akbar
Pengamatan Hilal Bisa Dikacaukan oleh Berbagai Obyek Astronomis

BMKG menilai obyek astronomis selain matahari dan bulan berpotensi mengacaukan pengamatan atau rukyat hilal.


Perempuan juga Bisa, Begini Cara dan Syarat Jadi Saksi Kemunculan Hilal Ramadan

2 hari lalu

Petugas dari Kantor Wilayah Kemenag Sumatera Selatan berada didekat teropong saat pemauntauan Rukyatul Hilal di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa 11 Mei 2021. Pemantauan hilal atau rukyatul hilal tersebut dilaksanakan untuk menetapkan 1 Syawal 1442 H. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Perempuan juga Bisa, Begini Cara dan Syarat Jadi Saksi Kemunculan Hilal Ramadan

Menjadi saksi rukyat atau petugas pemantau hilal boleh dilakukan oleh pria atau wanita. Sains dan Astronomi memudahkan penentuan awal Ramadan.


Menyambut Bulan Ramadan, Berikut Tempat Berburu Takjil di Ambon

2 hari lalu

Sejumlah pedagang menunggu jualannya saat Pasar Takjil Ramadan di Jalan Sultan Baabullah, Kota Ambon, Provinsi Maluku, Minggu, 3 April 2022. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Menyambut Bulan Ramadan, Berikut Tempat Berburu Takjil di Ambon

Di depan Masjid Raya AL Fatah di Ambon tak lama lagi akan ramai penjual beragam jajanan takjil saat bulan Ramadan.


Peneliti Astronomi: Awal Ramadan Nanti Seragam tapi Tidak untuk Idul Fitri

3 hari lalu

Santri saat memantau hilal menggunakan teleskop di Masjid Al-Musyari'in, Jakarta Barat, Jumat, 1 April 2022. Kemungkinan besar awal puasa Ramadan akan jatuh pada Ahad, 3 April 2022. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Peneliti Astronomi: Awal Ramadan Nanti Seragam tapi Tidak untuk Idul Fitri

Peneliti astronomi sarankan pembentukan otoritas tunggal biar perbedaan awal Ramadan dan Idul Fitri tak berulang.


Dirut Bank Aceh: Insya Allah Tahun Ini Segera Bisa Menjadi Bank Devisa

4 hari lalu

Ilustrasi Kredit Perbankan. shutterstock.com
Dirut Bank Aceh: Insya Allah Tahun Ini Segera Bisa Menjadi Bank Devisa

Direktur Utama Bank Aceh Muhammad Syah menyatakan bank milik daerah itu akan menjadi bank devisa.


Hujan Jabodetabek Malam Ini Bermula dari Bogor, Begini Pergerakannya

5 hari lalu

Ilustrasi hujan (pixabay.com)
Hujan Jabodetabek Malam Ini Bermula dari Bogor, Begini Pergerakannya

Tumbuh potensi hujan badai di Jabodetabek menjelang tengah malam ini, Selasa 14 Maret 2023


Anggota Polwan Bireun Aceh Patroli Saat Salat Jumat, Begitu Pula di Gorontalo dan Gumas Kalteng

6 hari lalu

Polres Gumas, Polda Kalteng menerjunkan personel Polisi Wanita (Polwan) guna melakukan pengamanan dibeberapa Masjid jelang pelaksanaan sholat Jum'at. Foto : Polri
Anggota Polwan Bireun Aceh Patroli Saat Salat Jumat, Begitu Pula di Gorontalo dan Gumas Kalteng

Anggota polwan di Bireuen Aceh lakukan patroli setiap menjelang ibadah salat Jumat, begitupun di Gorontalo dan Gunung Mas Kalteng.


Meugang, Tradisi Makan Besar Menjelang Ramadhan dan Hari Raya di Aceh

6 hari lalu

Warga yang memakai masker mencuci tangan sesudah membeli daging pada hari tradisi pemotongan hewan (meugang) di Beurawe, Banda Aceh, Aceh, Rabu 22 April 2020. Warga tetap melaksanakan tradisi meugang menyambut bulan Ramadan di tengah  darurat pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Meugang, Tradisi Makan Besar Menjelang Ramadhan dan Hari Raya di Aceh

Meugang memiliki arti memotong atau 'memotong daging'. Di tradisi ini, masyarakat Aceh melakukan pemotongan hewan ternak seperti sapi atau kambing.


Fenomena Awan Raksasa di Atas Gunung Merapi, Begini Penjelasannya

7 hari lalu

Fenomena awan timur Merapi. Foto : Instagram/dhimasgalihsadati779
Fenomena Awan Raksasa di Atas Gunung Merapi, Begini Penjelasannya

Sebuah foto viral di media sosial menunjukkan awan bak cendawan raksasa merekah di langit di timur Gunung Merapi pada Minggu, 12 Maret 2023.


Prediksi Cuaca Hari Ini: Bibit Siklon dari Australia dan Potensi Hujan Merata di Jabodetabek

11 hari lalu

Ilustrasi cuaca di Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan
Prediksi Cuaca Hari Ini: Bibit Siklon dari Australia dan Potensi Hujan Merata di Jabodetabek

Vorteks Borneo telah meluruh per pagi ini. Prediksi cuaca hari ini dari BRIN sebut penguatan angin dari utara kembali yang menuju Jakarta.